book, love, heard, open book, paperback, novel, reading, knowledge, library, book, book, book, reading, reading, knowledge, library, library, library, library, library

Bagaimana Jika Guru Tidak Menyadari Bahwa Anak Mengalami Disleksia?

Ketika seorang guru tidak menyadari bahwa seorang anak menderita disleksia, itu dapat menyebabkan konsekuensi negatif yang signifikan bagi perkembangan pendidikan dan emosional anak. Disleksia, ketidakmampuan belajar yang umum, sering luput dari perhatian karena kurangnya kesadaran dan pemahaman di antara para pendidik. Pengawasan ini dapat mengakibatkan anak-anak tidak menerima intervensi dan dukungan yang diperlukan, yang dapat mempengaruhi kinerja akademik dan harga diri mereka. Guru memainkan peran penting dalam identifikasi dini disleksia, dan kurangnya kesadaran mereka dapat menghambat diagnosis dan manajemen kondisi yang tepat waktu. Di bawah ini adalah aspek-aspek kunci dari implikasi dan solusi potensial ketika disleksia tidak dikenali oleh guru.

Implikasi dari Disleksia yang Tidak Dikenali

  • Tantangan Akademik: Anak-anak dengan disleksia yang tidak terdiagnosis sering kesulitan membaca, menulis, dan mengeja, yang dapat menyebabkan kinerja akademik yang buruk dan kurangnya keterlibatan dalam kegiatan sekolah. Hal ini dapat mengakibatkan siklus frustrasi dan kegagalan, yang semakin memperburuk kesulitan belajar anak (Campos & Faber, 2022) (Osuji & Yul-Ifode, 2023).

  • Dampak Emosional dan Sosial: Ketidakmampuan untuk tampil pada tingkat yang sama dengan teman sebaya dapat menyebabkan rendahnya harga diri, kecemasan, dan depresi pada anak-anak dengan disleksia. Mereka mungkin juga menghadapi tantangan sosial, seperti intimidasi atau isolasi, karena perbedaan yang dirasakan mereka (Dani et al., 2024) (Osuji & Yul-Ifode, 2023).

  • Peningkatan Risiko Putus Sekolar: Tanpa dukungan yang tepat, anak-anak dengan disleksia berisiko lebih tinggi putus sekolah. Hal ini dapat membatasi kesempatan pendidikan dan pekerjaan mereka di masa depan, melanggengkan siklus kerugian (Dani et al., 2024)].

Faktor yang Berkontribusi pada Disleksia yang Tidak Dikenali

  • Kurangnya Pelatihan Guru: Banyak guru tidak memiliki pelatihan yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan mendukung siswa dengan disleksia. Penelitian telah menunjukkan bahwa guru sering memiliki pengetahuan yang tidak memadai tentang disleksia dan gejalanya, yang menghambat deteksi dini (Dani et al., 2024) (Altındağ KumaÅŸ & Sardohan Yıldırım, 2023) (“Development and validation of a teacher awareness questionnaire about dyslexia”, 2023).

  • Alat Skrining yang Tidak Memadah: Tidak adanya alat skrining dan penilaian yang efektif di sekolah dapat menyebabkan disleksia diabaikan. Guru mungkin tidak memiliki akses ke atau dilatih dalam menggunakan alat-alat ini, yang penting untuk mengidentifikasi siswa yang berisiko (Muktamath et al., 2023).

  • Hambatan Budaya dan Sosioekonomi: Di beberapa daerah, persepsi budaya dan faktor sosial ekonomi dapat berkontribusi pada kurangnya diagnosis disleksia. Misalnya, dalam komunitas tertentu, kesulitan belajar dapat dikaitkan dengan kurangnya usaha daripada kondisi neurologis (Cassidy et al., 2023) (Wong, 2023).

Solusi dan Intervensi Potensi

  • Program Pelatihan dan Kesadaran Guru: Menerapkan program pelatihan komprehensif untuk guru dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk mengenali dan mendukung siswa dengan disleksia. Program-program ini harus fokus pada peningkatan pengetahuan tentang disleksia dan strategi intervensi yang efektif (Campos & Faber, 2022) (Altındağ KumaÅŸ & Sardohan Yıldırım, 2023).

  • Pengembangan Alat Skrining: Sekolah harus mengadopsi alat skrining berbasis bukti untuk mengidentifikasi siswa yang berisiko mengalami disleksia sejak dini. Penilaian rutin dapat membantu dalam diagnosis dan intervensi tepat waktu, meningkatkan hasil pendidikan untuk siswa yang terpengaruh (Muktamath et al., 2023)].

  • Kebijakan dan Sistem Pendukung: Pemerintah dan lembaga pendidikan harus mengembangkan kebijakan yang mempromosikan diagnosis dini disleksia dan menyediakan sumber daya untuk pelatihan guru dan dukungan siswa. Ini termasuk menciptakan lingkungan pendidikan inklusif yang mengakomodasi beragam kebutuhan belajar (Campos & Faber, 2022) (“Development and validation of a teacher awareness questionnaire about dyslexia”, 2023).

Sementara kurangnya pengakuan disleksia oleh guru menimbulkan tantangan yang signifikan, penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari sistem pendidikan dan sikap masyarakat terhadap ketidakmampuan belajar. Upaya untuk meningkatkan pelatihan dan kesadaran guru harus didukung oleh perubahan sistemik dalam kebijakan dan praktik pendidikan. Selain itu, menumbuhkan budaya penerimaan dan pemahaman di dalam sekolah dan komunitas dapat membantu mengurangi stigma yang terkait dengan disleksia dan mempromosikan pendekatan pendidikan yang lebih inklusif.

Campos, C. P., & Faber, M. A. (2022). The teacher’s role in the early diagnosis of dyslexic children. Núcleo Do Conhecimento. https://doi.org/10.32749/nucleodoconhecimento.com.br/education/dyslexic-children
Osuji, G. C., & Yul-Ifode, S. (2023). Evaluation of Language Disordered Children with Dyslexia and Teachers’ Awareness in Port Harcourt City. South Asian Research Journal of Arts, Language and Literature. https://doi.org/10.36346/sarjall.2023.v05i01.001
Dani, A., Pusdekar, Y., & Deshmukh, V. (2024). A Conundrum to Decode the Proficiency of Urban Schoolteachers in Screening Learning Disabilities. Annals of African Medicine. https://doi.org/10.4103/aam.aam_206_23
AltındaÄŸ KumaÅŸ, Ö., & Sardohan Yıldırım, A. E. (2023). Attitude and knowledge of dyslexia among elementary school teachers in Turkey. Journal of Research in Special Educational Needs. https://doi.org/10.1111/1471-3802.12627
Development and validation of a teacher awareness questionnaire about dyslexia. (2023). South African Journal of Childhood Education. https://doi.org/10.4102/sajce.v13i1.1228
Muktamath, V. U., Hegde, P. R., Koneru, R., & Lakashetti, R. (2023). Screening, Assessment and Identification Tools for Dyslexia. https://doi.org/10.5772/intechopen.113899
Cassidy, L., Reggio, K., Shaywitz, B. A., & Shaywitz, S. E. (2023). Prevalence of undiagnosed dyslexia in African-American primary school children. Npj Science of Learning. https://doi.org/10.1038/s41539-023-00204-8
Wong, C.-Y. (2023). Investigating Teachers of English Knowledge and Awareness of Dyslexia: A case study in Primary Iraqi Schools. https://doi.org/10.31235/osf.io/rw5d9
Scroll to Top