Penggunaan kertas berwarna dan font khusus, seperti Dislexie, telah dieksplorasi sebagai alat bantu potensial untuk meningkatkan kinerja membaca pada anak-anak, terutama mereka yang menderita disleksia. Sementara intervensi ini menarik karena kesederhanaan dan biayanya yang rendah, bukti empiris yang mendukung efektivitasnya beragam. Penelitian menunjukkan bahwa sementara beberapa manfaat dapat diamati, mereka sering dikaitkan dengan fitur tertentu seperti spasi daripada desain unik font itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa sementara font khusus dan latar belakang berwarna dapat memainkan peran dalam meningkatkan kinerja membaca, dampaknya mungkin terbatas dan bergantung pada konteks.
Font Khusus dan Kinerja Membaca
Dyslexie Font: Studi tentang font Dyslexie, yang dirancang untuk membantu pembaca disleksia, menunjukkan hasil yang beragam. Beberapa penelitian menunjukkan sedikit peningkatan dalam kecepatan membaca dan identifikasi huruf saat menggunakan Dyslexie dibandingkan dengan font standar seperti Arial, tetapi manfaat ini sering hilang ketika spasi disesuaikan dalam font standar (Joseph & Powell, 2022) (Marinus et al., 2016) (Wheldall & Marinus, 2016). Ini menunjukkan bahwa efektivitas font mungkin lebih terkait dengan spasi daripada bentuk huruf yang unik.
Arabolexia Font: Temuan serupa dilaporkan untuk font Arabolexia, yang dirancang untuk anak-anak disleksia berbahasa Arab. Keuntungan font dalam kinerja membaca dibatalkan ketika spasi dalam font standar disesuaikan agar sesuai dengan pengaturan Arabolexia (Benmarrakchi et al., 2024).
EasyReading™ Font: Sebaliknya, font EasyReading™ telah menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik dalam kinerja membaca untuk pembaca disleksia dan non-disleksia, menunjukkan bahwa font ini dapat berfungsi sebagai alat kompensasi untuk penderita disleksia dan alat penyederhanaan untuk orang lain (Bachmann & Mengheri, 2018).
Kertas Berwarna dan Latar Belakang
- Warna Latar Belakang: Penggunaan latar belakang berwarna, seperti kuning muda, telah dipelajari bersama font seperti Dyslexie. Beberapa bukti menunjukkan bahwa latar belakang kuning dapat meningkatkan akurasi membaca untuk penderita disleksia, terutama mereka yang memiliki tingkat membaca yang lebih rendah (Pijpker, 2013). Namun, interaksi antara font dan warna latar belakang membutuhkan eksplorasi lebih lanjut untuk sepenuhnya memahami dampaknya.
Pertimbangan Umum
Spasi dan Desain: Di berbagai penelitian, jarak antara huruf dan kata muncul sebagai faktor penting dalam kinerja membaca. Menyesuaikan parameter ini dalam font standar dapat menghasilkan manfaat yang serupa dengan yang diklaim oleh font khusus(Powell & Trice, 2020)Â (Marinus et al., 2016)Â (Marinus et al., 2015).
Kurangnya Bukti Empiris: Terlepas dari popularitas dan perhatian media seputar font seperti Disleksia, ada kurangnya bukti empiris yang kuat yang mendukung kemanjurannya. Banyak penelitian menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengisolasi fitur spesifik yang berkontribusi pada manfaat yang diamati (Wheldall & Marinus, 2016) (Ramsey, 2014) (Zhu et al., 2020).
Sementara font khusus dan latar belakang berwarna menawarkan manfaat potensial untuk meningkatkan kinerja membaca, terutama untuk anak-anak disleksia, efektivitasnya sering bergantung pada fitur tertentu seperti spasi daripada desain font yang unik. Ini menunjukkan bahwa penyesuaian sederhana pada font yang ada dapat mencapai hasil yang serupa, menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami mekanisme yang berperan.