Anak-anak dengan keterbelakangan mental, termasuk mereka dengan sindrom Down dan cacat intelektual lainnya, biasanya mulai belajar membaca pada usia yang lebih tua dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang. Permulaan keterampilan membaca pada anak-anak ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kemampuan kognitif, keterampilan bahasa, dan jenis instruksi membaca yang mereka terima. Penelitian menunjukkan bahwa sementara beberapa anak dengan cacat intelektual mungkin mulai belajar membaca sejak usia 3 hingga 6 tahun, mayoritas memulai instruksi membaca formal sekitar usia 7 hingga 10 tahun. Rentang usia ini sering terjadi ketika keterampilan membaca dasar seperti kesadaran fonologis, kosakata, dan pengetahuan huruf dikembangkan, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat daripada pada anak-anak yang biasanya berkembang.
Faktor yang Mempengaruhi Onset Membaca
-
Keterampilan Kognitif dan Bahasa: Anak-anak dengan sindrom Down sering mengalami keterlambatan dalam bahasa ekspresif dan perkembangan kognitif, yang dapat memengaruhi usia di mana mereka mulai membaca. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan kosakata dan pengetahuan huruf yang unggul cenderung mengembangkan keterampilan membaca lebih awal (Næss et al., 2021) (Boudreau, 2002).
-
Metode Instruksi Membaca: Jenis instruksi membaca memainkan peran penting. Program yang menggabungkan fonik, pengenalan seluruh kata, dan strategi memori visual telah ditemukan efektif. Misalnya, program Headsprout Early Reading telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan keterampilan membaca di antara anak-anak dengan disabilitas intelektual (Herring et al., 2019) (Tyler et al., 2015).
-
Intervensi Dini: Program literasi awal yang dimulai sejak usia 3 tahun dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan membaca. Program-program ini sering menggabungkan kesadaran fonologis, analisis kata, dan pelatihan kata penglihatan, yang bermanfaat bagi anak-anak dengan sindrom Down (Colozzo et al., 2016).
Rentang Usia untuk Pengembangan Membaca
-
Rentang Usia Khas: Sebagian besar anak penyandang cacat intelektual mulai belajar membaca antara usia 7 dan 10 tahun. Namun, ada variabilitas yang cukup besar, dengan beberapa anak mulai lebih awal jika mereka menerima intervensi dan dukungan dini (Johansson, 2008) (Buckley, 2001).
-
Kemajuan dan Variabilitas: Sementara beberapa anak dengan sindrom Down mencapai literasi fungsional pada usia dewasa, yang lain mungkin terus mengembangkan keterampilan membaca hingga masa remaja mereka dan seterusnya. Kemajuannya seringkali lebih lambat, dan kemampuan membaca biasanya sekitar dua tahun di belakang usia kronologis mereka di sekolah dasar (Buckley, 2001).
Tantangan dan Pertimbangan
Terlepas dari potensi pengembangan membaca, anak-anak penyandang cacat intelektual menghadapi beberapa tantangan. Ini termasuk kesulitan dengan segmentasi fonemik dan kebutuhan akan pendekatan instruksional yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka (Herring et al., 2019) (Abbeduto & Thurman, 2022). Selain itu, variabilitas dalam awal dan kemajuan membaca menggarisbawahi pentingnya rencana pendidikan individual yang memenuhi kekuatan dan kelemahan setiap anak.
Kesimpulannya, sementara anak-anak dengan keterbelakangan mental umumnya mulai belajar membaca lebih lambat daripada rekan-rekan mereka yang biasanya berkembang, intervensi dini dan metode instruksional yang tepat dapat secara signifikan meningkatkan perkembangan membaca mereka. Usia di mana mereka mulai membaca dipengaruhi oleh kombinasi faktor kognitif, linguistik, dan pendidikan, dan ada berbagai variabilitas dalam onset dan kemajuan membaca di antara populasi ini.