Ketika seorang anak lebih suka menghafal angka daripada memahami konsep yang mendasarinya, itu menghadirkan tantangan dan peluang dalam perkembangan matematika mereka. Menghafal dapat bermanfaat dalam konteks tertentu, terutama untuk anak-anak dengan kesulitan belajar matematika, karena dapat meningkatkan kelancaran dan kecepatan dalam kombinasi angka dasar. Namun, itu juga dapat menghambat pengembangan pemahaman konseptual yang lebih dalam, yang sangat penting untuk keberhasilan matematika jangka panjang. Dualitas ini memerlukan pendekatan seimbang yang menggabungkan strategi pembelajaran menghafal dan konseptual.
Manfaat Menghafal
- Peningkatan Kefasihan: Praktik menghafal telah terbukti meningkatkan kelancaran kombinasi angka di berbagai kelompok siswa, termasuk mereka yang mengalami kesulitan belajar matematika. Hal ini menunjukkan bahwa menghafal dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan keterampilan aritmatika dasar pada anak-anak yang berjuang dengan matematika (Östergren et al., 2023).
- Dukungan untuk Kesulitan Belajar: Untuk anak-anak dengan diskalkulia atau kesulitan belajar lainnya, menghafal dapat memberikan dasar di mana konsep matematika yang lebih kompleks dapat dibangun. Hal ini memungkinkan anak-anak ini untuk melakukan perhitungan dasar dengan lebih efisien, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan keterlibatan mereka dalam matematika (Noël & Karagiannakis, 2022).
Tantangan Menghafal
- Kurangnya Pemahaman Konseptual: Mengandalkan hanya pada menghafal dapat mengarah pada pemahaman matematika yang dangkal, di mana anak-anak mungkin berjuang untuk menerapkan pengetahuan mereka pada masalah baru atau kompleks. Ini karena menghafal sering berfokus pada pembelajaran rote daripada tautan konseptual yang mendukung penalaran matematis (Kilpatrick, 1985).
- Transisi ke Pemikiran Abstrak: Seiring kemajuan anak-anak dalam pendidikan matematika mereka, mereka perlu beralih dari pemikiran konkret ke pemikiran abstrak. Menghafal tidak memfasilitasi transisi ini, yang penting untuk memahami konsep matematika yang lebih lanjut (Edwards & Edwards, 1992).
Mengintegrasikan Pembelajaran Konseptual
- Pendekatan Pembelajaran Terbuka: Menerapkan strategi pembelajaran terbuka dapat membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep angka. Pendekatan ini mendorong penyelidikan aktif dan pemecahan masalah, yang sangat penting untuk perkembangan kognitif dan pemahaman konseptual (Warmansyah et al., 2023).
- Peran Memori Kerja: Memori kerja memainkan peran penting dalam pembelajaran matematika, mempengaruhi pengetahuan angka dasar dan keterampilan pemecahan masalah. Meningkatkan memori kerja dapat mendukung integrasi menghafal dan pembelajaran konseptual, terutama untuk anak-anak dengan gangguan belajar (Menon, 2016).
Menyeimbangkan Hafalan dan Pemahaman Konseptual
- Menggabungkan Strategi: Pendekatan pendidikan seimbang yang menggabungkan menghafal dengan pembelajaran konseptual dapat bermanfaat. Ini melibatkan penggunaan hafal untuk membangun kelancaran sambil secara bersamaan menggunakan strategi yang mempromosikan pemahaman konsep matematika (Nolan, 1973).
- Penggunaan Metode Nonverbal: Menyajikan masalah aritmatika dalam format nonverbal dapat membantu anak-anak membangun model mental transformasi matematika, memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang konsep di luar menghafal (Klein & Bisanz, 2000).
Meskipun menghafal dapat menjadi alat yang berguna dalam perkembangan matematika anak, itu seharusnya tidak menjadi satu-satunya fokus. Pendekatan komprehensif yang mencakup strategi menghafal dan pembelajaran konseptual sangat penting untuk menumbuhkan landasan matematika yang kuat. Keseimbangan ini memastikan bahwa anak-anak tidak hanya melakukan perhitungan secara efisien tetapi juga memahami prinsip-prinsip yang mendasarinya, memungkinkan mereka untuk menerapkan pengetahuan mereka secara fleksibel dan kreatif dalam berbagai konteks.