Mengajar berhitung kepada anak dengan keterbelakangan mental, terutama ketika orang tua memiliki keterbatasan waktu, memerlukan pendekatan strategis yang memanfaatkan kurikulum terstruktur, teknologi, dan metode pembelajaran interaktif. Penelitian menunjukkan bahwa metode pengajaran individual dan adaptif dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak dengan cacat intelektual. Metode-metode ini dapat diterapkan secara efektif bahkan dengan keterlibatan orang tua yang terbatas dengan menggunakan alat dan program pendidikan khusus. Bagian berikut menguraikan strategi dan alat utama yang dapat digunakan untuk mengajarkan berhitung kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental.
Kurikulum Berhitung Individual
- Program Pemulihan Matematika, yang diadaptasi untuk anak-anak penyandang cacat intelektual, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan keterampilan berhitung. Program ini melibatkan pengajaran individual yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak, memungkinkan pembelajaran terfokus bahkan dengan waktu orang tua yang terbatas. Efektivitas program ini ditunjukkan dalam sebuah penelitian di mana anak-anak menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan berhitung, yang dipertahankan dari waktu ke waktu (Tzanakaki et al., 2014).
Instruksi Berhitung Awal
- Model konseptual untuk mengajarkan keterampilan berhitung awal kepada siswa dengan cacat perkembangan sedang dan berat menekankan pentingnya membangun fondasi yang kuat dalam berhitung awal. Model ini dapat diimplementasikan dalam pengaturan pendidikan khusus dan umum, memberikan fleksibilitas bagi orang tua dengan keterbatasan waktu. Model ini mencakup metode pengajaran terstruktur yang dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar anak (Browder et al., 2012).
Pembelajaran Berbantuan Teknologi
- Instruksi berbantuan komputer (CAI) telah efektif dalam mengajarkan tambahan sederhana untuk anak-anak dengan keterbelakangan mental. Metode ini melibatkan penggunaan komputer pribadi portabel untuk memberikan demonstrasi dan praktik berulang, yang dapat dilakukan secara mandiri oleh anak dengan pengawasan orang tua minimal. CAI telah terbukti meningkatkan keterampilan berhitung dan memfasilitasi generalisasi keterampilan (Leung, 1994).
- Sistem pembelajaran interaktif, seperti Sistem Pembelajaran Angka Interaktif, melayani gaya belajar yang berbeda (visual, pendengaran, kinestetik) dan dapat melibatkan anak-anak dalam mempelajari angka dasar melalui permainan interaktif. Sistem ini menggunakan sensor dan umpan balik audio untuk memperkuat pembelajaran, sehingga cocok untuk digunakan secara mandiri oleh anak-anak (Dangeti et al., 2013).
Media Pembelajaran Interaktif dan Menarik
- Penggunaan desain interaktif dalam media pembelajaran untuk operasi penghitungan angka dapat membuat matematika lebih menarik bagi anak-anak penyandang cacat intelektual. Dengan berfokus pada desain yang berpusat pada pengguna, alat-alat ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak, memungkinkan pembelajaran mandiri dan mengurangi kebutuhan akan keterlibatan orang tua yang konstan (Finandhita & Octaviana, 2023).
Instruksi Keterampilan Sistematis
- Instruksi keterampilan berhitung awal yang sistematis, selaras dengan standar tingkat kelas, dapat diimplementasikan menggunakan pelajaran berbasis tema, manipulatif, dan penyelenggara grafis. Pendekatan ini membantu anak-anak dengan cacat intelektual yang signifikan untuk memperoleh dan mempertahankan keterampilan berhitung, menyediakan jalur pembelajaran terstruktur yang dapat diikuti dengan input orangtua minimal (Jimenez & Staples, 2015).
Sementara strategi ini menawarkan cara yang efektif untuk mengajarkan berhitung kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental, penting untuk mempertimbangkan potensi tantangan dan keterbatasan. Misalnya, sementara pembelajaran yang dibantu teknologi dapat mengurangi kebutuhan akan keterlibatan orang tua, itu membutuhkan akses ke perangkat dan perangkat lunak yang sesuai, yang mungkin tidak layak untuk semua keluarga. Selain itu, sementara kurikulum individual dan sistem pembelajaran interaktif dapat meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran, mereka mungkin memerlukan pengaturan awal dan bimbingan dari pendidik atau terapis untuk memastikan mereka disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak. Oleh karena itu, kolaborasi dengan profesional pendidikan dan akses ke sumber daya sangat penting untuk berhasil menerapkan strategi ini.