Orang tua memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak dengan diskalkulia, ketidakmampuan belajar tertentu yang mempengaruhi kemampuan matematika. Keterlibatan mereka sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung yang mendorong pembelajaran dan membantu mengurangi tantangan yang terkait dengan diskalkulia. Orang tua dapat berkontribusi secara signifikan dengan berkolaborasi dengan pendidik, memberikan dukungan emosional, dan terlibat dalam intervensi yang ditargetkan di rumah. Bagian berikut menguraikan berbagai peran yang dapat dimainkan orang tua dalam membantu anak-anak mereka dengan diskalkulia.
Kolaborasi dengan Pendidik
- Komunikasi dengan Guru: Orang tua harus menjaga jalur komunikasi terbuka dengan guru untuk tetap mendapat informasi tentang kemajuan dan tantangan anak mereka dalam matematika. Kolaborasi ini dapat membantu dalam menyesuaikan intervensi yang konsisten baik di sekolah maupun di rumah (Delgado et al., 2019) (Amelia & Supena, 2022).
- Partisipasi dalam Perencanaan Intervensi: Dengan bekerja sama dengan pendidik, orang tua dapat membantu mengembangkan dan menerapkan strategi intervensi efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan anak mereka. Ini termasuk memahami kesulitan spesifik yang dihadapi anak mereka dan metode yang digunakan untuk mengatasinya (Hannell, 2013) (Reeve & Waldecker, 2017).
Memberikan Dukungan Emosional
- Membangun Harga Diri Sendiri: Anak-anak dengan diskalkulia sering berjuang dengan masalah harga diri karena kesulitan mereka dalam matematika. Orang tua dapat memainkan peran penting dalam memperkuat harga diri anak mereka dengan merayakan pencapaian kecil dan mendorong sikap positif terhadap belajar (Butterworth & Yeo, 2004) (Williams, 2013).
- Mengurangi Kecemasan Matematika: Orang tua dapat membantu meringankan kecemasan matematika dengan menciptakan lingkungan belajar bebas stres di rumah. Ini melibatkan bersabar, menawarkan kepastian, dan menghindari perbandingan negatif dengan rekan-rekan (Reeve & Waldecker, 2017).
Terlibat dalam Intervensi Berbasis Rumah
- Kegiatan Matematika Praktis: Orang tua dapat melibatkan anak-anak mereka dalam kegiatan matematika sehari-hari, seperti memasak atau berbelanja, untuk membantu mereka memahami dan menerapkan konsep matematika dalam situasi kehidupan nyata. Pendekatan praktis ini dapat membuat pembelajaran lebih mudah dipahami dan tidak terlalu mengintimidasi (Butterworth, 2018) (Hannell, 2013).
- Penggunaan Alat Edukasi: Memanfaatkan permainan dan aplikasi pendidikan yang dirancang untuk anak-anak dengan diskalkulia dapat memberikan latihan tambahan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Alat-alat ini sering fokus pada membangun keterampilan dasar seperti indra angka dan operasi aritmatika (May et al., 2024) (Amelia & Supena, 2022).
Memantau Kemajuan dan Menyesuaikan Strategi
- Penilaian Ruter: Orang tua harus secara teratur menilai kemajuan anak mereka dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan. Ini mungkin melibatkan mencari sumber daya tambahan atau bantuan profesional jika intervensi saat ini tidak menghasilkan hasil yang diinginkan (Reeve & Waldecker, 2017).
- Umpan Balik Umpan: Membangun loop umpan balik dengan guru dan spesialis dapat membantu orang tua tetap mendapat informasi tentang perkembangan anak mereka dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk strategi dukungan mereka (Delgado et al., 2019) (Price & Ansari, 2013).
Sementara orang tua memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak dengan diskalkulia, penting untuk menyadari bahwa mereka adalah bagian dari sistem pendukung yang lebih besar yang mencakup pendidik, spesialis, dan teman sebaya. Setiap pemangku kepentingan berkontribusi secara unik untuk perjalanan belajar anak, dan pendekatan kolaboratif sangat penting untuk intervensi yang efektif. Selain itu, sementara keterlibatan orang tua sangat penting, sama pentingnya untuk memberdayakan anak-anak untuk mengembangkan keterampilan advokasi diri dan kemandirian dalam mengelola tantangan belajar mereka.