Membangun kebiasaan menghitung pada anak berusia 29 tahun tanpa menyebabkan perasaan depresi melibatkan menciptakan lingkungan yang menarik dan mendukung yang mendorong pembelajaran melalui eksplorasi dan interaksi. Kuncinya adalah mengintegrasikan penghitungan ke dalam aktivitas sehari-hari dengan cara yang terasa alami dan menyenangkan, bukan dipaksa atau membuat stres. Pendekatan ini dapat diinformasikan oleh strategi yang digunakan dalam pendidikan anak usia dini, yang menekankan pentingnya memperhatikan, mengeksplorasi, dan berbicara tentang matematika dalam konteks sehari-hari. Berikut adalah beberapa strategi efektif untuk dipertimbangkan:
Mengintegrasikan Penghitungan ke dalam Kehidupan Sehari-hari
- Percakapan Seharian: Masukkan pembicaraan angka ke dalam percakapan sehari-hari. Diskusikan angka dan penghitungan dalam berbagai konteks, seperti saat memasak, berbelanja, atau saat berjalan-jalan. Metode ini membantu dalam menjadikan penghitungan sebagai bagian alami dari kehidupan daripada tugas yang terpisah dan menakutkan (Miles, 2002).
- Peluang Lingkungan: Identifikasi peluang di ruangan atau pengaturan yang berbeda untuk menghitung objek atau mendiskusikan angka. Ini bisa termasuk menghitung langkah, item dalam ruangan, atau bahkan pola pada pakaian, yang dapat membuat proses lebih menarik dan tidak terlalu menakutkan (Miles, 2002) (White, 2016)].
Memanfaatkan Alat dan Perangkat Pendidikan
- Perangkat Penghitung: Gunakan perangkat penghitung sederhana yang dapat membuat proses interaktif dan menyenangkan. Perangkat seperti perangkat penghitung anak baru atau manik-manik penghitung dapat mengubah menghitung menjadi aktivitas yang menyenangkan, meningkatkan keterlibatan dan mengurangi kecemasan yang terkait dengan pembelajaran (Weibao, 2015) (Yizhong, 2007).
- Pembelajaran Visual dan Taktil: Terlibat dengan materi yang menggabungkan angka abstrak dengan objek nyata. Ini dapat membantu dalam memahami konsep numerik dengan lebih baik dan membuat proses pembelajaran lebih mudah dipahami dan kurang abstrak (Yizhong, 2007).
Mendorong Pengalaman Berhitung yang Positif
- Penguatan Positif: Fokus pada menciptakan pengalaman matematika positif dengan merayakan pencapaian dan kemajuan kecil. Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan diri dan disposisi positif terhadap matematika (Gervasoni et al., 2017) (Perry et al., 2016).
- Keterlibatan Komunitas dan Keluarga: Mendorong keterlibatan keluarga atau masyarakat dalam kegiatan penghitungan. Program seperti “Let’s Count” telah menunjukkan bahwa ketika orang dewasa terlibat dengan anak-anak dalam kegiatan matematika, itu meningkatkan pembelajaran dan membangun sikap positif terhadap matematika (Gervasoni et al., 2017) (Perry et al., 2016) (Gervasoni et al., 2015).
Menjelajahi Tema Kreatif dan Lingkungan
- Pembelajaran Tematika: Memperkenalkan penghitungan melalui tema yang mungkin menarik minat individu, seperti pelestarian lingkungan. Buku-buku seperti “Counting in Green” dapat memberikan konteks yang mendidik dan bermakna, menghubungkan penghitungan dengan tema yang lebih luas seperti melindungi planet (“‘Counting in green.’”, 2023)].
- Aktivitas Seni dan Kerajinan: Terlibat dalam kegiatan yang melibatkan pembuatan objek dengan angka, seperti membuat kertas ‘nomor orang’ dengan tombol dan busur. Hal ini dapat membuat menghitung menjadi proses yang kreatif dan menyenangkan (White, 2016).
Sementara strategi ini terutama dirancang untuk audiens yang lebih muda, mereka dapat disesuaikan untuk orang dewasa dengan berfokus pada minat dan konteks yang relevan dengan kehidupan mereka. Penting untuk mendekati penghitungan sebagai keterampilan yang dapat dikembangkan pada usia berapa pun, dengan dukungan dan sumber daya yang tepat. Selain itu, mempertimbangkan minat dan motivasi pribadi individu dapat membantu menyesuaikan strategi ini agar lebih efektif dan menarik.