Anak-anak autis sering menunjukkan fokus yang kuat pada objek atau topik tertentu, perilaku yang dapat dikaitkan dengan beberapa faktor yang saling terkait. Ini termasuk mekanisme neurologis, gaya pemrosesan kognitif, dan sifat perilaku terbatas dan berulang (RRB) yang merupakan karakteristik dari Autism Spectrum Disorder (ASD). Memahami faktor-faktor ini memberikan wawasan tentang mengapa anak-anak autis dapat terpaku pada objek atau topik tertentu.
Faktor Neurologis dan Kognitif
- Mekanisme Neurolog: Dasar neurologis RRB pada ASD termasuk kelainan pada neurotransmisi, volume otak, dan konektivitas saraf. Faktor-faktor ini berkontribusi pada kegigihan dan intensitas perilaku dan minat berulang pada individu autis (Poleg & Zachor, 2021) (Comparan‐Meza et al., 2021).
- Bias Pemrosesan Lokal: Anak-anak autis sering menunjukkan preferensi untuk pemrosesan lokal daripada global, yang berarti mereka fokus pada detail daripada keseluruhan gambar. Gaya kognitif ini dapat menyulitkan mereka untuk mengalihkan perhatian dari objek atau topik tertentu begitu mereka terlibat, yang mengarah ke fikasi (Soriano et al., 2018).
Perilaku Terbatas dan Berulang (RRB)
- Karakteristik RRB: RRB dalam ASD termasuk perilaku motorik berulang, desakan pada kesamaan, dan minat terbatas. Perilaku ini adalah fitur inti ASD dan dapat bermanifestasi sebagai keterikatan yang kuat pada objek atau topik tertentu (Turner-Brown & Frisch, 2020) (Poleg & Zachor, 2021).
- Pola Perkembangan: RRB dapat diamati di awal perkembangan dan memprediksi perilaku sosial di kemudian hari. Misalnya, perilaku berulang dengan objek pada bayi yang berisiko ASD dapat memprediksi diagnosis dan masalah keterlibatan sosial di kemudian hari (Miller et al., 2021).
Pengaruh Sosif dan Lingkungan
- Interaksi Keluarga: Anak-anak autis sering terlibat dalam interaksi yang berpusat pada objek dalam keluarga mereka. Interaksi ini dapat dipengaruhi oleh pendekatan orang tua dan penggunaan kebutuhan sehari-hari sebagai media untuk interaksi, yang dapat memperkuat fokus anak pada objek tertentu (Hu et al., 2024).
- Eksplorasi dan Pembelajaran: Sementara RRB sering dilihat sebagai eksplorasi yang membatasi, penelitian menunjukkan bahwa mereka tidak selalu menghalangi peluang belajar. Anak-anak autis dapat mengeksplorasi objek secara berbeda tetapi tidak kurang sering daripada rekan-rekan mereka yang biasanya berkembang (Jacques et al., 2018).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara fokus pada objek atau topik tertentu dapat menantang, penting untuk menyadari bahwa perilaku ini juga dapat dimanfaatkan untuk hasil positif. Misalnya, menggunakan minat khusus anak sebagai dasar untuk pembelajaran dan keterlibatan dapat meningkatkan intervensi pendidikan dan terapeutik. Selain itu, memahami variabilitas individu dalam RRB dapat membantu menyesuaikan intervensi untuk lebih mendukung anak-anak autis dan keluarga mereka (“Big Data Approach to Characterize Restricted and Repetitive Behaviors in Autism”, 2022) (Uljarević et al., 2021).