Calm Asian babysitter and girl playing chess at glass table in light room

Benarkah Anak Yang Sering Bermain Gadget Akan Lebih Sulit Belajar Berhitung?

Hubungan antara penggunaan gadget dan kemampuan anak-anak untuk belajar berhitung sangat kompleks dan beragam. Meskipun tidak ada bukti langsung dari makalah yang disediakan yang secara khusus menghubungkan penggunaan gadget dengan kesulitan dalam belajar berhitung, beberapa penelitian menyoroti dampak kognitif dan perkembangan yang lebih luas dari penggunaan gadget pada anak-anak. Dampak ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi kemampuan belajar, termasuk menghitung, dengan mempengaruhi perkembangan kognitif, perhatian, dan interaksi sosial.

Pengembangan Kognitif dan Penggunaan Gadget

  • Penggunaan gadget yang berlebihan telah dikaitkan dengan dampak negatif pada perkembangan kognitif pada anak-anak. Misalnya, penggunaan terus menerus dapat menyebabkan ketergantungan, mengurangi motivasi untuk aktivitas fisik dan interaktif yang sangat penting untuk pertumbuhan kognitif (Satria et al., 2024).
  • Sebuah penelitian menemukan bahwa peran orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget, termasuk menetapkan aturan dan memantau konten, secara signifikan mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak usia 3-4 tahun (Fajri et al., 2024).
  • Studi lain menyoroti bahwa sementara gadget dapat meningkatkan keterampilan kognitif tertentu seperti representasi simbolis dan pemecahan masalah, mereka juga dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan jika tidak digunakan dengan tepat (Nurmahidayati et al., 2024).

Perhatian dan Hasil Pembelajaran

  • Kecanduan gadget dapat mengganggu perkembangan otak, terutama mempengaruhi korteks prefrontal, yang bertanggung jawab untuk perhatian dan pengendalian diri. Gangguan ini dapat menyebabkan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang dapat menghambat proses pembelajaran, termasuk penghitung (Ningtyas et al., 2024).
  • Intensitas dan durasi penggunaan gadget telah dikaitkan dengan potensi gangguan perhatian, yang dapat memengaruhi kemampuan anak untuk fokus pada tugas belajar (Ningtyas et al., 2024).

Perkembangan Sosial dan Emosional

  • Gadget dapat mengurangi peluang untuk interaksi verbal dan keterlibatan sosial, yang penting untuk perkembangan bahasa dan kognitif. Kurangnya interaksi ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi kemampuan belajar, termasuk berhitung, dengan membatasi pengembangan keterampilan komunikasi dan pengalaman belajar sosial (Lestari et al., 2024).
  • Perkembangan emosional dan psikologis juga dapat dipengaruhi oleh penggunaan gadget, dengan dampak potensial pada motivasi dan keterlibatan belajar (Sipayung et al., 2024).

Keterlibatan dan Pengawasan Orang Tua

  • Peran orang tua sangat penting dalam memediasi efek penggunaan gadget. Pengawasan orang tua yang efektif, termasuk menetapkan batasan penggunaan gadget dan mendorong permainan interaktif, dapat mengurangi dampak negatif dan mendukung perkembangan kognitif (Fajri et al., 2024).
  • Strategi seperti terapi bermain telah terbukti mengurangi kecanduan gadget dan meningkatkan interaksi sosial, yang secara positif dapat mempengaruhi hasil belajar (Satria et al., 2024).

Meskipun makalah tidak secara langsung menghubungkan penggunaan gadget dengan kesulitan dalam belajar berhitung, mereka menyarankan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dan tanpa pengawasan dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif dan sosial, yang merupakan dasar untuk keterampilan belajar seperti berhitung. Sebaliknya, dengan pengawasan yang tepat dan penggunaan yang seimbang, gadget juga dapat menawarkan manfaat pendidikan dan mendukung perkembangan kognitif. Oleh karena itu, dampak gadget pada pembelajaran berhitung tidak mudah dan sangat tergantung pada bagaimana mereka diintegrasikan ke dalam aktivitas sehari-hari dan lingkungan belajar anak.

Satria, I., Setiawati, S., & Wandini, R. (2024). Efektivitas terapi bermain pada anak prasekolah dengan kecanduan gadget. Journal of Qualitative Health Research & Case Studies Reports. https://doi.org/10.56922/quilt.v4i2.431
Fajri, A., Maidar, M., Hermansyah, H., Abdullah, A., & Marthoenis, M. (2024). Peran orang tua dalam pengawasan kegiatan bermain gawai dan perkembangan kognitif pada anak usia 3-4 tahun. Holistik. https://doi.org/10.33024/hjk.v18i8.518
Nurmahidayati, I., Keswara, N. W., & Wijayanti, T. R. A. (2024). Hubungan pola bermain gadget dengan kemampuan kognitif dan berpikir kreatif pada anak usia prasekolah (5-6 tahun) di tk muslimat nu 10 al-hidayah malang. Jurnal Ilmiah Obsgin: Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan Dan Kandungan. https://doi.org/10.36089/job.v16i2.2017
Ningtyas, I. I. M., Alpiah, D. N., & Soemarno, S. (2024). Hubungan Penggunaan Gadget Terhadap Potensi Gangguan Pemusatan Perhatian Dan Hiperaktivitas Pada Anak Prasekolah Dipaud Bougenville Cawang. https://doi.org/10.61722/jinu.v1i5.2577
Lestari, D. K., Aisyah, N. L., & Irfan, M. (2024). Pengaruh Penggunaan Gawai Terhadap Perkembangan Bahasa Anak. Jurnal Pendidikan, Bahasa Dan Budaya. https://doi.org/10.55606/jpbb.v3i4.4522
Sipayung, R., Silaban, P. J., Siregar, H. A., Tamba, M., Simamora, A. A., Gaol, M. A. L., & Panjaitan, D. (2024). Sosialisasi Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Psikologi pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Kabar Masyarakat. https://doi.org/10.54066/jkb.v2i1.1557
Scroll to Top