A young child interacting with a colorful wooden abacus on a light carpet, viewed from above.

Bagaimana Cara Terbaik Mengajarkan Membaca Dalam Calistung?

Mengajar membaca dalam konteks Calistung, yang meliputi membaca, menulis, dan aritmatika, membutuhkan pendekatan multifaset yang disesuaikan dengan tahap perkembangan pendidikan anak usia dini. Strategi yang efektif melibatkan mengintegrasikan pembelajaran berbasis permainan, memanfaatkan alat bantu pengajaran yang inovatif, dan memberikan dukungan yang ditargetkan untuk mengatasi tantangan pembelajaran individu. Bagian berikut menguraikan metode dan pertimbangan utama untuk mengajar membaca dalam kerangka Calistung.

Pembelajaran Berbasis Bermain

  • Belajar melalui Bermain: Pendidikan anak usia dini mendapat manfaat dari memasukkan permainan ke dalam pembelajaran, yang membantu transisi anak dari pemikiran konkret ke pemikiran abstrak. Pendekatan ini sangat penting untuk mengajar membaca, karena melibatkan anak-anak dengan cara yang menyenangkan dan mendidik (Mary et al., 2024).
  • Metode Interaktif: Program pelatihan untuk guru menekankan kuliah interaktif dan praktik langsung, yang efektif dalam meningkatkan keterampilan guru dalam menyampaikan pengalaman belajar berbasis main (Mary et al., 2024).

Penggunaan Teknologi dan Alat Inovatif

  • Aplikasi Lectora: Penggunaan animasi dan alat digital seperti aplikasi Lectora telah terbukti meningkatkan literasi dalam membaca dengan membuat pembelajaran lebih menarik dan dapat diakses oleh siswa (Masniladevi et al., 2018).
  • Smart Tree Media: Menerapkan media kreatif seperti “pohon pintar” dapat meningkatkan keterlibatan dan pemahaman siswa dengan mengintegrasikan permainan ke dalam kegiatan pembelajaran, sehingga membuat membaca lebih menarik (Sari & Supriadi, 2023).

Program Mentoring dan Dukungan

  • Program Mentoring: Program seperti inisiatif Kampus Pengajaran memberikan pendampingan dan pelatihan untuk membantu siswa mengatasi kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung. Program-program ini telah berhasil meningkatkan keterampilan Calistung siswa dengan menawarkan dukungan dan bimbingan yang dipersonalisasi (Fitriyani & Hadiapurwa, 2023).
  • Program Klinik Calistung: Program ini mengatasi kesulitan membaca khusus dengan memberikan intervensi yang ditargetkan, seperti membantu siswa mengenali huruf dan menghubungkan suku kata, yang merupakan tantangan umum dalam perkembangan membaca awal (Nabela et al., 2022).

Mengatasi Kesulitan Belajar

  • Mengidentifikasi Tantangan: Penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar dalam membaca dapat berasal dari faktor pra-akademik dan akademik, seperti gangguan perkembangan bahasa dan masalah perilaku. Mengatasi ini membutuhkan strategi pengajaran yang disesuaikan dan layanan konseling (Umalihayati et al., 2024).
  • Pelatihan Guru: Pengembangan profesional berkelanjutan bagi guru sangat penting untuk membekali mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk merancang kegiatan pembelajaran yang efektif yang memenuhi beragam kebutuhan siswa (Umalihayati et al., 2024).

Keterlibatan Komunitas dan Orang Tua

  • Program Masyarakatan: Inisiatif seperti program les Calistung di Desa Pantai Bakti menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam memberantas buta huruf dan meningkatkan keterampilan membaca di kalangan anak-anak (Azzizah et al., 2023).
  • Dukungan Orangtua: Mendorong orang tua untuk terlibat dalam proses pembelajaran anak-anak mereka dapat secara signifikan berdampak pada pengembangan keterampilan membaca, seperti yang terlihat dalam berbagai program pendidikan berbasis komunitas (Azwar et al., 2022).

Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mengajar membaca di Calistung, penting untuk mempertimbangkan konteks pendidikan yang lebih luas. Faktor-faktor seperti kesenjangan sosial ekonomi, akses ke sumber daya, dan sikap budaya terhadap pendidikan dapat mempengaruhi efektivitas metode ini. Mengatasi tantangan ini membutuhkan upaya kolaboratif antara pendidik, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran dan pengembangan literasi.

Mary, E., Nainupu, A. M. Y., Sitepu, R. F., & Yulianti, S. W. (2024). Pelatihan Pengajaran Pra-Calistung Sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Guru Kb Tk Bintang Nusantara. https://doi.org/10.53547/realcoster.v7i1.436
Masniladevi, M., Ritawati, R., & Helsa, Y. (2018). Calistung literacy through the application of Lectora. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1088/1/012079
Sari, R. H. Y., & Supriadi, S. (2023). Implementasi pohon pintar dalam pembelajaran calistung. https://doi.org/10.47767/hippocampus.v2i2.594
Fitriyani, F., & Hadiapurwa, A. (2023). Calistung assistance and training students through the Program Kampus Mengajar. Deleted Journal. https://doi.org/10.17509/dedicated.v1i2.59831
Nabela, S. J., Mustadi, A., Hendrik, M., & Romadon, R. R. (2022). Implementating ‘Calistung’ Clinic Program to Overcome Students’ Reading Difficulty. Al-Ishlah. https://doi.org/10.35445/alishlah.v14i3.1231
Umalihayati, U., Yuliana, R., Sa’diyah, H., Fajari, L. E. W., Aini, S., Havita, V. N., Cahyaningsih, A. P., Ningsih, P. R., Ningrum, S., & Azzahra, G. A. (2024). Analysis of learning difficulties in reading, writing, and counting (Calistung) in upper elementary school: A case study. Dwija Cendekia. https://doi.org/10.20961/jdc.v8i2.86598
Azzizah, N. A., Mulyadi, A., & Irham, I. (2023). Pelatihan calistung sebagai upaya pemberantasan buta aksara bagi warga desa pantai bakti. https://doi.org/10.33558/an-nizam.v2i2.6640
Azwar, E., Mehuli, M., Antoni, A., Hardiansyah, T., & Saragih, S. H. B. (2022). PELATIHAN CALISTUNG (MEMBACA, MENULIS dan BERHITUNG) SEBAGAI UPAYA PEMBERANTASAN BUTA HURUF DAN PENINGKATAN MINAT BELAJAR PADA ANAK USIA DINI DAN SISWA/I SD DI DESA PELAWI SELATAN, KECAMATAN BABALAN, KABUPATEN LANGKAT. https://doi.org/10.30743/jurpammas.v2i1.6008
Scroll to Top