Ketika seorang anak lebih suka menyalin tulisan daripada membuat konten asli, itu dapat dilihat sebagai fenomena multifaset dengan implikasi bagi perkembangan kognitif dan sosial mereka. Menyalin sering dirasakan negatif dalam konteks pendidikan, tetapi dapat memainkan peran penting dalam proses pembelajaran, terutama pada anak usia dini. Preferensi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tahap perkembangan, ketidakmampuan belajar, dan konteks budaya. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu pendidik dan orang tua mendukung anak-anak dalam mengembangkan keterampilan menulis mereka secara efektif.
Peran Menyalin dalam Pembelajaran
- Perspektif Perkembangan: Menyalin dapat menjadi bagian penting dari proses pembelajaran, terutama untuk anak kecil. Hal ini memungkinkan mereka untuk terlibat dengan teks dan mengembangkan keterampilan dasar dalam menulis dan mengeja. Misalnya, dalam konteks belajar bahasa Mandarin, keterampilan menyalin telah terbukti berkontribusi secara signifikan terhadap akuisisi ejaan, menyoroti pentingnya dalam pengembangan literasi (Ye et al., 2021).
- Aspek Sosial dan Kolaboratif: Menyalin juga dapat memediasi interaksi sosial dan pembelajaran kolaboratif. Dalam pengaturan kelas, penyalinan dapat memfasilitasi hubungan dan dinamika kolaboratif, memungkinkan anak-anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan menulis bersama dan belajar dari teman sebaya (Dyson, 2010).
- Perkembangan Kognitif: Menyalin dapat membantu anak-anak dengan perkembangan bahasa yang tertunda meningkatkan pemahaman dan keterampilan bahasa ekspresif mereka. Ini berfungsi sebagai jembatan untuk tugas-tugas menulis yang lebih kompleks dengan memperkuat keterampilan dasar dan menyediakan model untuk penggunaan bahasa (Moore & Law, 2010).
Tantangan dan Pertimbangan
- Disabilitas Belajar: Anak-anak dengan disleksia atau ketidakmampuan belajar spesifik lainnya mungkin menghadapi tantangan dalam menyalin tugas karena defisit ejaan yang mendasarinya. Anak-anak ini sering membutuhkan strategi yang disesuaikan untuk meningkatkan keterampilan menyalin mereka, yang pada gilirannya dapat mendukung perkembangan menulis mereka secara keseluruhan (Blampain et al., 2021) (Re et al., 2023).
- Pengembangan Keterampilan: Untuk anak-anak dengan disgrafia perkembangan, tugas menyalin dapat menyoroti perbedaan dalam kecepatan dan akurasi tulisan tangan dibandingkan dengan teman sebaya yang biasanya berkembang. Ini menunjukkan bahwa menyalin dapat menjadi alat diagnostik untuk mengidentifikasi dan mengatasi kesulitan penulisan spesifik (Rosenblum et al., 2004).
Menyalin sebagai Langkah Menuju Penulisan Asli
- Transisi dari Menyalin ke Penulisan: Proses beralih dari menyalin ke penulisan melibatkan pergeseran bertahap di mana anak-anak mulai menafsirkan ulang dan mengekspresikan makna dengan kata-kata mereka sendiri. Transisi ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan menulis mandiri dan sering didukung dengan menyalin sebagai kegiatan dasar (Collerson, 1986).
- Konteks Budaya dan Pendidikan: Penekanan pada penyalinan versus tulisan asli dapat bervariasi di seluruh sistem pendidikan dan konteks budaya. Dalam beberapa kasus, menyalin dipandang sebagai keterampilan berharga yang mendukung pembelajaran, sementara dalam kasus lain, mungkin tidak dianjurkan untuk mendorong kreativitas dan ekspresi diri (Dyson, 2010).
Meskipun penyalinan sering dipandang sebagai bentuk penulisan awal atau kurang diinginkan, penyalinan dapat berfungsi sebagai komponen penting dari proses pembelajaran, terutama untuk anak-anak kecil atau mereka yang mengalami ketidakmampuan belajar. Ini menyediakan perancah untuk mengembangkan keterampilan menulis yang lebih kompleks dan dapat menjadi alat yang berharga baik dalam konteks pendidikan dan sosial. Memahami peran penyalinan dalam pengembangan penulisan dapat membantu pendidik dan orang tua menciptakan lingkungan yang mendukung yang mendorong penyalinan dan tulisan asli, disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak.