Kemampuan menulis seorang anak dengan keterbelakangan mental dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari fungsi kognitif dan neuropsikologis hingga strategi lingkungan dan instruksional. Faktor-faktor ini dapat secara signifikan mempengaruhi pengembangan keterampilan menulis, yang sangat penting untuk kesuksesan akademis dan sosial. Memahami pengaruh ini sangat penting untuk mengembangkan intervensi yang efektif dan sistem pendukung untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental.
Faktor Kognitif dan Neuropsikologis
- Kemampuan Kognitif: Menulis terkait erat dengan kemampuan kognitif yang canggih, termasuk pembuatan ide, perencanaan, dan revisi. Anak-anak dengan keterbelakangan mental sering menghadapi tantangan di bidang ini, yang dapat menghambat perkembangan tulisan mereka (Cornoldi et al., 2010).
- Keterampilan Ortografi: Kesulitan dalam ortografi, atau sistem ejaan konvensional suatu bahasa, dapat secara signifikan mempengaruhi kinerja penulisan. Anak-anak dengan keterampilan ortografi yang buruk mungkin kesulitan dengan ejaan dan tulisan tangan, yang merupakan dasar untuk menulis (Cornoldi et al., 2010) (Barnett et al., 2020).
Faktor Lingkungan dan Instruksional
- Lingkungan Pendidikan: Lingkungan di mana seorang anak belajar memainkan peran penting. Sekolah yang menerapkan program pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak dengan gangguan mental dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk pengembangan keterampilan menulis (Ūbele, 2024).
- Strategi Instruksi: Praktik instruksional yang efektif, seperti penulisan perancah, penyelenggara grafis, dan pengembangan strategi yang diatur sendiri, telah terbukti meningkatkan keterampilan menulis pada anak-anak penyandang cacat. Strategi ini membantu dalam secara bertahap mengalihkan tanggung jawab belajar kepada anak, menumbuhkan kemandirian (Burns et al., 2010).
Pengaruh Psikososial dan Keluarga
- Dukungan Keluarga: Status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan orang tua dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan tulisan anak. Keluarga yang memberikan dukungan psikososial dan terlibat dalam pendidikan anak mereka dapat berdampak positif pada keterampilan menulis (Sayed & Hemmat, 2010).
- Keterlibatan Orangtua: Kolaborasi aktif antara guru dan orang tua sangat penting. Orang tua yang terlibat dalam proses belajar anak mereka dapat membantu memperkuat keterampilan menulis di rumah, melengkapi intervensi berbasis sekolah (Tahar, 2023).
Pendekatan Intervensi dan Terapi
- Terapi Okupasi: Teknik seperti terapi okupasi dapat mengatasi aspek fisik penulisan, seperti pegangan pensil dan tekanan, yang seringkali bermasalah bagi anak-anak dengan keterbelakangan mental (Tahar, 2023).
- Intervensi Menulis: Intervensi seperti instruksi strategi dan instruksi langsung telah efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis. Intervensi ini berfokus pada peningkatan hasil tulisan, konvensi, dan kualitas, disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak (Rodgers & Loveall, 2022).
Sementara faktor-faktor ini menyoroti tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan keterbelakangan mental dalam mengembangkan keterampilan menulis, penting untuk mempertimbangkan potensi pertumbuhan dan peningkatan. Dengan intervensi dan dukungan yang tepat, anak-anak dapat membuat kemajuan yang signifikan. Namun, penting juga untuk mengakui bahwa era digital menimbulkan tantangan baru, karena kurang penekanan ditempatkan pada keterampilan menulis tradisional, yang mungkin memerlukan adaptasi dalam metode pengajaran untuk memastikan anak-anak ini tidak ketinggalan (Ūbele, 2024).