Bright, colorful wooden alphabet letters scattered on a surface ideal for children's learning.

Bagaimana Jika Anak Sering Mencampuradukkan Huruf Saat Membaca?

Ketika seorang anak sering mencampur huruf saat membaca, itu mungkin menunjukkan kesulitan mendasar terkait dengan disleksia atau gangguan membaca lainnya. Masalah ini dapat berasal dari berbagai tantangan kognitif dan persepsi, termasuk defisit pemrosesan fonologis, inefisiensi memori kerja, dan kesulitan dalam mengintegrasikan informasi visual dan pendengaran. Memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk mengembangkan intervensi yang efektif untuk mendukung perkembangan membaca anak. Bagian berikut mengeksplorasi potensi penyebab dan intervensi pencampuran huruf pada anak-anak.

Defisit Inti Fonologis

  • Disleksia sering dikaitkan dengan defisit inti fonologis, yang mempengaruhi kemampuan untuk memproses dan memanipulasi suara dalam bahasa. Defisit ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mempelajari korespondensi huruf-suara, seperti yang terlihat pada anak-anak yang membutuhkan latihan berulang untuk menguasai hubungan ini (Seppä, 2006)].
  • Masalah pemrosesan fonologis juga dapat bermanifestasi sebagai defisit membaca subleksikal, di mana anak-anak berjuang dengan membaca bukan kata dan pencampuran fonem. Intervensi yang berfokus pada pengetahuan grafem-ke-fonem dan pencampuran fonem telah menunjukkan keberhasilan dalam mengatasi defisit ini (Brunsdon et al., 2002).

Pemrosesan Visual dan Ortografi

  • Pencampuran huruf juga dapat terjadi akibat gangguan dalam pemrosesan visual dan ortografi. Misalnya, efek pencampuran kasus, di mana huruf disajikan dalam kasus campuran, dapat menghambat akses leksikal awal dan mengganggu pengenalan kata (Mayall et al., 1997) (Lien et al., 2021).
  • Anak-anak dengan disleksia mungkin mengalami pembalikan huruf karena inefisiensi dalam loop ortografi memori kerja, yang memengaruhi kemampuan mereka untuk memproses dan menyimpan informasi visual secara efisien (Brooks et al., 2011).

Integrasi Huruf dan Suara

  • Integrasi huruf dan suara ucapan sangat penting untuk kelancaran membaca. Anak-anak disleksia mungkin berjuang dengan integrasi ini, yang menyebabkan waktu reaksi yang lebih lambat dan kesulitan dalam membentuk objek audio-visual otomatis. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak disleksia dapat mencapai tingkat integrasi huruf-suara yang sesuai dengan tingkat membaca mereka (Nash et al., 2017).

Intervensi dan Strategi

  • Permainan berbasis komputer yang mengajarkan korespondensi huruf-suara dapat efektif dalam membantu anak-anak berlatih dan meningkatkan keterampilan diskriminasi huruf mereka (Seppä, 2006).
  • Perawatan membaca fonologis yang berfokus pada pencampuran suku kata daripada fonem individu telah berhasil meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak dengan gangguan fonologis (Friedman & Lott, 2002).
  • Mengatasi komponen memori kerja, seperti loop fonologis dan ortografi, dapat membantu mengurangi pembalikan huruf dan meningkatkan hasil membaca dan menulis (Brooks et al., 2011).

Sementara fokus utamanya adalah pada defisit pemrosesan fonologis dan visual, penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari kesulitan membaca anak. Faktor-faktor seperti kejadian keluarga, dominasi campuran, dan gangguan emosional juga dapat berperan dalam disleksia dan tantangan membaca terkait (Cashell, 1969). Memahami aspek-aspek ini dapat memberikan pendekatan yang lebih komprehensif untuk mendukung anak-anak yang mencampur huruf saat membaca.

Seppä, E. (2006). Kirjain-äänneyhteyksien sekoittuminen riskilapsilla lukemaan oppimisen alkuvaiheessa : tapaustutkimus seitsemästä esikouluikäisestä lapsesta.
Brunsdon, R., Hannan, T. J., Nickels, L., & Coltheart, M. (2002). Successful treatment of sublexical reading deficits in a child with dyslexia of the mixed type. Neuropsychological Rehabilitation. https://doi.org/10.1080/09602010244000048
Mayall, K., Humphreys, G. W., & Olson, A. (1997). Disruption to word or letter processing? The origins of case-mixing effects. Journal of Experimental Psychology: Learning, Memory and Cognition. https://doi.org/10.1037//0278-7393.23.5.1275
Lien, M.-C., Allen, P. A., & Ruthruff, E. (2021). Case mixing impedes early lexical access: converging evidence from the masked priming paradigm. Psychological Research-Psychologische Forschung. https://doi.org/10.1007/S00426-020-01305-4
Brooks, A., Berninger, V. W., & Abbott, R. D. (2011). Letter naming and letter writing reversals in children with dyslexia: momentary inefficiency in the phonological and orthographic loops of working memory. Developmental Neuropsychology. https://doi.org/10.1080/87565641.2011.606401
Nash, H. M., Gooch, D., Hulme, C., Mahajan, Y., McArthur, G., Steinmetzger, K., & Snowling, M. J. (2017). Are the literacy difficulties that characterize developmental dyslexia associated with a failure to integrate letters and speech sounds. Developmental Science. https://doi.org/10.1111/DESC.12423
Friedman, R. B., & Lott, S. N. (2002). Successful blending in a phonological reading treatment for deep alexia. Aphasiology. https://doi.org/10.1080/02687040143000627
Cashell, G. T. W. (1969). Special Problems: Congenital Dyslexia. Journal of the Royal Society of Medicine. https://doi.org/10.1177/003591576906200613
Scroll to Top