A mother and daughter bonding indoors, lying on a bed and enjoying quality time together.

Bagaimana Menangani Anak Dengan Retardasi Mental Yang Sering Melupakan Angka Setelah Belajar Berhitung?

Berurusan dengan seorang anak dengan keterbelakangan mental yang sering lupa angka setelah belajar berhitung membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan pemahaman kebutuhan belajar unik anak dengan strategi pengajaran yang efektif. Anak-anak dengan keterbelakangan mental, seperti mereka dengan sindrom Down, sering menghadapi tantangan dalam memperoleh dan mempertahankan keterampilan numerik karena keterbatasan kognitif. Namun, penelitian menunjukkan bahwa dengan intervensi yang tepat, anak-anak ini dapat meningkatkan kemampuan menghitung dan retensi memori mereka. Bagian berikut menguraikan strategi dan intervensi yang dapat digunakan untuk mendukung anak-anak ini dalam belajar berhitung.

Memahami Tantangan

  • Keterbatasan Kognitif: Anak-anak dengan keterbelakangan mental sering mengalami kesulitan dengan memori dan pemrosesan kognitif, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengingat angka dan menghitung urutan (Onnivello et al., 2019) (Nye et al., 2001).
  • Menghitung dan Kardinalitas: Anak-anak ini mungkin berjuang dengan penghitungan prosedural dan memahami konsep kardinalitas, yaitu kemampuan untuk mengenali bahwa angka terakhir dalam hitungan mewakili jumlah total item (Nye et al., 2001).

Strategi Pengajaran yang Efektif

  • Penggunaan Game dan Media Interaktif: Memasukkan permainan dan media interaktif ke dalam pembelajaran dapat membuat penghitungan lebih menarik dan mudah diingat bagi anak-anak. Penelitian telah menunjukkan bahwa permainan yang dirancang khusus dapat secara signifikan meningkatkan akurasi penghitungan dan retensi pada anak-anak dengan cacat mental (McEvoy & McConkey, 2009) (McEvoy, 1992).
  • Pengulangan dan Konteks Kehidupan Nyata: Pengulangan dalam konteks yang bermakna, seperti menghitung objek nyata atau menggunakan angka dalam situasi sehari-hari, dapat membantu memperkuat pembelajaran. Pendekatan ini membantu anak-anak memahami penerapan praktis angka (M, 1993).
  • Dukungan Orang Tua dan Dewasa: Memberikan dukungan dari orang tua atau pengasuh selama tugas menghitung dapat meningkatkan kinerja. Dukungan ini dapat sangat penting dalam membantu anak-anak mencapai zona perkembangan proksimal mereka, di mana mereka dapat melakukan tugas dengan bimbingan yang tidak dapat mereka lakukan secara mandiri (Nye et al., 2001).

Teknik Peningkatan Memori

  • Teka-teki Angka: Intervensi menggunakan teka-teki angka telah terbukti meningkatkan memori jangka pendek pada anak-anak dengan keterbelakangan mental. Kegiatan ini dapat membantu anak-anak mempertahankan informasi numerik dengan melibatkan mereka dengan cara yang menyenangkan dan menantang(Panzilion et al., n.d.)].
  • Desain Pembelajaran Interaktif: Memanfaatkan desain interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak penyandang cacat intelektual dapat memfasilitasi keterlibatan dan pemahaman yang lebih baik tentang operasi angka. Desain semacam itu berfokus pada pendekatan yang berpusat pada pengguna yang memenuhi gaya belajar spesifik anak-anak ini (Finandhita & Octaviana, 2023).

Mendorong Pembelajaran Sendiri

  • Pengembangan Strategi: Mendorong anak-anak untuk mengembangkan strategi mereka sendiri untuk menghitung dan menghitung dapat mengarah pada pembelajaran yang lebih efisien. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan keterbelakangan mental dapat menemukan dan mempertahankan strategi baru ketika diberi kesempatan untuk berlatih dan mengeksplorasi angka secara mandiri (Baroody, 1996).

Sementara strategi ini memberikan pendekatan terstruktur untuk mengajar menghitung kepada anak-anak dengan keterbelakangan mental, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan intervensi mungkin perlu disesuaikan dengan kebutuhan individu. Selain itu, sementara fokusnya sering pada pembelajaran terstruktur, sama pentingnya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong yang menumbuhkan sikap positif terhadap pembelajaran dan eksplorasi.

McEvoy, J. (1992). An evaluation of simple games as a method of teaching counting to children with a moderate mental handicap. European Journal of Psychology of Education. https://doi.org/10.1007/BF03172824
McEvoy, J., & McConkey, R. (2009). Count me in. Journal of The British Institute of Mental Handicap (Apex). https://doi.org/10.1111/J.1468-3156.1986.TB00359.X
Dico, A. M., Hastuti, W. D., & Am, M. S. (2023). Math Educational Game (GEMA) Based on CAI (Computer Assisted Instruction) in Learning Simple Counting for Mentally Impaired Students. Journal of ICSAR. https://doi.org/10.17977/um005v7i12023p159
Yokoyama, L. A. (2011). Primeiras noções numéricas para crianças com deficiência intelectual através de materiais multissensoriais (TA).
Xin, J. F., & Holmdal, P. (2003). Snacks and Skills: Teaching Children Functional Counting Skills. Teaching Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/004005990303500506
 
Lowe, M. L., & Cuvo, A. J. (1976). Teaching coin summation to the mentally retarded. Journal of Applied Behavior Analysis. https://doi.org/10.1901/JABA.1976.9-483
Scroll to Top