Anak-anak dengan sindrom Down dapat mulai belajar membaca pada usia muda, dengan bukti menunjukkan bahwa intervensi dapat efektif sejak usia 3 tahun. Proses belajar membaca untuk anak-anak dengan sindrom Down melibatkan penanganan tantangan spesifik yang terkait dengan perkembangan kognitif dan linguistik. Intervensi awal yang berfokus pada kesadaran fonologis, kosakata, dan pengetahuan huruf sangat penting untuk menumbuhkan keterampilan membaca dalam populasi ini. Usia di mana seorang anak dengan sindrom Down dapat mulai belajar membaca dapat bervariasi, tetapi penelitian menunjukkan bahwa intervensi dini dan disesuaikan secara signifikan dapat meningkatkan perkembangan membaca.
Intervensi Membaca Dini
- Age of Onset: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down dapat mulai belajar membaca sejak usia 3 tahun. Program literasi awal menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan melek huruf dan bahasa pada anak-anak berusia 3 hingga 6 tahun selama periode 45 minggu (Colozzo et al., 2016).
- Strategi Intervensi: Intervensi membaca awal yang efektif sering menggabungkan kesadaran fonologis, analisis kata, pelatihan kata penglihatan, dan membaca buku bersama. Strategi ini disesuaikan dengan profil kognitif dan linguistik anak-anak dengan sindrom Down (Colozzo et al., 2016) (Lemons et al., 2017).
- Keterlibatan Orangtua: Intervensi yang dimediasi orang tua, seperti program Headsprout® Early Reading, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Intervensi ini dapat meningkatkan segmentasi fonem dan usia membaca kata, menunjukkan potensi pembelajaran berbasis ruma (Grindle et al., 2019).
Prediktor Utama Keberhasilan Membaca
- Kesadaran Fonologis dan Kosakata: Anak-anak yang mengembangkan keterampilan membaca dini sering memiliki kosakata dan pengetahuan huruf yang unggul. Keterampilan ini merupakan prediktor penting awal dan keberhasilan membaca pada anak-anak dengan sindrom Down (Næss et al., 2021).
- Faktor Neurokognitif dan Linguistik: Intervensi awal yang menangani variabel neurokognitif dan linguistik dapat mengarah pada pencapaian yang signifikan dalam membaca dan menulis pada usia dini. Faktor-faktor ini termasuk kesadaran fonologis, penalaran verbal, dan pengetahuan huruf (Robles-Bello et al., 2020) (Arango et al., 2023).
Tantangan dan Pertimbangan
- Pemahaman Membaca: Anak-anak dengan sindrom Down sering menghadapi tantangan dalam pemahaman bacaan, yang terkait dengan pemahaman mendengarkan, membaca kata, dan kesadaran fonologis. Tantangan-tantangan ini menyoroti perlunya intervensi komprehensif yang membahas berbagai aspek pembacaan (Laws et al., 2016).
- Variabilitas dalam Perkembangan: Ada variabilitas individu yang cukup besar dalam perkembangan membaca anak-anak dengan sindrom Down. Variabilitas ini memerlukan pendekatan yang dipersonalisasi untuk instruksi membaca yang mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan unik setiap anak (Loveall & Barton-Hulsey, 2021).
Sementara intervensi membaca awal menunjukkan harapan, penting untuk mengenali variabilitas dalam perkembangan membaca di antara anak-anak dengan sindrom Down. Beberapa anak mungkin memerlukan lebih banyak waktu dan dukungan untuk mengembangkan keterampilan membaca, dan intervensi harus disesuaikan dengan kebutuhan individu mereka. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan intervensi ini dan mengidentifikasi strategi yang paling efektif untuk mempromosikan pengembangan membaca pada populasi ini.