Group of Indonesian children smiling and posing for the camera in a classroom setting.

Bagaimana Jika Anak Cepat Lupa Materi Calistung Yang Sudah Dipelajari?

Ketika seorang anak dengan cepat lupa materi Calistung (membaca, menulis, dan aritmatika) yang sudah dipelajari, hal itu dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, termasuk proses kognitif, strategi pembelajaran, dan potensi pengaruh psikologis. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu dalam mengembangkan intervensi yang efektif untuk meningkatkan retensi. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.

Proses Kognitif dan Melupakan

  • Accelerated Long-Term Forgotten (ALF) : ALF adalah fenomena di mana anak-anak menunjukkan kinerja pembelajaran dan memori yang normal setelah penundaan singkat tetapi mengalami kelupaan yang lebih besar dalam periode yang lebih lama. Hal ini telah diamati pada anak-anak dengan kondisi seperti epilepsi dan cedera otak traumatis, tetapi tidak terbatas pada kelompok-kelompok ini (Stähli et al., 2022) (“Systematic Review of Accelerated Long-term Forgetting in Children and Adolescents With Neuropediatric Diseases”, 2022).
  • Tren Perkembangan dalam Melupakan: Penelitian menunjukkan bahwa tingkat melupakan dapat bervariasi sesuai usia, dengan anak yang lebih besar umumnya menunjukkan retensi yang lebih baik daripada yang lebih muda. Ini dikaitkan dengan perbedaan perkembangan dalam proses pengambilan daripada kemampuan penyimpanan (Brainerd & Reyna, 1990) (Brainerd et al., 1985).

Strategi Pembelajaran dan Retensi Memori

  • Sistem Manajemen Pelupaan: Sistem yang dirancang untuk mengelola lupa, seperti yang menggunakan data besar untuk melacak kemajuan pembelajaran dan menyediakan sesi tinjauan yang disesuaikan, dapat membantu mengurangi kelupaan dengan memperkuat materi yang dipelajari melalui paparan dan evaluasi berulang (Munyong & Seokhyun, 2020)].
  • Pelatihan Memori-Strategi: Mengajar anak-anak strategi memori khusus, seperti teknik organisasi dan mengingat, dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk menyimpan informasi. Pelatihan yang mencakup latihan, umpan balik, dan insentif telah terbukti meningkatkan pemeliharaan strategi dari waktu ke waktu (Lange & Pierce, 1992).

Faktor Psikologis dan Motivasi

  • Termotivasi Melupakan: Anak-anak mungkin termotivasi untuk melupakan mata pelajaran tertentu, seperti matematika, karena pengalaman negatif atau kecemasan yang terkait dengan subjek. Hal ini dapat menyebabkan penurunan prestasi dari waktu ke waktu, karena anak-anak secara tidak sadar dapat menghindari terlibat dengan materi tersebut (Ramirez, 2017).
  • Defisit Pengambilan Khusus: Beberapa anak mungkin memiliki defisit spesifik dalam mengambil fakta aritmatika dari memori jangka panjang, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mengingat materi yang dipelajari. Hal ini sering terlihat pada anak-anak dengan gangguan matematis (Mussolin & Noël, 2008).

Memori Jangka Panjang dan Retensi Keterampilan

  • Pembelajaran Statistik dan Urutan: Anak-anak mampu mempertahankan keterampilan yang dipelajari dalam jangka waktu yang lama, seperti satu tahun, ketika keterampilan ini didasarkan pada keteraturan urutan statistik dan serial. Hal ini menunjukkan bahwa jenis pembelajaran tertentu dapat menyebabkan retensi memori yang persisten, terlepas dari usia (Tóth-Fáber et al., 2021).

Sementara faktor-faktor di atas menyoroti tantangan dalam mempertahankan materi yang dipelajari, penting untuk mempertimbangkan bahwa melupakan adalah bagian alami dari proses pembelajaran. Lupa terkadang bisa bermanfaat, karena memungkinkan untuk memprioritaskan informasi yang lebih relevan atau sering digunakan. Selain itu, variabilitas dalam tingkat melupakan di antara anak-anak menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang dipersonalisasi mungkin diperlukan untuk memenuhi kebutuhan individu secara efektif.

Stähli, N., Bigi, S., Grunt, S., Lidzba, K., & Studer, M. (2022). Systematic Review of Accelerated Long-term Forgetting in Children and Adolescents With Neuropediatric Diseases. Neurology. https://doi.org/10.1212/CPJ.0000000000200081
Systematic Review of Accelerated Long-term Forgetting in Children and Adolescents With Neuropediatric Diseases. (2022). Neurology. https://doi.org/10.1212/cpj.0000000000200081
Brainerd, C. J., & Reyna, V. F. (1990). Can age × learnability interactions explain the development of forgetting? Developmental Psychology. https://doi.org/10.1037/0012-1649.26.2.194
Brainerd, C. J., Kingma, J., & Howe, M. L. (1985). On the development of forgetting. Child Development. https://doi.org/10.2307/1130226
Munyong, Y., & Seokhyun, J. (2020). Method and System for forgetness management of Learning Material.
Lange, G., & Pierce, S. H. (1992). Memory-Strategy Learning and Maintenance in Preschool Children. Developmental Psychology. https://doi.org/10.1037/0012-1649.28.3.453
Ramirez, G. (2017). Motivated Forgetting in Early Mathematics: A Proof-of-Concept Study. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/FPSYG.2017.02087
Mussolin, C., & Noël, M.-P. (2008). Specific Retrieval Deficit from Long-Term Memory in Children with Poor Arithmetic Facts Abilities. The Open Psychology Journal. https://doi.org/10.2174/1874350100801010026
Tóth-Fáber, E., Janacsek, K., Nemeth, D., & Nemeth, D. (2021). Statistical and sequence learning lead to persistent memory in children after a one-year offline period. Scientific Reports. https://doi.org/10.1038/S41598-021-90560-5
Scroll to Top