Ketika seorang anak lebih suka bermain dengan gadget daripada terlibat dalam kegiatan belajar tradisional seperti membaca, menulis, dan aritmatika (calistung), itu dapat memiliki implikasi positif dan negatif pada perkembangan mereka. Preferensi untuk gadget dapat menyebabkan tantangan perkembangan, tetapi juga menawarkan peluang untuk pertumbuhan kognitif jika dikelola dengan benar. Kuncinya adalah menyeimbangkan penggunaan gadget dengan kegiatan pengembangan lainnya untuk memastikan pertumbuhan holistik.
Dampak Negatif dari Preferensi Gadget
- Gangguan Perkembangan: Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan perkembangan pada anak-anak, mempengaruhi perkembangan fisik, motorik, psikologis, dan sosial mereka. Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan bahwa persentase yang signifikan dari anak-anak prasekolah menderita gangguan perkembangan karena kecanduan gadget (Kumala & Wahyuni, 2024).
- Masalah Kognitif dan Perilaku: Kecanduan gadget dapat mengganggu kemampuan kognitif anak, yang menyebabkan penurunan konsentrasi, gangguan fungsi otak, dan potensi gangguan perhatian defisit hiperaktif (ADHD) (Febrino, 2017) (Ningtyas et al., 2024). Hal ini juga dapat mengakibatkan perilaku malas, berkurangnya interaksi sosial, dan pola tidur yang terganggu (Satria et al., 2024) (Hukubun et al., 2023).
- Perkembangan Bahasa: Gadget dapat berdampak negatif pada perkembangan bahasa, karena mereka mengurangi interaksi verbal antara anak-anak dan lingkungan mereka, yang mengarah pada penguasaan dan pemahaman bahasa yang lebih lambat (Kurniati et al., 2021).
Aspek Positif Penggunaan Gadget
- Perkembangan Kognitif: Gadget dapat meningkatkan keterampilan kognitif seperti representasi simbolis, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah. Mereka juga dapat merangsang kreativitas dan imajinasi, memberikan anak-anak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan ini dalam konteks digital (Nurmahidayati et al., 2024).
- Peluang Pendidikan: Gadget dapat berfungsi sebagai alat pendidikan, menawarkan akses ke aplikasi pembelajaran yang mengajarkan membaca dan aritmatika, yang dapat melengkapi metode pembelajaran tradisional (Rahayu et al., 2021). Mereka juga dapat memfasilitasi komunikasi dan akses informasi, membantu pembelajaran dan interaksi sosial (Sipayung et al., 2024).
Strategi untuk Menyeimbangkan Penggunaan Gadget
- Terapi Bermain: Menerapkan terapi bermain, seperti permainan Lego, dapat secara efektif mengurangi kecanduan gadget pada anak prasekolah. Pendekatan ini mendorong aktivitas fisik dan interaksi sosial, membantu menyeimbangkan penggunaan gadget dengan keterlibatan dunia nyata (Satria et al., 2024).
- Pengawasan dan Kontrol Orangtua: Orang tua memainkan peran penting dalam mengelola penggunaan gadget dengan menetapkan batasan, mengawasi konten, dan mendorong kegiatan alternatif. Ini membantu mengurangi dampak negatif gadget sambil mempromosikan hasil perkembangan positif (Everest, 2022).
- Tindakan Pencegahan: Mengajar anak-anak manajemen waktu, menanamkan nilai-nilai, dan mendorong perilaku tanpa kekerasan adalah tindakan pencegahan penting untuk menangkal efek negatif gadget (Febrino, 2017).
Sementara gadget dapat menawarkan manfaat pendidikan dan stimulasi kognitif, penggunaannya yang berlebihan menimbulkan risiko signifikan bagi perkembangan anak. Sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk memantau dan mengatur penggunaan gadget, memastikan bahwa itu melengkapi daripada menggantikan kegiatan pembelajaran tradisional. Dengan membina pendekatan yang seimbang, anak-anak dapat menikmati manfaat teknologi sambil meminimalkan potensi kekurangannya.