Anak-anak mulai belajar berhitung pada usia muda, biasanya sekitar 3 hingga 4 tahun, ketika mereka mulai memahami konsep angka dan urutan penghitungan. Tonggak perkembangan ini dipengaruhi oleh pematangan kognitif dan faktor lingkungan, seperti paparan orang dewasa yang berjumlah dan pengaturan pendidikan. Proses belajar berhitung melibatkan mengaitkan kata-kata angka dengan kuantitas dan memahami urutan angka, yang merupakan dasar untuk keterampilan matematika selanjutnya. Bagian berikut memberikan eksplorasi terperinci tentang usia di mana anak-anak mulai belajar berhitung, didukung oleh temuan penelitian.
Pengembangan Penghitungan Awal
- Rentang Usia: Anak-anak dalam budaya Barat biasanya mulai memahami penghitungan antara usia 3,5 dan 4 tahun. Ini adalah ketika mereka mulai menggunakan kata-kata angka untuk menunjukkan kardinalitas himpunan dengan menempatkan item dalam korespondensi satu-ke-satu dengan elemen daftar penghitung (Cruz, 2018).
- Basis Saraf: Studi neuroimaging telah menunjukkan bahwa sulkus intraparietal (IPS) dan girus frontal inferior (IFG) terlibat dalam proses penghitungan awal. Daerah otak ini mendukung representasi kata angka dan urutan penghitungan pada anak usia 3 hingga 5 tahun (Morazán, 2022).
- Pengaruh Budaya: Usia di mana anak-anak belajar berhitung dapat bervariasi antar budaya. Misalnya, anak-anak di komunitas Tsimane di Amazon belajar berhitung lebih lambat daripada rekan-rekan Barat mereka, menyoroti peran lingkungan budaya dan pendidikan dalam menghitung akuisisi (Boni et al., 2022).
Pengaruh pada Menghitung Akuisisi
- Pendidikan Prasekolar: Pendidikan prasekolah secara signifikan berdampak pada keterampilan angka awal, termasuk penghitungan objek dan pengenalan angka. Anak-anak dengan pengalaman prasekolah lebih menunjukkan kemampuan menghitung yang lebih baik, menunjukkan bahwa pengaturan pendidikan terstruktur meningkatkan keterampilan berhitung (Rajagopal et al., 2022).
- Media Pembelajaran: Alat pembelajaran interaktif, seperti kartu pengenalan angka, dapat meningkatkan keterampilan berhitung pada anak usia 4 hingga 5 tahun dengan membuat pembelajaran menarik dan menyenangkan (“Fun Number Recognition Cards as a Learning Media to Count for 4-5 Years Old Children”, 2023).
- Perkembangan Kognitif: Pengembangan keterampilan menghitung terkait dengan proses kognitif seperti perhatian dan memori. Anak-anak awalnya memproses angka sebagai objek individu dan secara bertahap belajar mengaitkan kata angka dengan kuantitas pasta (Chen et al., 2024).
Tantangan dan Variabilitas
- Memahami Fungsi Penerus: Sementara banyak anak dapat menghitung pada usia 4 tahun, memahami fungsi penerus—mengetahui bahwa menambahkan satu ke himpunan sama dengan menghitung satu angka—berkembang kemudian, sekitar 5,5 hingga 6 tahun (Schneider et al., 2021).
- Pemahaman Berbasis Item: Penghitungan awal seringkali berbasis item, di mana anak-anak dapat melakukan operasi penambahan sederhana dengan angka kecil tetapi berjuang dengan angka yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman umum tentang penghitungan dan hubungan bilangan berkembang dari waktu ke waktu (Schneider et al., 2021).
Sementara anak-anak biasanya mulai belajar berhitung sekitar usia 3 hingga 4 tahun, prosesnya kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perkembangan kognitif, konteks budaya, dan pengalaman pendidikan. Akuisisi keterampilan menghitung tidak seragam di semua anak, seperti yang terlihat dalam pengaturan budaya dan lingkungan pendidikan yang berbeda. Memahami nuansa ini dapat membantu pendidik dan orang tua mendukung perkembangan berhitung dini anak-anak secara efektif.
