Mengajar anak dengan cerebral palsy (CP) untuk menghitung, terutama ketika mereka memiliki gangguan motorik, memerlukan pendekatan multifaset yang mengakomodasi tantangan unik mereka. Anak-anak dengan CP sering menghadapi kesulitan dalam domain motorik dan kognitif, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mempelajari keterampilan aritmatika. Strategi pengajaran yang efektif harus memanfaatkan kekuatan mereka dan beradaptasi dengan keterbatasan mereka, menggunakan alat dan metode inovatif untuk memfasilitasi pembelajaran. Berikut adalah beberapa strategi dan pertimbangan berdasarkan penelitian terbaru.
Intervensi Neuropsikologis yang Disesuaikan
- Sebuah studi kasus menunjukkan efektivitas program rehabilitasi neuropsikologis yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak. Ini melibatkan penggunaan alat komputasi khusus yang memungkinkan anak menyelesaikan penambahan kompleks tanpa mengandalkan penghitungan jari atau memori kerja, yang merupakan area kesulitan bagi anak (Neveu et al., 2023).
- Intervensi dibangun bersama dengan masukan dari anak, orang tua, dan profesional, menekankan pentingnya pendekatan yang dipersonalisasi dan kolaboratif dalam mengajar aritmatika kepada anak-anak dengan CP (Neveu et al., 2023).
Penggunaan Game Serius dan Virtual Reality
- Permainan serius yang diadaptasi untuk pembelajaran motorik telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan motorik dan pembelajaran aritmatika pada anak-anak dengan CP. Permainan ini dirancang dengan masukan dari terapis dan pengguna untuk memastikan mereka memenuhi kebutuhan khusus anak-anak dengan CP (Bautista et al., 2023).
- Pembelajaran berbasis gerakan dengan realitas virtual (GBLVR) telah efektif dalam mengajarkan keterampilan berhitung. Metode ini memungkinkan anak-anak untuk belajar dengan menggerakkan tubuh mereka dan berinteraksi dengan lingkungan virtual, yang dapat sangat bermanfaat bagi mereka yang memiliki gangguan motorik (Lee, 2012).
Pentingnya Memori Kerja dan Keterampilan Motorik Halus
- Penelitian menunjukkan bahwa memori kerja dan keterampilan motorik halus merupakan prediktor signifikan kinerja berhitung awal pada anak-anak dengan CP. Intervensi yang memperkuat area ini dapat meningkatkan kemampuan menghitung (Rooijen et al., 2016).
- Menghitung berfungsi sebagai variabel mediasi antara memori kerja dan berhitung, menunjukkan bahwa meningkatkan memori kerja secara tidak langsung dapat menguntungkan keterampilan menghitung (Rooijen et al., 2016).
Permainan Tradisional yang Dimodifikasi
- Permainan tradisional, seperti permainan congklak, dapat dimodifikasi untuk meningkatkan keterampilan menghitung pada anak-anak dengan CP. Permainan ini memberikan cara langsung dan menarik untuk berlatih aritmatika, dan telah terbukti meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil belajar (Gustiany, 2014).
Pendekatan Pembelajaran Interaktif dan Multimodal
- Program interaktif dengan ucapan dan input suara yang disintesis dapat membantu anak-anak penyandang cacat belajar matematika dengan memecah masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dikelola. Metode ini dapat sangat berguna untuk anak-anak dengan CP yang mungkin berjuang dengan tugas-tugas kompleks karena keterbatasan motorik atau kognitif (Henter, 1997).
Sementara strategi ini menawarkan jalan yang menjanjikan untuk mengajar berhitung kepada anak-anak dengan CP, penting untuk mempertimbangkan konteks lingkungan belajar mereka yang lebih luas. Kerangka kerja kognisi yang diwujudkan menunjukkan bahwa persepsi dan tindakan terkait erat dengan proses kognitif, menunjukkan bahwa intervensi harus mengintegrasikan pengalaman sensorik dan motorik untuk mendukung pembelajaran (Rooijen et al., 2011). Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan metode pengajaran baru sangat penting untuk mengatasi beragam kebutuhan anak-anak dengan CP dan untuk menyempurnakan strategi yang ada untuk hasil yang lebih baik.