Hubungan antara keterampilan menulis dan keterampilan membaca sangat saling berhubungan, dengan kedua keterampilan berbagi landasan linguistik yang sama dan saling mempengaruhi dalam berbagai cara. Hubungan ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan literasi yang komprehensif, karena membaca dan menulis melibatkan proses kognitif yang serupa dan dapat ditingkatkan melalui instruksi terintegrasi. Hubungan ini dua arah, yang berarti bahwa peningkatan dalam satu keterampilan dapat mengarah pada peningkatan di yang lain. Saling ketergantungan ini didukung oleh berbagai model dan studi empiris, yang menyoroti pentingnya mengajarkan keterampilan ini secara kohesif untuk memaksimalkan pengembangan literasi.
Dasar Linguistik dan Kognitif Bersama
- Membaca dan menulis berbagi landasan linguistik dan ortografi yang sama, yang mendukung tugas-tugas literasi praktis. Kedua keterampilan melibatkan proses bottom-up, seperti mengenali bentuk huruf dan hubungan ejaan suara, dan proses top-down, seperti memahami jenis teks dan menerapkan kesadaran genre (Deane & Philippakos, 2024) (“Reading and Writing”, 2020).
- Model Literasi Dinamis Interaktif menggambarkan bagaimana keterampilan membaca dan menulis terjalin, membentuk hubungan hierarkis, interaktif, dan dinamis. Model ini mendukung gagasan bahwa kedua keterampilan berkembang secara interaktif dan saling mempengaruhi, dimediasi oleh pengalaman belajar dan praktik (Kim & Zagata, 2024) (Kuabara, 2023).
Hubungan Dua Arah
- Studi empiris telah menunjukkan bahwa keterampilan membaca dan menulis adalah prediktor penting satu sama lain, mendukung kemungkinan hubungan dua arah. Ini berarti bahwa peningkatan dalam membaca dapat meningkatkan keterampilan menulis dan sebalik (Yildirim & Kutlu, 2020).
- Hubungan dua arah lebih lanjut didukung oleh fakta bahwa kesulitan membaca dan menulis sering terjadi bersamaan, menunjukkan bahwa tantangan di satu bidang dapat mempengaruhi yang lain (Kuabara, 2023).
Instruksi Terpadu dan Strategi Pedagogis
- Instruksi baca-menulis terintegrasi sangat penting untuk mengembangkan keterampilan melek huruf dasar dan tingkat tinggi. Strategi yang efektif termasuk memanfaatkan data penilaian untuk menginformasikan instruksi, memastikan pengembangan keterampilan tingkat rendah sambil mendukung keterampilan tingkat tinggi, dan membuat koneksi baca-menulis terlihat (Kim & Zagata, 2024).
- Strategi praktis untuk mengintegrasikan tugas membaca dan menulis di kelas termasuk tugas menulis untuk membaca, seperti menganalisis bentuk dan tujuan sebelum membaca, dan tugas baca-untuk-menulis, seperti memperbaiki kesalahan dan evaluasi diri setelah menulis (Deane & Philippakos, 2024).
Indeks Prediktif dan Perkembangan Awal
- Berbagai indeks prediktif, seperti kesadaran fonologis dan keterampilan bahasa, memainkan peran penting dalam pengembangan keterampilan membaca dan menulis. Indeks ini muncul pada anak usia dini dan dapat meramalkan keterampilan melek huruf pada anak-anak usia sekolah (Mercugliano et al., 2024).
- Skrining dini dan intervensi pencegahan yang disesuaikan penting untuk mengatasi potensi kekurangan dalam keterampilan membaca dan menulis, menyoroti perlunya pemahaman komprehensif tentang faktor-faktor prediktif (Mercugliano et al., 2024).
Sementara hubungan antara keterampilan menulis dan membaca sebagian besar mendukung dan saling bergantung, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hubungan ini. Misalnya, pengaruh genetik telah terbukti memengaruhi keterampilan melek huruf dan kenikmatan, menunjukkan bahwa beberapa anak mungkin memiliki bakat alami untuk keterampilan ini, yang dapat memengaruhi keterlibatan dan kemahiran mereka (Bergen, 2022). Selain itu, faktor lingkungan, seperti dukungan keluarga dan sekolah, memainkan peran penting dalam menumbuhkan keterampilan dan kesenangan melek huruf, lebih lanjut menekankan perlunya pendekatan holistik untuk pendidikan literasi.