christmas wallpaper, man, child, hands, people, adult, toddler, father, fatherhood, parenthood, parenting, parent, growing up, fathers day

Seberapa Sering Anak Dengan Cerebral Palsy Perlu Menjalani Terapi?

Anak-anak dengan cerebral palsy (CP) memerlukan terapi untuk mengelola kondisi mereka, tetapi frekuensi dan jenis terapi dapat bervariasi secara signifikan berdasarkan kebutuhan individu dan sumber daya yang tersedia. Kebutuhan terapi anak-anak dengan CP dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti usia, tingkat keparahan kondisi, dan tujuan spesifik terapi. Umumnya, terapi merupakan komponen penting dalam mengelola CP, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik, meningkatkan kualitas hidup, dan mendukung partisipasi dalam kegiatan sehari-hari. Bagian berikut memberikan gambaran rinci tentang frekuensi terapi dan pertimbangan untuk anak-anak dengan CP.

Frekuensi Terapi

  • Sesi Mingguan: Sebuah survei yang dilakukan di AS menemukan bahwa anak-anak dengan CP biasanya menerima terapi setiap minggu, dengan 0,9—1,2 jam per bulan dalam pengaturan pendidikan dan 1,5—2,0 jam per bulan dalam pengaturan klinis. Ini lebih rendah dari yang direkomendasikan untuk peningkatan keterampilan motorik optimal (Bican et al., 2021).
  • Faktor Usia dan Tingkat Keparahan: Di Australia, frekuensi terapi lebih tinggi untuk anak-anak yang lebih muda dan mereka dengan gangguan motorik yang lebih parah (GMFCS level IV—V). Anak-anak yang menghadiri sekolah khusus untuk penyandang cacat juga menerima terapi yang lebih sering (Meehan et al., 2016).
  • Program Terapi Intensiv: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi intensif intermiten, yang melibatkan periode terapi intens dan istirahat secara bergantian, dapat secara signifikan meningkatkan fungsi motorik pada anak-anak cacat berat dengan CP (Chitrada et al., 2024).

Jenis Terapi

  • Terapi Fisik: Ini adalah landasan manajemen CP, dengan fokus pada peningkatan kekuatan otot, keseimbangan, dan mobilitas. Teknik seperti terapi Bobath, hidroterapi, dan sistem robot umumnya digunakan(Sierkov et al., 2024) (Bampouli et al., 2022)].
  • Terapi Okupasi: Ditujukan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus dan aktivitas kehidupan sehari-hari, terapi okupasi sangat penting untuk meningkatkan kemampuan fungsional anak-anak dengan CP(Feferman et al., 2011).
  • Terapi Bicara dan Bahasa: Meskipun lebih jarang digunakan daripada terapi fisik dan okupasi, terapi wicara penting untuk anak-anak dengan CP yang memiliki kesulitan komunikasi (Meehan et al., 2016).

Efektivitas dan Pertimbangan

  • Pendekatan yang Berpusat pada Keluarga: Terapi yang berpusat pada keluarga dan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak dikaitkan dengan hasil yang lebih baik dalam hal partisipasi dalam kegiatan rekreasi dan perawatan diri (McCoy et al., 2020).
  • Intervensi Dini: Akses awal ke terapi, terutama fisioterapi, sangat penting untuk hasil yang lebih baik. Anak-anak yang dirujuk lebih awal, terutama yang diidentifikasi sebagai berisiko tinggi, cenderung memiliki akses yang lebih baik ke intervensi tepat waktu (Hekne et al., 2021).
  • Dosis Terapi: Terlepas dari manfaat terapi yang diakui, masih ada kurangnya konsensus tentang frekuensi dan dosis optimal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan jadwal terapi yang paling efektif (Harvey, 2016).

Sementara terapi sangat penting untuk mengelola cerebral palsy, frekuensi dan jenis terapi yang optimal tetap menjadi subjek penelitian yang sedang berlangsung. Faktor-faktor seperti usia anak, tingkat keparahan CP, dan tujuan terapeutik spesifik memainkan peran penting dalam menentukan kebutuhan terapi. Selain itu, integrasi pendekatan inovatif seperti sistem robot dan realitas virtual, di samping metode tradisional, menawarkan jalan yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil terapi. Namun, variabilitas dalam akses terapi dan kebutuhan akan lebih banyak pedoman berbasis bukti menyoroti tantangan dalam standarisasi terapi untuk anak-anak dengan CP.

Bican, R., Ferrante, R., Hendershot, S., & Heathcock, J. C. (2021). Single-centre parental survey of paediatric rehabilitation services for children with cerebral palsy. https://doi.org/10.1136/BMJPO-2020-000994
Meehan, E., Harvey, A., Harvey, A., Reid, S. M., Reddihough, D., Reddihough, D., Williams, K., Williams, K., Crompton, K. E., Omar, S., & Scheinberg, A. (2016). Therapy service use in children and adolescents with cerebral palsy: An Australian perspective. Journal of Paediatrics and Child Health. https://doi.org/10.1111/JPC.13021
Chitrada, R., Kamalakannan, M., Natarajan, S., Anbu, V., Venkat, A., S, S. B., M, S. A., & V., S. K. (2024). Assessing the Efficacy of Intermittent Intensive Physical Therapy in Pediatric Cerebral Palsy. https://doi.org/10.61453/intij.202406
Sierkov, O. Yu., Nesterchuk, N. E., Mykhailova, I. O., Semenchuk, O. V., Dovnich, E. A., & Yarmoshevych, O. S. (2024). Specifics of physical rehabilitation of children with cerebral palsy. Art of Medicine. https://doi.org/10.21802/artm.2024.3.31.246
Bampouli, V., Trevlaki, E., & Trevlakis, E. (2022). Physical Therapy Treatment in Children with Cerebral Palsy. International Journal of Current Science Research and Review. https://doi.org/10.47191/ijcsrr/v5-i12-46
Feferman, H., Harro, J., Patel, D. R., & Merrick, J. (2011). Therapeutic Interventions in Cerebral Palsy. International Journal of Child and Adolescent Health.
McCoy, S. W., Palisano, R. J., Avery, L., Jeffries, L., Fiss, A. L., Chiarello, L. A., & Hanna, S. (2020). Physical, occupational, and speech therapy for children with cerebral palsy. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/DMCN.14325
Hekne, L., Montgomery, C., & Johansen, K. (2021). Early access to physiotherapy for infants with cerebral palsy: A retrospective chart review. PLOS ONE. https://doi.org/10.1371/JOURNAL.PONE.0253846
Harvey, A. (2016). Therapy for young children with cerebral palsy: what, when, where, and how? Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/DMCN.12967
Scroll to Top