Menentukan apakah seorang anak mengalami kesulitan menghitung atau hanya membutuhkan lebih banyak latihan melibatkan pemahaman proses kognitif yang mendasari dan potensi ketidakmampuan belajar yang dapat memengaruhi keterampilan berhitung. Penelitian menunjukkan bahwa menghitung adalah kegiatan kompleks yang membutuhkan koordinasi beberapa keterampilan kognitif, dan kesulitan dapat timbul dari berbagai sumber, termasuk diskalkulia perkembangan atau praktik yang tidak memadai. Dengan memeriksa faktor-faktor ini, pendidik dan orang tua dapat lebih mengidentifikasi akar penyebab tantangan menghitung anak.
Keterampilan Kognitif dan Menghitung
- Menghitung melibatkan beberapa keterampilan kognitif, seperti mengucapkan kata-kata angka, menunjuk ke objek, dan mengoordinasikan kegiatan ini untuk menghindari kesalahan seperti penghitungan ganda atau kelalaian. Koordinasi ini sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berhitung (Camos et al., 1999).
- Anak-anak dengan ketidakmampuan belajar matematika sering menunjukkan defisit dalam memproses angka dan menghafal fakta aritmatika, yang dapat memengaruhi kemampuan menghitung mereka. Defisit ini terkadang terkait dengan kapasitas memori kerja di bawah rata-rata (Geary, 2010).
Dyscalculia Perkembangan
- Diskalkulia perkembangan (DD) adalah ketidakmampuan belajar spesifik yang bermanifestasi sebagai kesulitan terus-menerus dalam memahami konsep numerik dan aritmatika. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk menghitung secara efisien dan memahami besaran angkan (Castaldi et al., 2020).
- Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan DD mungkin memiliki defisit dalam “pengertian angka,” yang merupakan kemampuan untuk mewakili dan memanipulasi besaran angka secara nonverbal (Mussolin, 2009).
Latihan dan Strategi Instruksional
- Latihan terstruktur dengan isyarat spasial, seperti menggunakan permainan papan angka, dapat secara signifikan meningkatkan pengetahuan urutan penghitungan pada anak kecil. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa anak mungkin hanya membutuhkan lebih banyak latihan dengan strategi instruksional yang efektif untuk meningkatkan keterampilan berhitung mereka (Dunbar et al., 2017).
- Strategi pengajaran yang efektif untuk anak-anak dengan diskalkulia termasuk intervensi yang berfokus pada kemampuan numerik inti dan protokol komprehensif yang menargetkan beberapa sistem kognitif (Noël & Karagiannakis, 2022).
Penilaian dan Diagnosis
- Prosedur diagnostik untuk menilai kesulitan menghitung harus mencakup evaluasi memori visual anak, pengenalan simbol, dan kemampuan untuk menghubungkan simbol dengan angka. Penilaian ini dapat membantu menentukan apakah seorang anak tidak memiliki gambaran mental untuk bilangan kardinal, yang penting untuk menghitung( Dunlap & Brennen, 1981).
- Prosedur skrining menggunakan ukuran tingkat respons dapat secara efektif mengidentifikasi anak-anak dengan kesulitan aritmatika, memberikan akurasi prediksi 97% untuk pencapaian masa depan dalam aritmatika (Siders et al., 1985).
Sementara beberapa anak mungkin memiliki kesulitan yang melekat karena diskalkulia perkembangan, yang lain mungkin hanya memerlukan praktik yang lebih terstruktur dan strategi pengajaran yang efektif untuk meningkatkan keterampilan menghitung mereka. Sangat penting untuk melakukan penilaian menyeluruh untuk membedakan antara skenario ini dan memberikan intervensi yang tepat. Memahami tuntutan kognitif berhitung dan potensi ketidakmampuan belajar dapat membimbing pendidik dan orang tua dalam mendukung perkembangan matematika anak-anak.