Menentukan usia ideal untuk mulai mengajar anak dengan cerebral palsy (CP) menghitung melibatkan pemahaman tantangan kognitif dan motorik unik yang dihadapi anak-anak ini. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi dini sangat penting, karena dapat memanfaatkan periode neuroplastisitas yang meningkat untuk meningkatkan keterampilan kognitif dan motorik. Namun, usia spesifik untuk mulai mengajar keterampilan berhitung tidak ditetapkan secara definitif dalam literatur. Sebaliknya, fokusnya adalah pada kesiapan dan kemampuan individu anak, dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa intervensi dapat bermanfaat sejak usia prasekolah. Pendekatan ini sejalan dengan pemahaman yang lebih luas bahwa keterampilan berhitung awal adalah dasar untuk kemahiran aritmatika selanjutnya.
Pentingnya Intervensi Dini
- Intervensi dini sangat penting untuk anak-anak dengan CP, karena dapat memanfaatkan periode kunci plastisitas otak. Intervensi idealnya harus dimulai sedini mungkin untuk mencegah perkembangan maladaptif sistem muskuloskeletal dan saraf pusat (Spittle et al., 2018).
- Keterampilan berhitung awal merupakan prekursor penting untuk keberhasilan akademik di kemudian hari, dan intervensi selama tahun-tahun prasekolah dapat bermanfaat bagi anak-anak penyandang cacat, termasuk CPÂ (Green & Gallagher, 2014).
Pertimbangan Kognitif dan Motorik
- Anak-anak dengan CP sering menghadapi tantangan dengan memori kerja dan keterampilan motorik halus, yang keduanya sangat penting untuk kinerja berhitung awal. Keterampilan ini secara signifikan terkait dengan kemampuan menghitung, menunjukkan bahwa intervensi harus mengatasi area ini (Rooijen et al., 2016).
- Pembelajaran berbasis gerakan, seperti menggunakan realitas virtual, telah menunjukkan efek positif pada kemampuan menghitung pada anak-anak dengan CP, menunjukkan bahwa metode interaktif dan menarik dapat efektif (Lee, 2012).
Usia dan Kesiapan
- Meskipun rekomendasi usia tertentu tidak diberikan, penelitian menunjukkan bahwa intervensi dapat dimulai di prasekolah, sekitar usia 4 hingga 5 tahun, ketika anak-anak biasanya memulai pendidikan formal dalam menghitung dan aritmatika(Noël, 2009).
- Kerangka kognisi yang diwujudkan menunjukkan bahwa persepsi dan perilaku tindakan mempengaruhi perkembangan kognitif, yang dapat sangat relevan untuk anak-anak dengan CP. Perspektif ini mendukung gagasan memulai pendidikan berhitung ketika anak-anak menunjukkan kesiapan, bukan pada usia tertentu (Rooijen et al., 2011).
Strategi Pengajaran
- Menghitung rote, atau kemampuan membaca angka secara berurutan, adalah keterampilan dasar yang dapat menyederhanakan pembelajaran keterampilan berhitung lainnya. Pendekatan ini dapat sangat berguna untuk anak-anak dengan disabilitas ringan (Frank, 1989).
- Game yang dimodifikasi, seperti permainan congklak, telah digunakan untuk meningkatkan keterampilan menghitung pada anak-anak dengan CP, menunjukkan efektivitas alat pendidikan yang disesuaikan dan menarik (Gustiany, 2014).
Sementara intervensi dini umumnya dianjurkan, penting untuk mempertimbangkan kesiapan perkembangan anak individu dan kebutuhan spesifik. Penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan yang dipersonalisasi yang menggabungkan pengembangan keterampilan kognitif dan motorik. Selain itu, sementara intervensi dini bermanfaat, sangat penting untuk memastikan bahwa metode yang digunakan menarik dan sesuai untuk tahap perkembangan dan kemampuan anak.