Kemampuan membaca seorang anak dengan keterbelakangan mental, atau cacat intelektual (ID), dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mencakup domain kognitif, linguistik, dan lingkungan. Faktor-faktor ini berinteraksi dengan cara yang kompleks untuk mempengaruhi pengembangan keterampilan membaca, yang sangat penting untuk keberhasilan akademik dan partisipasi sosial. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu pendidik dan dokter merancang intervensi yang efektif untuk mendukung perkembangan membaca pada anak-anak dengan ID.
Faktor Kognitif
- Kecerdasan Fluid: Kecerdasan fluida secara tidak langsung mendukung kemampuan membaca melalui pengaruhnya pada keterampilan melek huruf awal. Ini memainkan peran penting dalam menentukan kemampuan membaca di antara siswa dengan ID, sementara status sosial ekonomi (SES) tidak secara signifikan mempengaruhi keterampilan literasi awal pada tingkat pembaca awal (Palmqvist et al., 2023).
- Penalaran Nonverbal: Kemampuan penalaran nonverbal terkait langsung dengan pemahaman membaca, menunjukkan bahwa keterampilan kognitif di luar kemampuan linguistik penting untuk perkembangan membaca pada anak-anak dengan IDÂ (Wingerden et al., 2018).
- Pemrosesan Fonologis dan Memori: Pemrosesan fonologis dan memori kerja adalah keterampilan kognitif penting yang memengaruhi akuisisi membaca. Keterampilan ini sering dikompromikan pada anak-anak dengan ID, mempengaruhi kemampuan mereka untuk memecahkan kode dan memahami teks (Pezzino et al., 2019).
Faktor Linguistik
- Bahasa Ekspresif: Kemampuan bahasa ekspresif, baik lisan maupun tulisan, secara positif terkait dengan pemahaman membaca. Anak-anak dengan riwayat gangguan perkembangan bahasa teratasi (DLD) cenderung memiliki pemahaman membaca yang lebih baik daripada mereka dengan DLD persisten (Lam et al., 2024).
- Keterampilan Literasi Dasar: Keterampilan seperti kosakata, tata bahasa, dan penamaan cepat adalah dasar untuk pemahaman membaca. Keterampilan linguistik ini seringkali kurang berkembang pada anak-anak dengan ID, memengaruhi kemampuan membaca mereka (Wingerden et al., 2018).
Faktor Lingkungan dan Instruksional
- Keterampilan Literasi Awal : Menekankan keterampilan melek huruf dini sangat penting untuk perkembangan membaca pada anak-anak dengan ID. Guru harus fokus pada keterampilan ini untuk siswa muda dan yang lebih tua di tingkat pembaca awal (Palmqvist et al., 2023).
- Intervensi Membaca: Intervensi membaca berkualitas tinggi dapat secara signifikan meningkatkan skor bahasa dan membaca pada anak-anak dengan ID, terlepas dari perilaku adaptif awal atau tingkat risiko mereka (Donohue, 2010).
- Metode Instruksial: Penggunaan teknik fonik, bukan metode kata utuh, direkomendasikan untuk meningkatkan pengkodean fonologis dan keterampilan membaca pada anak-anak dengan ID. Teknik seperti pembacaan berulang dan integrasi isyarat gambar juga menguntungkan (Stanovich, 1985).
Pertimbangan Tambahan
- Kondisi Komorbida: Anak-anak dengan ID yang juga memiliki gangguan pendengaran menghadapi tantangan tambahan dalam pengembangan membaca. Interaksi antara cacat pendengaran dan intelektual dapat memperburuk kesulitan dalam perkembangan bahasa dan fungsi eksekutif, semakin mempersulit akuisisi baca (Wingerden-Fontein et al., 2018) (Wingerden-Fontein et al., 2018).
- Kesehatan Mental dan Hasil Psikososial: Ketidakmampuan membaca yang tidak ditangani dapat menyebabkan kesehatan mental dan hasil psikososial yang buruk, menyoroti pentingnya identifikasi dan intervensi dini (Liaqat et al., 2022).
Sementara faktor-faktor ini memberikan pemahaman komprehensif tentang tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan ID dalam mengembangkan keterampilan membaca, penting untuk mempertimbangkan variabilitas individu di antara anak-anak ini. Setiap anak mungkin mengalami tingkat dampak yang berbeda dari faktor-faktor ini, yang memerlukan pendekatan yang dipersonalisasi untuk instruksi membaca dan intervensi. Selain itu, sementara faktor kognitif dan linguistik sangat penting, peran perilaku adaptif dan dukungan lingkungan tidak boleh diremehkan dalam mendorong perkembangan membaca pada anak-anak dengan ID.