Top view of child engaged in a word puzzle, next to a handmade leaf art.

Bagaimana Peran Teknologi Seperti Speech-To-Text Dalam Membantu Anak Dengan Disgrafia?

Teknologi, khususnya aplikasi wicara-ke-teks (STT), memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak dengan disgrafia dengan menyediakan sarana alternatif produksi teks yang melewati tindakan fisik menulis. Disgrafia, ketidakmampuan belajar yang mempengaruhi kemampuan menulis, dapat menghambat kinerja akademik dan harga diri anak. Teknologi STT menawarkan cara untuk mengurangi tantangan ini dengan memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan pikiran mereka secara lisan, yang kemudian ditranskripsikan ke dalam teks. Pendekatan ini tidak hanya membantu mengatasi kesulitan mekanis yang terkait dengan menulis tetapi juga meningkatkan keterampilan terkait menulis lainnya. Di bawah ini adalah aspek kunci tentang bagaimana teknologi STT membantu anak-anak dengan disgrafia:

Mengatasi Hambatan Mekanis

  • Ejaan dan Pengetikan: Teknologi STT menghilangkan kebutuhan untuk mengeja dan mengetik, yang seringkali menantang bagi anak-anak dengan disgrafia. Hal ini memungkinkan mereka untuk fokus pada pembuatan konten daripada mekanisme penulisan (Bäck et al., 2024) (Khasawneh, 2024).
  • Kecepatan dan Kelancaran Menulis: Dengan menggunakan STT, anak-anak dapat menghasilkan teks dengan kecepatan yang sesuai dengan kefasihan verbal mereka, yang bisa jauh lebih cepat daripada tulisan tangan atau kecepatan mengetik (Bäck et al., 2024).

Meningkatkan Keterampilan Menulis

  • Kualitas Teks dan Kosakata: Teknologi STT dapat membantu meningkatkan kualitas teks yang dihasilkan oleh anak-anak dengan disgrafia. Hal ini memungkinkan mereka untuk menggunakan kosakata yang lebih beragam dan membangun kalimat yang lebih kompleks, karena mereka tidak terhalang oleh kebutuhan untuk menulis atau mengetik setiap kata (Bäck et al., 2024).
  • Keterampilan Tingkat Tinggi: Penghapusan hambatan mekanis memungkinkan anak-anak untuk fokus pada keterampilan menulis tingkat tinggi, seperti mengatur ide dan mengembangkan argumen, yang sangat penting untuk keberhasilan akademik (Bäck et al., 2024).

Motivasi dan Keterlibatan

  • Peningkatan Motivasi: Kemampuan untuk menghasilkan teks yang lebih panjang dan lebih bermakna dapat meningkatkan motivasi anak untuk terlibat dalam tugas menulis. Penguatan positif ini dapat mengarah pada penggunaan dan peningkatan yang berkelanjutan dalam keterampilan menulis (Bäck et al., 2024).
  • Pembelajaran Interaktif: Teknologi seperti Write-Rite dan pengaturan interaksi anak-robot menyediakan cara interaktif dan menarik bagi anak-anak untuk berlatih menulis, yang bisa lebih menarik daripada metode tradisional (Rahim & Jamaludin, 2019) (Gargot et al., 2021).

Tantangan dan Pertimbangan

  • Keterbatasan Teknologi: Meskipun teknologi STT menawarkan banyak manfaat, bukan tanpa tantangan. Masalah seperti kesalahan transkripsi dan ketidakakuratan teknologi dapat menghambat efektivitasnya. Pelatihan dan perencanaan yang memadai diperlukan untuk memaksimalkan manfaat STT untuk anak-anak dengan disgrafia (Matre, 2023).
  • Adaptasi Individu: Efektivitas teknologi STT dapat bervariasi antar individu. Intervensi khusus yang mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan unik setiap anak sangat penting untuk mencapai hasil terbaik (Bäck et al., 2024).

Sementara teknologi STT memberikan keuntungan yang signifikan bagi anak-anak dengan disgrafia, penting untuk mempertimbangkan konteks teknologi bantu yang lebih luas. Alat lain, seperti aplikasi yang disesuaikan dan perangkat interaktif, juga memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak dengan kesulitan menulis. Teknologi ini dapat melengkapi STT dengan menangani berbagai aspek penulisan, seperti integrasi visual-motorik dan kemahiran tulisan tangan (Sumathi et al., 2024) (Rahim & Jamaludin, 2019). Oleh karena itu, pendekatan komprehensif yang menggabungkan berbagai teknologi dapat menawarkan dukungan paling efektif untuk anak-anak dengan disgrafia.

Bäck, G. A., Mossige, M., Svendsen, H. B., Rønneberg, V., Selenius, H., Gøttsche, N. B., Dolmer, G., Fälth, L., Nilsson, S., & Svensson, I. (2024). Speech-to-text intervention to support text production among students with writing difficulties: a single-case study in nordic countries. https://doi.org/10.1080/17483107.2024.2351488
Khasawneh, M. (2024). Study on the effectiveness of speech-to-text technology in supporting writing skills among special education students in Saudi Arabia. Journal of Infrastructure, Policy and Development. https://doi.org/10.24294/jipd.v8i6.4611
Rahim, N., & Jamaludin, Z. (2019). Write-rite: enhancing handwriting proficiency of children with dysgraphia. https://doi.org/10.32890/JICT2019.18.3.8290
Gargot, T., Asselborn, T., Zammouri, I., Brunelle, J., Johal, W., Dillenbourg, P., Archambault, D., Chetouani, M., Cohen, D., & Anzalone, S. M. (2021). “It Is Not the Robot Who Learns, It Is Me.” Treating Severe Dysgraphia Using Child-Robot Interaction. Frontiers in Psychiatry. https://doi.org/10.3389/FPSYT.2021.596055
Matre, M. E. (2023). An Exploratory Study on the Use of Speech-to-Text Technology as a Writing Modality for Pupils With Low Writing Achievement in Norwegian Lower Secondary Education. Nordic Journal of Literacy Research. https://doi.org/10.23865/njlr.v9.5347
Sumathi, S., Pavithra, R., T, S. P., & S, Y. P. (2024). Graphibabot-An Aiding Device for Dysgraphia. https://doi.org/10.1109/icpects62210.2024.10780051
Scroll to Top