Ketika seorang anak menunjukkan preferensi untuk satu aspek Calistung, seperti menghitung, tetapi tidak membaca, itu menyoroti variabilitas alami dalam preferensi dan kemampuan belajar di antara anak-anak. Situasi ini tidak jarang dan dapat diatasi melalui strategi pendidikan yang disesuaikan yang memanfaatkan kekuatan anak sambil secara bertahap memperkenalkan dan mengintegrasikan keterampilan yang kurang disukai. Memahami alasan yang mendasari preferensi ini dan menerapkan metode pengajaran yang mendukung dapat membantu dalam mendorong pengembangan keterampilan Calistung yang seimbang.
Memahami Preferensi untuk Menghitung
- Kekuatan Kognitif: Beberapa anak mungkin memiliki afinitas alami untuk penalaran numerik dan logis, yang membuat penghitungan lebih menarik dan lebih mudah bagi mereka untuk dipahami dibandingkan dengan membaca atau menulis. Hal ini dapat dilihat pada kasus di mana individu dapat melakukan perhitungan tanpa dapat membaca angka dengan benar, seperti yang diamati pada pasien dengan alexia murni yang dapat menghitung tetapi kesulitan membaca (Cohen & Dehaene, 2000).
- Minat dan Keterlibatan: Anak-anak lebih cenderung terlibat dengan kegiatan yang menurut mereka menarik atau bermanfaat. Jika seorang anak menikmati berhitung, itu mungkin karena umpan balik langsung dan rasa pencapaian yang diberikannya, yang kurang jelas dalam tugas membaca (Azwar et al., 2022).
Mengatasi Ketidaktarikan dalam Membaca
- Metode Interaktif dan Menarik: Guru dapat menggunakan metode interaktif untuk membuat membaca lebih menarik. Misalnya, menggabungkan permainan, mendongeng, dan sumber daya multimedia dapat menangkap minat anak dan membuat membaca menjadi kegiatan yang lebih menyenangkan (Yeni & Zuliani, 2023) (Alviansyah et al., 2024).
- Mengintegrasikan Minat: Dengan mengintegrasikan menghitung dengan kegiatan membaca, seperti menggunakan buku cerita yang melibatkan angka atau permainan menghitung yang mencakup instruksi membaca, pendidik dapat membuat jembatan antara minat anak dalam berhitung dan tugas membaca yang kurang disukai (Saputra et al., 2024).
Strategi dan Dukungan Pendidikan
- Pendekatan Pembelajaran yang Disesuai: Pendidik harus merancang kegiatan pembelajaran yang memenuhi kekuatan anak sambil secara bertahap memperkenalkan membaca dengan cara yang tidak mengancam. Ini dapat melibatkan penggunaan buku yang menggabungkan angka atau konsep matematika, sehingga selaras dengan minat anak(Umalihayati et al., 2024)Â (Purnaningtyas & Sukartono, 2024).
- Dukungan Orang Tua dan Lingkungan: Menciptakan lingkungan belajar yang mendukung di rumah dan di sekolah sangat penting. Orang tua dan guru dapat bekerja sama untuk memberikan dorongan dan sumber daya yang konsisten yang menjadikan membaca sebagai bagian dari kegiatan sehari-hari, sehingga mengurangi tekanan dan menjadikannya bagian alami dari rutinitas anak(Purnaningtyas & Sukartono, 2024)Â (Pertiwi et al., 2017).
Perspektif yang Lebih Luas tentang Preferensi Pembelajaran
Meskipun berfokus pada kekuatan anak dapat bermanfaat, penting juga untuk mengenali tantangan potensial dari tidak mengatasi keterampilan yang kurang disukai. Pendekatan seimbang yang mendorong pengembangan semua keterampilan Calistung sangat penting untuk pertumbuhan kognitif dan akademik yang komprehensif. Selain itu, memahami bahwa setiap anak memiliki preferensi belajar yang unik dapat membantu pendidik dan orang tua menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal dan efektif. Pendekatan ini tidak hanya mendukung minat anak saat ini tetapi juga mempersiapkan mereka untuk tuntutan pendidikan di masa depan.