architect, centimetre, close, design, detailed, details, digits, dimension, dimensions, gauge, height, inch, length, line, long, math, maths, measure, measuring, metre, numbers, accessories, math, math, math, math, math, maths, maths, maths, maths

Bagaimana Jika Anak Merasa Stres Atau Tertekan Saat Belajar Calistung?

Ketika seorang anak merasa stres atau depresi saat belajar calistung (membaca, menulis, dan berhitung), itu dapat secara signifikan mempengaruhi pengalaman pendidikan mereka dan kesejahteraan secara keseluruhan. Stres dan depresi yang terkait dengan kesulitan belajar dalam calistung dapat berasal dari berbagai faktor, termasuk tuntutan kurikulum, lingkungan belajar, dan tantangan emosional pribadi. Memahami faktor-faktor ini dan implikasinya sangat penting untuk mengatasi kebutuhan kesehatan mental siswa dan meningkatkan hasil belajar mereka.

Faktor-Faktor yang Berkontribusi Terhadap Stres dan Depresi dalam Pembelajaran Calistung

  • Kurikulum dan Tekanan Kelembaga: Kurikulum calistung sering memaksakan harapan tinggi pada pelajar muda, yang dapat menyebabkan stres dan depresi. Ketidakcocokan antara kurikulum taman kanak-kanak dan sekolah dasar, di mana calistung tidak diajarkan secara langsung di taman kanak-kanak tetapi diperlukan di sekolah dasar, menciptakan tekanan pada siswa untuk mengejar ketinggalan, yang menyebabkan stres dan penurunan minat untuk belajar (Juliantara, 2022)].
  • Kehilangan Belajar yang Diinduksi Pandemi: Pandemi COVID-19 memperburuk kesulitan belajar, karena pembelajaran jarak jauh menyebabkan penurunan yang signifikan dalam pemahaman siswa tentang calistung. Kehilangan belajar ini telah dikaitkan dengan peningkatan stres dan kecemasan di antara siswa yang berjuang untuk mengikuti tuntutan akademis (Mahendra et al., 2022).
  • Faktor Emosional dan Psikologis: Masalah emosional seperti kecemasan dan depresi umum terjadi pada anak-anak dan remaja dan dapat berdampak negatif pada kinerja akademik mereka. Tantangan emosional ini dapat menyebabkan hilangnya pembelajaran, terutama dalam berhitung, dan seringkali merupakan cikal bakal masalah kesehatan mental yang lebih parah (Mundy et al., 2022).

Dampak Stres dan Depresi pada Pembelajaran

  • Kinerja Akademik: Stres dan depresi dapat menyebabkan penurunan kinerja akademik, terutama dalam mata pelajaran seperti berhitung. Siswa dengan gejala depresi telah terbukti kehilangan beberapa bulan belajar, yang dapat memiliki efek jangka panjang pada lintasan pendidikan mereka (Mundy et al., 2022).
  • Tantangan Perilaku dan Emosional: Siswa yang mengalami stres dan depresi dapat menunjukkan masalah perilaku, seperti kemarahan dan frustrasi, yang selanjutnya dapat menghambat proses belajar mereka. Keadaan emosional ini juga dapat menyebabkan penurunan motivasi dan minat dalam kegiatan belajar (Juliantara, 2022) (Umalihayati et al., 2024).

Intervensi dan Strategi Dukungan

  • Intervensi Kolaborasi: Menerapkan intervensi kolaboratif yang melibatkan guru, orang tua, dan petugas kesehatan dapat secara signifikan mengurangi depresi dan kecemasan pada siswa dengan kesulitan belajar. Intervensi semacam itu berfokus pada menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan mengatasi kebutuhan emosional siswa (“The Use of Collaborative Intervention to Reduce the Depression and Anxiety of Students with Learning Difficulties”, 2023).
  • Identifikasi dan Dukungan Dini: Mengidentifikasi siswa yang berisiko stres dan depresi sejak dini dan memberikan intervensi yang ditargetkan dapat membantu mengurangi dampak negatif pada pembelajaran mereka. Ini termasuk layanan konseling dan praktik pendidikan yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan individu siswa (Preeti et al., 2017)] (Moreira et al., 2021).

Sementara stres dan depresi dalam pembelajaran calistung menghadirkan tantangan yang signifikan, penting untuk mengenali konteks yang lebih luas dari masalah ini. Faktor emosional dan psikologis memainkan peran penting dalam pembelajaran, dan mengatasinya membutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan pendidik, orang tua, dan profesional kesehatan mental. Dengan membina lingkungan yang mendukung dan menerapkan intervensi yang efektif, adalah mungkin untuk meningkatkan kesehatan mental dan hasil akademik siswa.

Juliantara, M. M. (2022). Power relations in calistung learning in tk/ra and sd/mi curriculum in south kuta district. E-Journal of Cultural Studies. https://doi.org/10.24843/cs.2022.v15.i04.p05
Mahendra, Y., Apriza, B., & Rohmani, R. (2022). Learning Loss Pembelajaran Calistung Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i6.3798
Mundy, L. K., Canterford, L., Moreno-Betancur, M., Hoq, M., Viner, R. M., Bayer, J. K., Lietz, P., Redmond, G., & Patton, G. C. (2022). Learning outcomes in primary school children with emotional problems: a prospective cohort study. Child and Adolescent Mental Health. https://doi.org/10.1111/camh.12607
Umalihayati, U., Yuliana, R., Sa’diyah, H., Fajari, L. E. W., Aini, S., Havita, V. N., Cahyaningsih, A. P., Ningsih, P. R., Ningrum, S., & Azzahra, G. A. (2024). Analysis of learning difficulties in reading, writing, and counting (Calistung) in upper elementary school: A case study. Dwija Cendekia. https://doi.org/10.20961/jdc.v8i2.86598
The Use of Collaborative Intervention to Reduce the Depression and Anxiety of Students with Learning Difficulties. (2023). https://doi.org/10.46254/an13.20230236
Preeti, B., Singh, K., & Kumar, R. (2017). Study of depression, anxiety and stress among school going adolescents. Journal of Psychiatric Social Work. https://doi.org/10.29120/IJPSW.2017.V8.I1.4
Moreira, M. P. S., Espinoza, L. A. V., Manzaba, F. D. M., & Chávez, L. L. R. (2021). Depression and anxiety in learning of children and adolescents. International Research Journal of Engineering, IT and Scientific Research. https://doi.org/10.21744/IRJEIS.V7N4.1548
Scroll to Top