baby, playing, toy cars, toys, toddler, child, kid, play, childhood, portrait, baby, playing, toy cars, toys, toys, toys, toys, toys

Bagaimana Mengatur Lingkungan Rumah Agar Lebih Mendukung Anak Hiperaktif?

Mengorganisir lingkungan rumah untuk mendukung anak-anak hiperaktif dengan lebih baik melibatkan menciptakan ruang yang memenuhi kebutuhan unik mereka, berfokus pada peningkatan kualitas lingkungan dalam ruangan, dan menerapkan strategi yang meningkatkan keterampilan organisasi mereka. Penelitian menunjukkan bahwa lingkungan rumah memainkan peran penting dalam mempengaruhi gejala dan perilaku yang terkait dengan hiperaktif dan ADHD. Dengan mengatasi faktor-faktor seperti kualitas udara, pencahayaan, dan kondisi akustik, dan dengan menggabungkan rutinitas terstruktur dan pelatihan keterampilan organisasi, orang tua dan pengasuh dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak yang hiperaktif. Di bawah ini adalah aspek-aspek kunci yang perlu dipertimbangkan ketika mengatur lingkungan rumah untuk anak-anak hiperaktif.

Kualitas Lingkungan Dalam Ruangan

  • Kualitas Udara dan Kenyamanan Termal: Kualitas udara yang buruk dan suhu yang tidak nyaman dapat memperburuk gejala ADHD. Meningkatkan ventilasi dan mempertahankan suhu yang nyaman dapat membantu mengurangi gejala kurangnya perhatian dan hiperaktifit-impulsif. Faktor-faktor ini secara kolektif berkontribusi pada varians yang signifikan dalam keparahan gejala ADHD (Alizadeh et al., 2023).
  • Pencahayaan dan Kualitas Akustik: Pencahayaan yang tepat dan meminimalkan kebisingan juga dapat berdampak positif pada perilaku. Pencahayaan yang terang dan alami dan ruang yang tenang dapat membantu anak-anak fokus dengan lebih baik dan mengurangi impulsivitas (Alizadeh et al., 2023).

Perawatan di Rumah dan Keterlibatan Orang Tua

  • Intervensi Berbasis Rumah: Mengobati anak-anak hiperaktif di lingkungan rumah alami mereka, dengan orang tua bertindak sebagai co-terapis, telah menunjukkan efek positif pada perilaku. Pendekatan ini membutuhkan kerja sama yang baik dari keluarga dan dapat menjadi alternatif yang efektif untuk perawatan rawat inap (C et al., 1996).
  • Pelatihan Orangtua: Mendidik orang tua tentang cara mengelola hiperaktif di rumah sangat penting. Pelatihan dapat mencakup strategi untuk mengurangi stimulasi lingkungan dan menerapkan rutinitas yang konsisten (Schmitt, 1977).

Pelatihan Keterampilan Organisasi

  • Rutinitas Terstruktur: Menerapkan pelatihan keterampilan organisasi (OST) dapat mengarah pada peningkatan dalam mengelola waktu dan materi, yang seringkali menantang bagi anak-anak dengan ADHD. OST telah terbukti meningkatkan keterampilan organisasi secara signifikan, seperti yang dinilai oleh guru dan orang tua (Bikic et al., 2017).
  • Partisipasi Tugas: Mendorong partisipasi dalam tugas-tugas rumah tangga dapat membantu anak-anak mengembangkan rasa tanggung jawab dan meningkatkan keterampilan organisasi mereka. Namun, anak-anak dengan ADHD mungkin memerlukan lebih banyak bantuan dari pengasuh dibandingkan dengan rekan-rekan mereka (Mendes et al., 2018).

Desain dan Stimulasi

  • Stimulasi Optimal: Lingkungan rumah harus menyeimbangkan tingkat stimulasi. Meskipun mengurangi stimulasi berlebih umumnya direkomendasikan, beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari lingkungan yang memberikan masukan sensorik yang memadai untuk mencegah stimulasi yang kurang (Zentall, 1975) (Zentall, 1977).
  • Pertimbangan Desain Interior: Merancang ruang yang fungsional dan merangsang dapat membantu mengelola hiperaktif. Ini termasuk menggunakan bahan berkelanjutan dan menciptakan ruang yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak (Alkahtany & Arabia, 2014)].

Sementara mengatur lingkungan rumah dapat secara signifikan mendukung anak-anak hiperaktif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak bekerja untuk yang lain. Selain itu, sementara modifikasi lingkungan dapat membantu dalam mengelola gejala, mereka harus menjadi bagian dari pendekatan komprehensif yang mencakup intervensi perilaku dan, bila perlu, perawatan medis. Memahami kebutuhan individu anak dan melibatkan mereka dalam proses dapat mengarah pada hasil yang lebih efektif.

Alizadeh, S., Bridge, C., Judd, B. H., & Eapen, V. (2023). Home Indoor Environmental Quality and Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Sustainability. https://doi.org/10.3390/su15042899
C, G., Schmidt, M. H., B, B., & B, R. (1996). Treatment of hyperkinetic children in the home environment. Zeitschrift Fur Kinder-Und Jugendpsychiatrie Und Psychotherapie.
Schmitt, B. S. (1977). Guidelines for living with a hyperactive child. Pediatrics. https://doi.org/10.1542/PEDS.60.3.387
Bikic, A., Reichow, B., McCauley, S. A., Ibrahim, K., & Sukhodolsky, D. G. (2017). Meta-analysis of organizational skills interventions for children and adolescents with Attention-Deficti/Hyperactivity Disorder.
Mendes, C. G., Mancini, M. C., & Miranda, D. M. de. (2018). Participação doméstica de crianças e adolescentes com TDAH: uma revisão sistemática da literatura/Household task participation of children and adolescentes with ADHD: a systematic review. https://doi.org/10.4322/2526-8910.CTOAR1184
Zentall, S. S. (1975). Optimal stimulation as theoretical basis of hyperactivity. American Journal of Orthopsychiatry. https://doi.org/10.1111/J.1939-0025.1975.TB01185.X
Zentall, S. S. (1977). Environmental Stimulation Model. Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/001440297704300803
Alkahtany, L. A., & Arabia, S. (2014). Contribution to the development of interior spaces in hyperactivity and distracted attention: an analytical case study. https://doi.org/10.34218/IJDMT.5.2.2014.30320140502001
Scroll to Top