Mengajar berhitung kepada anak-anak dengan sindrom Down membutuhkan pendekatan yang disesuaikan yang memanfaatkan kekuatan mereka dan mengatasi tantangan unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan sindrom Down sering memiliki kekuatan belajar visual, yang dapat digunakan secara efektif dalam mengajar keterampilan angka. Metode yang paling efektif menggabungkan alat bantu visual, alat interaktif, dan praktik yang konsisten, sambil juga mempertimbangkan minat dan motivasi individu anak. Metode ini didukung oleh berbagai penelitian yang menyoroti pentingnya pembelajaran visual, penggunaan teknologi, dan teknik pengajaran terstruktur.
Pembelajaran Visual dan Pengajaran Terstruktur
- Anak-anak dengan sindrom Down mendapat manfaat signifikan dari strategi pembelajaran visual. Ini termasuk menggunakan alat bantu visual dan metode pengajaran terstruktur yang selaras dengan kekuatan belajar mereka. Misalnya, sistem Numicon, yang menggunakan bahan visual dan sentuhan, telah terbukti efektif dalam mengajarkan keterampilan angka kepada anak-anak dengan sindrom Down. Ini membantu mereka memahami konsep numerik melalui pendekatan multi-sensorik, membuat konsep abstrak lebih konkret dan dapat dimengerti (Wing & Tacon, 2007) (Nye et al., 2005).
- Pengajaran terstruktur yang memecah konsep matematika menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan dapat dikelola sangat penting. Pendekatan ini memungkinkan anak-anak untuk maju dengan kecepatan mereka sendiri, memastikan mereka sepenuhnya memahami setiap konsep sebelum melanjutkan ke yang berikutnya. Metode ini sangat efektif bila dikombinasikan dengan pengulangan dan latihan, yang penting untuk memperkuat pembelajaran (Bird & Buckley, 2001) (Bird & Buckley, 2001).
Teknologi dan Alat Interaktif
- Penggunaan teknologi, seperti pembelajaran berbantuan komputer dan aplikasi seluler, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengajar berhitung kepada anak-anak dengan sindrom Down. Studi telah menunjukkan bahwa metode pengajaran multimedia dapat meningkatkan hasil pembelajaran dibandingkan dengan tugas kertas dan pensil tradisional. Alat-alat ini menyediakan cara interaktif dan menarik bagi anak-anak untuk belajar, yang dapat meningkatkan motivasi dan retensi konsep matematika (Ortega-Tudela & Gómez-Ariza, 2006) (Ahmad et al., 2014).
- Aplikasi seperti aplikasi “Mathema” menawarkan pengalaman belajar interaktif yang mencakup konsep angka dasar, urutan, dan operasi. Aplikasi ini dirancang agar mudah digunakan dan memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak dengan sindrom Down, menjadikannya suplemen yang efektif untuk metode pengajaran tradisional (Amatullah et al., 2023).
Kegiatan Praktis dan Konteks Kehidupan Nyata
- Memasukkan kegiatan praktis dan konteks kehidupan nyata ke dalam pengajaran berhitung dapat membuat pembelajaran lebih bermakna dan relevan bagi anak-anak dengan sindrom Down. Melibatkan mereka dalam kegiatan sehari-hari yang melibatkan menghitung, mengukur, dan menggunakan uang dapat membantu memperkuat konsep matematika dan menunjukkan aplikasi praktisnya (Bird, 2001).
- Permainan dan kegiatan yang menyenangkan dan eksplorasi juga dapat meningkatkan pembelajaran. Kegiatan-kegiatan ini harus dirancang agar menyenangkan dan harus mendorong anak-anak untuk mengeksplorasi konsep matematika dalam lingkungan bebas stres (Bird, 2001).
Meskipun metode ini telah menunjukkan efektivitas, penting untuk menyadari bahwa setiap anak dengan sindrom Down adalah unik, dan kebutuhan belajar mereka dapat sangat bervariasi. Oleh karena itu, pendekatan yang dipersonalisasi yang mempertimbangkan kekuatan, minat, dan kecepatan belajar individu anak sangat penting. Selain itu, integrasi pengajaran bahasa sangat penting, karena keterampilan bahasa terkait erat dengan pemahaman matematika dan dapat mendukung pengembangan keterampilan berhitung (Bird & Buckley, 2001) (Bird & Buckley, 2001).