Pertanyaan apakah seorang anak dengan autisme dapat hidup mandiri sebagai orang dewasa adalah kompleks dan beragam, melibatkan berbagai faktor seperti fungsi eksekutif, keterampilan sosial, dan dukungan lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa sementara banyak individu autis bercita-cita untuk hidup mandiri, kenyataannya adalah bahwa hanya sebagian kecil yang mencapai ini karena berbagai tantangan. Tantangan ini termasuk defisit dalam fungsi eksekutif, keterampilan sosial, dan ketersediaan sistem pendukung yang sesuai. Namun, dengan dukungan dan intervensi yang disesuaikan, beberapa orang dewasa autis dapat mencapai tingkat kemandirian tertentu.
Fungsi Eksekutif dan Keterampilan Hidup Mandiri
- Keterampilan fungsi eksekutif sangat penting untuk kehidupan mandiri, karena melibatkan perencanaan, pengambilan keputusan, dan kemampuan pemecahan masalah. Individu autis sering menghadapi tantangan di bidang ini, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk hidup mandiri (Sullivan et al., 2024).
- Studi menunjukkan bahwa meningkatkan keterampilan fungsi eksekutif dapat meningkatkan hasil hidup mandiri bagi orang dewasa autis. Intervensi yang berfokus pada keterampilan ini sangat penting untuk mempromosikan otonomi (Sullivan et al., 2024).
Dukungan Orang Tua dan Lingkungan
- Banyak orang dewasa autis terus tinggal bersama orang tua mereka karena kebutuhan akan dukungan berkelanjutan. Orang tua sering memainkan peran penting dalam memfasilitasi transisi anak mereka ke kehidupan mandiri, meskipun ini bisa menjadi proses yang berkepanjangan dan menantang (Ljungberg, 2024).
- Lingkungan binaan dan pengaturan perumahan dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan individu autis untuk hidup mandiri. Menyesuaikan ruang hidup untuk memenuhi kebutuhan sensorik dan persepsi dapat mendukung otonomi (Nguyen et al., 2024).
Solusi Teknologi dan Hidup Berbantuan
- Intervensi teknologi, seperti aplikasi seluler dan sistem realitas virtual, telah dikembangkan untuk mendukung kehidupan mandiri dengan meningkatkan keterampilan sosial dan aktivitas kehidupan sehari-hari (Kim, 2023).
- Model perumahan yang dibantu menyediakan lingkungan terstruktur di mana individu autis dapat mempraktikkan kemandirian sambil menerima dukungan yang diperlukan. Model-model ini menekankan pentingnya keterlibatan keluarga dan dukungan profesional dalam proses transisi (Kosewska, 2022).
Otonomi dan Pengalaman Pribadi
- Orang dewasa autis mengungkapkan keinginan yang kuat untuk otonomi dan kontrol atas situasi kehidupan mereka. Namun, mereka sering menghadapi hambatan seperti dukungan yang terbatas dan pemahaman masyarakat (Ansari et al., 2023).
- Pengalaman pribadi orang dewasa autis menyoroti pentingnya diagnosis dini dan dukungan yang disesuaikan dalam mencapai kehidupan mandiri. Banyak yang melaporkan bahwa pengakuan sebelumnya atas kebutuhan mereka dapat memfasilitasi pengaturan hidup yang lebih baik (Ansari et al., 2023).
Sementara potensi untuk hidup mandiri ada untuk beberapa individu autis, itu tidak dapat dicapai secara universal karena sifat autisme yang beragam dan berbagai tingkat dukungan yang diperlukan. Peran keluarga, komunitas, dan intervensi yang disesuaikan sangat penting dalam mendukung mereka yang ingin hidup mandiri. Namun, hambatan sosial dan sistemik, seperti akses terbatas ke sumber daya dan dukungan, terus menimbulkan tantangan yang signifikan. Mengatasi hambatan-hambatan ini melalui perubahan kebijakan dan peningkatan kesadaran dapat meningkatkan prospek kehidupan mandiri di antara orang dewasa autis.