Berurusan dengan anak-anak cerebral palsy (CP) yang mengalami frustrasi ketika belajar berhitung membutuhkan pendekatan multifaset yang mempertimbangkan tantangan kognitif dan motorik mereka yang unik. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi yang disesuaikan, media pembelajaran yang menarik, dan lingkungan yang mendukung dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan berhitung pada anak-anak ini. Bagian berikut menguraikan strategi dan intervensi yang efektif berdasarkan studi terbaru.
Media Pembelajaran yang Menarik
- Permainan Sederla: Memanfaatkan permainan sederhana dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan menghitung pada anak-anak dengan cacat mental sedang, termasuk mereka yang menderita CP. Sebuah studi yang melibatkan permainan yang dirancang khusus menunjukkan peningkatan yang nyata dalam akurasi penghitungan anak-anak, yang dipertahankan dari waktu ke waktu (McEvoy, 1992).
- Permainan Congklak yang Dimodifikasi: Permainan tradisional ini, ketika dimodifikasi, telah terbukti meningkatkan keterampilan menghitung pada anak-anak CP. Studi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam aktivitas belajar siswa dan hasil penghitungan, menunjukkan bahwa permainan yang relevan secara budaya dan menarik dapat menjadi alat yang efektif (Gustiany, 2014)].
- Media Pembelajaran Kotak Hitung: Alat ini berfungsi sebagai alat bantu visual dan sentuhan, sehingga memudahkan anak-anak CP untuk memahami dan melakukan tugas menghitung. Penelitian telah menunjukkan bahwa menggunakan Counting Box dapat meningkatkan kemampuan untuk menambahkan angka 1-10, menyoroti pentingnya alat bantu belajar konkret (Rizky et al., 2024).
Intervensi yang Disesuaikan
- Rehabilitasi Neuropsikologis: Sebuah studi kasus yang melibatkan seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dengan CP menunjukkan bahwa intervensi pribadi yang berfokus pada kekuatannya dapat meningkatkan kemampuannya untuk menyelesaikan penambahan kompleks. Pendekatan ini melibatkan proses konstruksi bersama dengan anak, orang tuanya, dan profesional, menekankan pentingnya rencana pembelajaran individual (Neveu et al., 2023).
- Instruksi Eksplisit: Menerapkan instruksi eksplisit sebagai intervensi tambahan telah efektif dalam mengajarkan keterampilan berhitung kepada anak-anak yang berisiko mengalami kesulitan matematika. Metode ini melibatkan pengajaran konsep penghitungan yang jelas dan langsung, yang dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak CP yang mungkin berjuang dengan konsep abstrak (Hinton et al., 2016).
Lingkungan Belajar yang Mendukung
- Intervensi Berbasis Komunitas: Program seperti “Let’s Count” telah menunjukkan bahwa intervensi berbasis komunitas dapat meningkatkan pembelajaran matematika awal dengan melibatkan pendidik dan keluarga. Program semacam itu menekankan pentingnya lingkungan belajar yang mendukung yang mendorong eksplorasi dan diskusi konsep matematika (Perry et al., 2016).
- Teknik Pemantauan Mandiri: Alat seperti “Countoons” dapat membantu anak-anak CP memantau sendiri perilaku belajar mereka, mempromosikan pengaturan diri dan keterlibatan. Pendekatan ini tidak hanya membantu dalam menghitung tetapi juga dalam mengelola perilaku yang dapat mengganggu pembelajaran (Daly & Ranalli, 2003).
Sementara strategi ini menunjukkan harapan, penting untuk mengenali beragam kebutuhan dan kemampuan anak-anak CP. Faktor-faktor seperti kecerdasan bawaan, motivasi, dan ketersediaan alat bantu belajar yang tepat memainkan peran penting dalam hasil pendidikan mereka. Selain itu, dukungan emosional dan sosial dari pendidik dan keluarga sangat penting dalam menumbuhkan pengalaman belajar yang positif. Terlepas dari tantangan, dengan intervensi dan dukungan yang tepat, anak-anak CP dapat mencapai kemajuan yang signifikan dalam keterampilan menghitung dan pemahaman matematika secara keseluruhan.