geometry, math, mathematics, science, geometric, design, shape, line, drawing, work, architecture, building, sketch, pencil, draw, geometry, math, math, math, math, math, mathematics, science

Bagaimana Diskalkulia Memengaruhi Rasa Percaya Diri Anak?

Dyscalculia, gangguan belajar spesifik yang mempengaruhi kemampuan matematika, secara signifikan mempengaruhi kepercayaan diri anak-anak. Kondisi ini, ditandai dengan kesulitan dalam memahami angka dan melakukan operasi aritmatika, dapat menyebabkan persepsi diri yang negatif, terutama dalam pengaturan akademik di mana keterampilan matematika sangat penting. Anak-anak dengan diskalkulia sering menghadapi tantangan dalam mengimbangi teman sebayanya, yang dapat mengakibatkan perasaan tidak mampu dan harga diri yang rendah. Interaksi antara diskalkulia dan kepercayaan diri sangat kompleks, melibatkan dimensi kognitif, emosional, dan sosial.

Tantangan Kognitif dan Kepercayaan Diri

  • Dyscalculia mempengaruhi kemampuan anak-anak untuk memproses informasi numerik, yang menyebabkan kesulitan terus-menerus dalam tugas-tugas aritmatika seperti penambahan, pengurangan, dan perkalian (Sudha et al., 2014) (Kuhn, 2015).
  • Tantangan kognitif ini dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan dalam memperoleh keterampilan numerik dasar, yang dapat dianggap sebagai kurangnya kompetensi dibandingkan dengan rekan sebaya (Lamb et al., 2024).
  • Ketidakmampuan untuk berkinerja baik dalam matematika dapat menyebabkan penilaian diri negatif terhadap kemampuan intelektual seseorang, semakin mengurangi kepercayaan diri (Ribeiro et al., 2017).

Implikasi emosional dan sosial

  • Anak-anak dengan diskalkulia sering mengalami tingkat kecemasan matematika yang tinggi, yang terkait erat dengan perjuangan mereka dengan tugas matematika (Devine et al., 2017).
  • Kecemasan ini dapat memperburuk perasaan frustrasi dan tidak berdaya, berkontribusi pada siklus penghindaran dan penurunan kepercayaan diri dalam kegiatan yang berhubungan dengan matematika (Devine et al., 2017).
  • Secara sosial, anak-anak dengan diskalkulia mungkin merasa terisolasi atau distigmatisasi karena kesulitan mereka, memengaruhi harga diri mereka secara keseluruhan dan kepercayaan diri dalam interaksi sosial (Han, 2025).

Faktor Gender dan Lokalitas

  • Sebuah studi yang berfokus pada siswa diskalkulus di distrik Shimla tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam tingkat kepercayaan diri berdasarkan jenis kelamin atau lokalitas, menunjukkan bahwa dampak diskalkulia pada kepercayaan diri konsisten di seluruh demografi ini (Jyoti, 2016).
  • Ini menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi oleh anak-anak diskalkulik dalam hal kepercayaan diri bersifat universal, melampaui batas-batas budaya dan geografis.

Intervensi dan Dukungan

  • Identifikasi dan intervensi dini sangat penting dalam mengurangi dampak negatif diskalkulia pada kepercayaan diri. Alat seperti EdSense, yang menyediakan penilaian keterampilan matematika yang dipersonalisasi, dapat membantu menyesuaikan intervensi dengan kebutuhan individu, berpotensi meningkatkan hasil matematika dan kepercayaan diri (Jadhav et al., 2023).
  • Upaya kolaboratif yang melibatkan pendidik, orang tua, dan spesialis sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung yang menumbuhkan kepercayaan diri dan ketahanan pada anak-anak dengan diskalkulia (Delgado et al., 2019).

Sementara diskalkulia menimbulkan tantangan signifikan bagi kepercayaan diri anak-anak, penting untuk menyadari bahwa dengan dukungan dan intervensi yang tepat, anak-anak ini dapat mengatasi banyak hambatan yang mereka hadapi. Menekankan kekuatan di bidang lain dan memberikan penguatan positif dapat membantu membangun harga diri. Selain itu, memahami bahwa diskalkulia adalah gangguan belajar tertentu, bukan cerminan kecerdasan secara keseluruhan, dapat membantu mengubah persepsi dan mengurangi stigma, yang pada akhirnya mendukung pengembangan citra diri yang lebih positif.

Sudha, P., Shalini, A., & Vihar, V. (2014). Dyscalculia: A Specific Learning Disability Among Children.
Kuhn, J.-T. (2015). Developmental dyscalculia: Neurobiological, cognitive, and developmental perspectives. https://doi.org/10.1027/2151-2604/A000205
Lamb, S., Krieger, F., & Kuhn, J.-T. (2024). Delayed development of basic numerical skills in children with developmental dyscalculia. Frontiers in Psychology. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2023.1187785
Ribeiro, F. S., Tonoli, M. C., Ribeiro, D. P. de S. A., & Santos, F. H. dos. (2017). Numeracy deficits scrutinized: Evidences of primary developmental dyscalculia. Psychology and Neuroscience. https://doi.org/10.1037/PNE0000082
Devine, A., Hill, F., Carey, E., & Szucs, D. (2017). Cognitive and Emotional Math Problems Largely Dissociate: Prevalence of Developmental Dyscalculia and Mathematics Anxiety. Journal of Educational Psychology. https://doi.org/10.17863/CAM.18722
Han, W. (2025). Dyscalculia and dyslexia in school-aged children: comorbidity, support, and future prospects. Frontiers in Education. https://doi.org/10.3389/feduc.2025.1515216
Jyoti, J. (2016). Self- Confidence among Dyscalculic Elementary School Students of Shimla District. International Journal of Advance Research, Ideas and Innovations in Technology.
Jadhav, D., Chettri, S. K., Tripathy, A. K., Ghate, O., Chaudhari, R., & Avhad, S. (2023). Unlocking Math Potential: EDSense – A Personalized Intervention Tool for Children with Dyscalculia. https://doi.org/10.1109/icacta58201.2023.10393795
Delgado, M. A. C., Delgado, R. I. Z., Palma, R. P., & Moya, M. E. (2019). Dyscalculia and pedagogical intervention. International Research Journal of Management, IT and Social Sciences. https://doi.org/10.21744/IRJMIS.V6N5.710
Scroll to Top