Metode bermain memang bisa bermanfaat dalam membantu anak-anak penderita cerebral palsy (CP) memahami konsep angka. Metode-metode ini memanfaatkan kecenderungan alami anak-anak untuk terlibat dalam permainan, yang dapat meningkatkan perkembangan kognitif, termasuk keterampilan berhitung. Penggunaan strategi pembelajaran berbasis permainan, seperti permainan tradisional, modul permainan terstruktur, dan alat pembelajaran taktil, dapat memberikan cara interaktif dan menarik bagi anak-anak dengan CP untuk memahami konsep numerik. Pendekatan ini sejalan dengan kerangka kognisi yang diwujudkan, yang menekankan peran interaksi fisik dalam perkembangan kognitif. Berikut adalah beberapa wawasan utama dari penelitian ini:
Metode Bermain Tradisional dan Terstruktur
- Permainan Tradisional: Penggunaan permainan tradisional seperti permainan dakon telah terbukti merangsang perkembangan kognitif, fisik, motorik, dan sosial-emosional pada anak-anak. Permainan ini melibatkan penghitungan dan penanganan potongan permainan, yang dapat membantu anak-anak memahami angka melalui interaksi langsung dan manipulasi (Khasanah & Rakhmawati, 2022).
- Modul Bermain Terstruktur: Belajar melalui modul bermain, yang menggabungkan kegiatan bermain kooperatif dan kognitif, telah terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman anak-anak prasekolah tentang konsep angka. Modul-modul ini didasarkan pada teori perkembangan kognitif dan telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan berhitung anak-anak dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional (Ashari et al., 2013).
Pembelajaran Berbasis Bermain untuk Kebutuhan Khusus
- Game yang Dimodifikasi untuk CP: Penelitian tentang penggunaan game yang dimodifikasi, seperti permainan congklak, telah menunjukkan peningkatan dalam keterampilan menghitung di antara anak-anak dengan CP. Metode ini melibatkan adaptasi permainan tradisional agar sesuai dengan kebutuhan anak-anak dengan CP, membuat proses pembelajaran lebih mudah diakses dan efektif (Gustiany, 2014).
- Alat Pembelajaran Taktil: Penggunaan metode sentuhan, seperti kartu bertekstur, dapat membantu anak-anak dengan kebutuhan khusus dalam mengidentifikasi angka. Alat-alat ini melibatkan banyak indera, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan CP, karena mereka sering menghadapi tantangan di lingkungan belajar tradisional (Karnabi, 2022).
Pendekatan Kognitif dan Sosional
- Permainan Sosiokognitif: Permainan rekreasi di bawah pendekatan sosiokognitif telah terbukti secara signifikan meningkatkan kompetensi numerik dalam pendidikan dasar. Permainan ini menggunakan bahan konkret dan fokus pada interaksi sosial, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan CP, yang mungkin mendapat manfaat dari interaksi teman sebaya dan pembelajaran kolaboratif (Paola et al., 2014).
- Kerangka Kognisi Terwujud: Kerangka kerja kognisi yang diwujudkan menunjukkan bahwa interaksi fisik dengan lingkungan dapat meningkatkan proses kognitif, termasuk berhitung. Perspektif ini menjanjikan untuk anak-anak dengan CP, karena menekankan pentingnya mengintegrasikan aktivitas fisik ke dalam pembelajaran untuk mendukung perkembangan kognitif (Rooijen et al., 2011).
Sementara metode bermain menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan CP, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu setiap anak. Efektivitas metode ini dapat bervariasi berdasarkan tingkat keparahan kondisi dan tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak. Selain itu, sementara metode bermain tradisional dan terstruktur telah menunjukkan hasil positif, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan kerangka kerja komprehensif yang membahas kebutuhan belajar unik anak-anak dengan CP. Ini akan memastikan bahwa strategi pembelajaran berbasis permainan disesuaikan secara efektif untuk mendukung perkembangan kognitif mereka.