Gangguan motorik halus secara signifikan mempengaruhi kemampuan berhitung anak-anak dengan cerebral palsy (CP). Hubungan ini terutama disebabkan oleh peran integral yang dimainkan keterampilan motorik halus dalam pengembangan kemampuan berhitung dan aritmatika awal. Anak-anak dengan CP sering mengalami defisit dalam keterampilan motorik halus, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan gerakan tangan yang tepat, seperti menghitung dan operasi aritmatika. Kesulitan motorik ini, ditambah dengan tantangan kognitif, berkontribusi pada keterlambatan yang diamati dalam keterampilan berhitung di antara populasi ini. Bagian berikut akan menyelidiki aspek-aspek spesifik tentang bagaimana gangguan motorik halus memengaruhi kemampuan berhitung pada anak-anak dengan CP.
Keterampilan Motorik Halus dan Kinerja Berhitung
- Keterampilan motorik halus sangat penting untuk kinerja berhitung awal pada anak-anak dengan CP. Sebuah studi menemukan bahwa keterampilan motorik halus secara signifikan memprediksi kinerja berhitung awal, dengan korelasi yang kuat antara keterampilan ini dan hasil berhitung (β = .41, p <.001) (Rooijen et al., 2016).
- Kemampuan menggunakan jari untuk menghitung dan aritmatika adalah komponen kunci dari pengembangan berhitung. Keterampilan motorik halus, seperti mengetuk jari dan gnosia jari, terkait dengan kemampuan numerik, termasuk keterampilan menghitung dan menghitung (Penner-Wilger et al., 2007) (Barrocas et al., 2020).
Interaksi Kognitif dan Motorik
- Keterampilan motorik halus berdampak pada penilaian kognitif pada anak-anak dengan CP, karena banyak item tes kognitif memerlukan kemampuan motorik halus. Asosiasi ini menunjukkan bahwa defisit dalam keterampilan motorik halus dapat menyebabkan skor kognitif yang lebih rendah, yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja berhitung (Pan et al., 2023).
- Memori kerja dan keterampilan motorik halus bersama-sama mempengaruhi kinerja berhitung awal. Defisit memori kerja, umum pada anak-anak dengan CP, semakin memperburuk kesulitan dalam tugas berhitung, karena tugas-tugas ini sering memerlukan pemrosesan simultan dan manipulasi informasi numerik (Rooijen et al., 2016) (Jenks et al., 2007).
Strategi Intervensi dan Dukungan
- Intervensi yang menargetkan keterampilan motorik halus berpotensi meningkatkan kemampuan berhitung. Sebuah studi kasus menunjukkan bahwa intervensi khusus yang berfokus pada keterampilan aritmatika, meskipun mengalami gangguan motorik, menyebabkan peningkatan dalam tugas aritmatika tertentu (Neveu et al., 2023).
- Kerangka kognisi yang diwujudkan menunjukkan bahwa mengintegrasikan aktivitas motorik dengan tugas-tugas kognitif dapat meningkatkan keterampilan berhitung. Pendekatan ini menekankan peran interaksi fisik dalam perkembangan kognitif, yang dapat bermanfaat bagi anak-anak dengan CPÂ (Rooijen et al., 2011).
Implikasi yang Lebih Luas dan Penelitian Masa Depan
- Hubungan antara keterampilan motorik halus dan berhitung tidak eksklusif untuk anak-anak dengan CP. Studi tentang anak-anak yang biasanya berkembang juga menyoroti pentingnya keterampilan motorik halus dalam perkembangan berhitung awal, menunjukkan hubungan universal antara domain ini (Penner-Wilger et al., 2007) (Suggate et al., 2017).
- Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme kausal yang mendasari hubungan antara keterampilan motorik halus dan kemampuan berhitung. Memahami mekanisme ini dapat menginformasikan pengembangan intervensi pendidikan dan terapeutik yang lebih efektif untuk anak-anak dengan CPÂ (Tajadini et al., 2017).
Sementara gangguan motorik halus secara signifikan mempengaruhi kemampuan berhitung pada anak-anak dengan CP, penting untuk mempertimbangkan sifat multifaset dari hubungan ini. Faktor kognitif seperti memori kerja dan kecerdasan juga memainkan peran penting dalam pengembangan berhitung. Selain itu, lingkungan pendidikan, termasuk jumlah waktu pengajaran, dapat mempengaruhi kinerja aritmatika. Oleh karena itu, pendekatan komprehensif yang mengatasi tantangan motorik dan kognitif, di samping dukungan pendidikan, sangat penting untuk meningkatkan hasil berhitung pada anak-anak dengan CPÂ (Jenks et al., 2007).