Tanda-tanda autisme pada anak-anak dapat mulai bermanifestasi sejak usia 6 bulan, dengan gejala yang lebih jelas biasanya muncul antara 12 dan 24 bulan. Deteksi dini sangat penting untuk intervensi tepat waktu, yang secara signifikan dapat meningkatkan hasil perkembangan untuk anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Tanda-tanda awal autisme seringkali halus dan dapat sangat bervariasi di antara individu, sehingga penting bagi pengasuh dan profesional kesehatan untuk waspada dalam mengamati tonggak perkembangan dan perilaku. Di bawah ini, aspek-aspek kunci dari tanda-tanda autisme dini dibahas secara rinci.
Tanda-tanda Awal Autisme
- Usia Onset: Tanda-tanda autisme dapat mulai muncul sedini 6 bulan, dengan gejala yang lebih nyata biasanya muncul antara 12 dan 24 bulan. Penelitian telah menunjukkan bahwa tanda-tanda awal dapat mencakup berkurangnya komunikasi sosial, perkembangan motorik yang kurang maju, dan perilaku berulang (Franchini et al., 2022) (Hadders-Algra, 2022).
- Indikator Perilaku: Tanda-tanda awal yang umum termasuk kurangnya kontak mata, respons terbatas terhadap nama mereka, dan berkurangnya minat dalam interaksi sosial. Tanda-tanda ini sering diamati oleh pengasuh sekitar usia 12 hingga 18 bulan (Smith et al., 2023) (Hadders-Algra, 2022).
- Lintasan Perkembangan: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan kemungkinan peningkatan ASD dapat menunjukkan lintasan perkembangan yang berbeda sejak awal 6 bulan. Lintasan ini dapat memprediksi keparahan gejala di kemudian hari dan ditandai dengan berbagai tingkat tantangan sosial dan komunikasi (Franchini et al., 2022).
Tantangan dan Waktu Diagnostik
- Usia Diagnosis: Meskipun tanda-tanda awal dapat dideteksi pada usia 18 hingga 24 bulan, usia rata-rata diagnosis seringkali lebih dari 4 tahun. Keterlambatan ini dikaitkan dengan hambatan dalam mengakses layanan diagnostik dan kurangnya kesadaran di antara pengasuh dan penyedia layanan kesehatan (Penney et al., 2022).
- Alat Penyaringan: Alat skrining yang mapan sangat penting untuk deteksi dini. Alat-alat ini dirancang untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal ASD, memungkinkan intervensi diterapkan pada usia yang lebih muda, yang dikaitkan dengan hasil yang lebih baik (Abualait et al., 2024) (Seize & Borsa, 2022).
Pentingnya Intervensi Dini
- Dampak Intervensi Dini: Intervensi dini telah terbukti memiliki dampak positif pada hasil perkembangan anak-anak dengan ASD. Intervensi dapat mencakup terapi perilaku, strategi pendidikan, dan penggunaan teknologi untuk mendukung komunikasi (Abualait et al., 2024) (Nurfallah et al., 2024).
- Rencana Perawatan Individual: Rencana intervensi yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak sangat penting. Rencana ini dapat membantu mengurangi tantangan yang terkait dengan ASD dan meningkatkan kualitas hidup anak (Abualait et al., 2024).
Sementara tanda-tanda awal autisme dapat dideteksi pada masa bayi, variabilitas dalam presentasi gejala dan tantangan dalam mengakses layanan diagnostik tepat waktu dapat menunda diagnosis formal. Ini menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran dan meningkatkan akses ke layanan skrining dan intervensi dini. Dengan demikian, anak-anak dengan ASD dapat menerima dukungan yang mereka butuhkan pada tahap kritis dalam perkembangan mereka, yang berpotensi mengarah pada hasil jangka panjang yang lebih baik.