Brother and sister studying together at home, focusing on homework and learning.

Bagaimana Jika Anak Lebih Suka Menulis Daripada Membaca?

Ketika seorang anak lebih suka menulis daripada membaca, itu menyajikan kesempatan unik untuk memanfaatkan minat mereka dalam menulis untuk meningkatkan keterampilan melek huruf mereka secara keseluruhan. Menulis dan membaca adalah proses yang saling berhubungan yang dapat saling memperkuat satu sama lain. Mendorong seorang anak yang lebih suka menulis dapat mengarah pada peningkatan keterampilan membaca, karena menulis melibatkan pemahaman, kosa kata, dan penataan ide, yang juga merupakan komponen penting dari membaca. Berikut adalah beberapa aspek utama yang perlu dipertimbangkan ketika menangani preferensi ini.

Interkoneksi Antara Membaca dan Menulis

  • Pengaruh Membaca pada Menulis: Penelitian menunjukkan bahwa tulisan anak-anak dipengaruhi oleh teks yang mereka temui sebagai pembaca. Konten, jenis teks, dan gaya linguistik dari apa yang mereka baca dapat membentuk praktik penulisan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun seorang anak lebih suka menulis, paparan bahan bacaan yang beragam dapat meningkatkan keterampilan menulis mereka dengan memberikan ide dan gaya baru untuk ditiru (Taylor & Clarke, 2021).
  • Menulis untuk Meningkatkan Pembacaan: Menulis dapat mengubah membaca menjadi proses simbolis yang sadar, membantu anak-anak untuk menafsirkan dan terlibat dengan teks lebih dalam. Proses menulis untuk membaca ini memungkinkan anak-anak mengembangkan instrumen spekulatif untuk menyebutkan dan menafsirkan pengalaman mereka dengan teks, sehingga meningkatkan pemahaman baca (Roskelly, 1988).

Motivasi dan Keterlibatan dalam Menulis

  • Motivasi untuk Menulis: Anak-anak yang termotivasi untuk menulis sering menunjukkan sikap positif terhadap tulisan, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan membaca mereka. Menulis memberikan rasa kepemilikan dan kontrol, yang dapat meningkatkan efikasi diri dan motivasi. Guru dapat mendukung hal ini dengan membuat tugas-tugas menulis otentik yang melibatkan anak-anak dan memperkuat pemahaman mereka tentang kode penulisan (Barratt-Pugh et al., 2021).
  • Mendorong Penulis yang Enggan: Untuk anak-anak yang enggan menulis, menciptakan lingkungan yang mendukung dan tidak mengancam sangat penting. Kegiatan seperti berbagi ide dengan teman sebaya, menggambar, dan mendiskusikan gambar dapat membantu transisi anak menjadi tulisan. Penguatan positif dan umpan balik langsung dan tidak mengancam dari guru dapat lebih mendorong penulisan (Tyler, 1994).

Aplikasi dan Alat Praktis

  • Bantuan Teknologi: Alat seperti jam tangan pintar dengan pengenalan postur dapat membantu anak-anak mempertahankan postur tubuh yang benar saat menulis, yang penting untuk kesehatan fisik mereka dan secara tidak langsung dapat mendukung kebiasaan menulis mereka dengan membuat proses lebih nyaman (Jiahou, 2021) (Jingyue, 2019).
  • Strategi Kelas: Guru dapat memasangkan anak-anak dengan penulis yang lebih mahir, melibatkan mereka dalam percakapan menulis, dan memungkinkan mereka membaca karya mereka dengan lantang. Strategi ini dapat membantu anak-anak melihat nilai dalam menulis dan mendorong mereka untuk mengeksplorasi membaca sebagai kegiatan pelengkap (Tyler, 1994).

Sementara preferensi untuk menulis daripada membaca mungkin tampaknya membatasi perkembangan literasi anak, itu sebenarnya bisa menjadi pintu gerbang untuk meningkatkan keterampilan membaca. Dengan mengintegrasikan membaca ke dalam kegiatan menulis dan menggunakan tulisan sebagai alat untuk memperdalam pemahaman membaca, pendidik dapat menciptakan pengalaman melek huruf yang seimbang. Selain itu, memahami aspek sosial-budaya menulis dan membaca dapat memberikan wawasan tentang bagaimana kegiatan ini mengubah proses berpikir dan pembelajar (Smith, 2014).

Taylor, L., & Clarke, P. J. (2021). We read, we write: reconsidering reading–writing relationships in primary school children. Literacy. https://doi.org/10.1111/LIT.12235
Roskelly, H. (1988). Writing To Read: The Shape of Interpretation.
Barratt-Pugh, C., Ruscoe, A., & Fellowes, J. (2021). Motivation to write: Conversations with emergent writers. Early Childhood Education Journal. https://doi.org/10.1007/S10643-020-01061-5
Tyler, B. (1994). Encouraging Reluctant Writers in the Classroom.
Jiahou, Y. (2021). Read-write posture recognition method and system based on smart watch.
Jingyue, H. (2019). Read -write posture reminder.
Smith, K. (2014). Young children as ‘becoming’ writers within the context of a school classroom: creating alternative approaches to hear children through their writing activity.
Scroll to Top