mathematics, writing, hand, notebook, pencil, math, solving, solution, equation, studying, closeup, math, math, math, math, math

Seberapa Umum Diskalkulia Terjadi Pada Anak-Anak?

Dyscalculia, gangguan belajar spesifik yang mempengaruhi keterampilan matematika, relatif umum di antara anak-anak, dengan tingkat prevalensi bervariasi di seluruh studi. Hal ini ditandai dengan kesulitan dalam memahami angka, melakukan operasi aritmatika, dan memahami konsep matematika. Prevalensi diskalkulia pada anak-anak diperkirakan antara 3% dan 10%, tergantung pada kriteria diagnostik dan populasi yang diteliti. Variabilitas ini menyoroti tantangan dalam mendiagnosis dan memahami gangguan, serta kebutuhan akan alat penilaian standar. Di bawah ini, prevalensi dan aspek terkait diskalkulia dibahas secara rinci.

Tingkat Prevalensi

  • Diskalkulia mempengaruhi sekitar 4% hingga 7% anak-anak, menurut beberapa penelitian, yang sejalan dengan prevalensi gangguan belajar spesifik lainnya seperti disleksia (Wang & Jamaludin, 2023) (Wang & Jamaludin, 2023).
  • Penelitian lain menunjukkan prevalensi yang sedikit lebih tinggi, dengan perkiraan berkisar antara 5% hingga 10% anak-anak usia sekolah (Starling‐Alves et al., 2024).
  • Dalam konteks tertentu, seperti pengaturan pendidikan yang kurang beruntung, prevalensi dapat dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, dengan tingkat dilaporkan antara 4,6% dan 7,4% tergantung pada kriteria diagnostik yang digunakan (Santos et al., 2022).

Komorbiditas dengan Gangguan Lain

  • Dyscalculia sering terjadi bersamaan dengan gangguan belajar lainnya, seperti disleksia dan ADHD. Sekitar 40% anak-anak dengan kesulitan matematika juga mengalami kesulitan membaca (Starling‐Alves et al., 2024).
  • Sebuah penelitian menemukan bahwa hanya 8,3% anak-anak dengan diskalkulia yang mengalaminya sebagai kondisi terisolasi, dengan mayoritas juga menunjukkan gejala ADHD dan gangguan belajar lainnya (Chutko et al., 2023).

Tantangan Diagnostik

  • Identifikasi diskalkulia diperumit oleh kurangnya spesifisitas dalam ukuran penilaian dan pengaruh faktor eksternal seperti latar belakang pendidikan dan status sosial ekonomi (Santos et al., 2022).
  • Heterogenitas dalam profil saraf dan kognitif di antara anak-anak dengan diskalkulia semakin mempersulit diagnosis, memerlukan pendekatan multi-dimensi untuk memahami dan mengatasi gangguan tersebut (Wang & Jamaludin, 2023) (Wang & Jamaludin, 2023).

Implikasi untuk Intervensi

  • Identifikasi dan intervensi dini sangat penting untuk anak-anak dengan diskalkulia. Strategi dan intervensi pendidikan yang disesuaikan dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan matematika dan mengurangi dampak gangguan tersebut (Azhari et al., 2024).
  • Memahami sifat komorbiditas diskalkulia dengan gangguan lain dapat membantu dalam merancang program intervensi komprehensif yang mengatasi beberapa kesulitan belajar secara bersamaan (Chutko et al., 2023) (Mahmud et al., 2020).

Sementara diskalkulia adalah gangguan belajar yang lazim, diagnosis dan manajemennya diperumit oleh komorbiditasnya dengan gangguan lain dan variabilitas tingkat prevalensi. Kebutuhan akan kriteria diagnostik standar dan strategi intervensi yang efektif terbukti, seperti pentingnya mempertimbangkan konteks kognitif dan lingkungan yang lebih luas di mana diskalkulia terjadi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan alat diagnostik dan mengembangkan intervensi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu anak-anak dengan diskalkulia.

Wang, F., & Jamaludin, A. A. (2023). Investigating the Neural Heterogeneity of Developmental Dyscalculia. bioRxiv. https://doi.org/10.1101/2023.09.12.557321

Wang, F., & Jamaludin, A. (2023). The Science of Mathematics Learning: An Integrative Review of Neuroimaging Data in Developmental Dyscalculia. https://doi.org/10.1007/978-981-99-5378-3_3

Starling‐Alves, I., Peters, L., & Wilkey, E. D. (2024). Beyond the sum of their parts: a multi-dimensional approach to dyscalculia-dyslexia comorbidity integrating studies of the brain, behavior, and genetics. https://doi.org/10.31234/osf.io/tq92c

Santos, F. H. dos, Ribeiro, F. S., Dias-Piovezana, A. L., Primi, C., Dowker, A., & Aster, M. von. (2022). Discerning Developmental Dyscalculia and Neurodevelopmental Models of Numerical Cognition in a Disadvantaged Educational Context. Brain Sciences. https://doi.org/10.3390/brainsci12050653

Chutko, L., Yakovenko, E. A., Surushkina, S. Yu., Anisimova, T. I., & Cherednichenko, D. (2023). (Cognitive disorders in children with dyscalculia). Zhurnal Nevrologii I Psikhiatrii Imeni S S Korsakova. https://doi.org/10.17116/jnevro202312304185

Azhari, B., Johar, R., Ramadhani, E., Mailizar, M., & Safrina, K. (2024). Mathematics Learning Model for Children with Dyscalculia through Special Intervention. Jurnal Ilmiah Peuradeun. https://doi.org/10.26811/peuradeun.v12i3.1528

Mahmud, M. S., Zainal, M. S., Rosli, R., & Maat, S. M. (2020). Dyscalculia: What We Must Know about Students’ Learning Disability in Mathematics? Universal Journal of Educational Research. https://doi.org/10.13189/UJER.2020.082625

Scroll to Top