A young boy with glasses solving math equations on a classroom blackboard.

Bagaimana Jika Guru Tidak Menyadari Bahwa Anak Mengalami Diskalkulia?

Ketika seorang guru tidak menyadari bahwa seorang anak menderita diskalkulia, anak tersebut mungkin menghadapi tantangan yang signifikan dalam perjalanan pendidikan mereka. Dyscalculia, ketidakmampuan belajar khusus yang mempengaruhi keterampilan matematika, dapat menyebabkan kesulitan dalam melakukan operasi aritmatika dasar, memahami konsep matematika, dan menerapkan keterampilan ini dalam situasi kehidupan nyata. Kurangnya kesadaran dan identifikasi oleh pendidik dapat mengakibatkan dukungan dan intervensi yang tidak memadai, berpotensi berdampak pada kinerja akademik dan harga diri anak. Situasi ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan kesadaran dan pelatihan di antara para pendidik untuk mengenali dan mengatasi diskalkulia secara efektif.

Dampak pada Kinerja Akademik

  • Anak-anak dengan diskalkulia yang tidak terdiagnosis sering berjuang dengan operasi aritmatika dasar, seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, yang merupakan dasar untuk konsep matematika yang lebih lanjut (Korkmaz et al., 2024) (Qonita, 2024)].
  • Siswa-siswa ini mungkin juga menghadapi tantangan dalam memecahkan masalah kata, memahami simbol matematika, dan melakukan tugas yang memerlukan penalaran spasial (Qonita, 2024).
  • Kurangnya identifikasi dan dukungan yang tepat dapat menyebabkan kesulitan akademik yang terus-menerus, mengakibatkan nilai yang lebih rendah dan sikap negatif terhadap matematika (TIBANE et al., 2024).

Konsekuensi Emosional dan Sosional

  • Siswa dengan diskalkulia mungkin mengalami perasaan frustrasi, cemas, dan harga diri yang rendah karena perjuangan mereka dengan matematika (TIBANE et al., 2024).
  • Mereka mungkin menjadi introvert dan asosial, karena mereka mungkin merasa terisolasi dari rekan-rekan mereka yang tidak menghadapi tantangan serupa(Korkmaz et al., 2024).
  • Perjuangan akademis yang sedang berlangsung juga dapat mempengaruhi kesehatan mental mereka secara keseluruhan, yang mengarah pada rasa ditinggalkan dan berkurangnya kepercayaan diri (Devi & Kavya, 2021).

Pentingnya Kesadaran dan Pelatihan Guru

  • Sejumlah besar pendidik kurang kesadaran dan pemahaman tentang diskalkulia, yang menghambat kemampuan mereka untuk mengidentifikasi dan mendukung siswa yang terpengaruh secara efektif (Fu, 2024) (Mutlu et al., 2022).
  • Program pelatihan dan peluang pengembangan profesional yang berfokus pada diskalkulia dapat membekali guru dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengenali tanda-tanda dan menerapkan intervensi yang tepat (TIBANE et al., 2024).
  • Memasukkan kesadaran diskalkulia ke dalam kebijakan dan praktik pendidikan sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan suportif(Fu, 2024)].

Strategi Intervensi

  • Strategi pengajaran yang efektif untuk siswa dengan diskalkulia termasuk instruksi individual, menggunakan permainan dan teknologi untuk mengajarkan konsep matematika, dan mengaitkan matematika dengan aktivitas kehidupan sehari-hari (Korkmaz et al., 2024).
  • Alat seperti EdSense, yang memanfaatkan pendekatan berbasis data untuk identifikasi dan intervensi dini, dapat secara signifikan meningkatkan hasil matematika untuk anak-anak dengan diskalkulia (Jadhav et al., 2023).
  • Sekolah dapat memberikan dukungan tambahan melalui metode pembelajaran kooperatif dan intervensi yang disesuaikan untuk membantu siswa tetap di jalur (Kauts & Dadwal, 2022)].

Sementara kurangnya kesadaran di antara guru dapat memiliki efek merugikan pada siswa dengan diskalkulia, penting untuk mengenali potensi perubahan positif melalui intervensi yang ditargetkan dan peningkatan pelatihan pendidik. Dengan mengatasi kesenjangan ini, sistem pendidikan dapat lebih mendukung siswa dengan diskalkulia, meningkatkan pengalaman dan hasil belajar mereka.

Korkmaz, B., Yılmaz, T. Y., & AKBAÅž, E. E. (2024). An Overview of Dyscalculia from the Perspective of Mathematics Teachers. Anemon MuÅŸ Alparslan Ãœniversitesi Sosyal Bilimler Dergisi. https://doi.org/10.18506/anemon.1461958
Qonita, W. (2024). Error Analysis of Dyscalculia Children in Solving the Basic Arithmetic Word Problems Student of Inclusion Class in an Elementary School. Sains Data Jurnal Studi Matematika Dan Teknologi. https://doi.org/10.52620/sainsdata.v2i1.44
TIBANE, C. C., MHLONGO, T., & MAFA, T. O. N. (2024). Exploring the Prevalence and Awareness of Dyscalculia Among Grade 10 Learners: A Case Study. https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-3884817/v1
Devi, A., & Kavya, G. (2021). Knowledge Based Analytical Tool for Identifying Children with Dyscalculia. https://doi.org/10.1007/978-981-33-4909-4_55
Fu, S. hoe. (2024). Awareness of Dyscalculia Among Educators and Stakeholders in Malaysia. https://doi.org/10.70896/seaceccep.v5i01.87
Mutlu, Y., Caliskan, E. F., & Yasul, A. F. (2022). We asked teachers: do you know what dyscalculia is? International Online Journal of Primary Education. https://doi.org/10.55020/iojpe.1067560
Jadhav, D., Chettri, S. K., Tripathy, A. K., Ghate, O., Chaudhari, R., & Avhad, S. (2023). Unlocking Math Potential: EDSense – A Personalized Intervention Tool for Children with Dyscalculia. https://doi.org/10.1109/icacta58201.2023.10393795
Kauts, D. S., & Dadwal, K. . (2022). Survey study on dyscalculia support in schools. Scholarly Research Journal for Humanity Science & English Language. https://doi.org/10.21922/srjhsel.v10i52.11528
Scroll to Top