Orang tua memainkan peran penting dalam berkolaborasi dengan guru untuk mendukung perkembangan membaca anak-anak dengan keterbelakangan mental. Kemitraan ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kohesif yang menjembatani rumah dan sekolah, memastikan bahwa anak-anak menerima dukungan konsisten yang disesuaikan dengan kebutuhan unik mereka. Kolaborasi yang efektif melibatkan tanggung jawab bersama, komunikasi terbuka, dan saling menghormati antara orang tua dan pendidik. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan utama untuk mendorong kerja sama ini.
Membangun Kemitraan yang Efektif
- Tujuan dan Tanggung Jawab Bersama: Baik orang tua maupun guru bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca anak, dan menyelaraskan upaya mereka dapat memaksimalkan potensi belajar anak. Orang tua didorong untuk tetap aktif terlibat dalam pendidikan anak mereka, bahkan setelah anak masuk sekolah, untuk menjaga kelangsungan dalam dukungan belajar (Ferguson, 1995) (Cairney, 1992).
- Komunikasi dan Koordinasi: Komunikasi teratur antara orang tua dan guru sangat penting. Hal ini dapat difasilitasi melalui pertemuan orangtua-guru, makalah informasi, dan kunjungan kelas, yang membantu orang tua memahami program literasi dan bagaimana mereka dapat mendukungnya di rumah (Ferguson, 1995) (Cairney, 1992)].
- Kerangka Hukum dan Kebijakan: Undang-Undang Peningkatan Pendidikan Individu dengan Disabilitas (IDEIA) mengamanatkan keterlibatan orang tua dalam perencanaan pendidikan, menekankan pentingnya kolaborasi dalam pendidikan khusus (Coots, 2007).
Strategi untuk Keterlibatan Orang Tua
- Intervensi Berbasis Rumah: Orang tua dapat menerapkan intervensi membaca di rumah, menggunakan alat seperti kartu flash, permainan, dan buku yang disesuaikan dengan minat dan kecepatan belajar anak mereka. Pendekatan ini sangat efektif untuk anak-anak dengan sindrom Down, yang sering mendapat manfaat dari strategi pembelajaran visual (Oelwein, 1995) (Heidlage et al., 2023).
- Pelatihan dan Dukungan untuk Orang Tua: Memberikan pelatihan dan sumber daya kepada orang tua dapat memberdayakan mereka untuk secara efektif mendukung perkembangan membaca anak mereka. Ini termasuk memahami sifat perkembangan membaca dan mengenali tanda-tanda kemajuan (Ferguson, 1995) (Heidlage et al., 2023).
- Penguatan Perilaku dan Kognitif: Orang tua dapat memperkuat pembelajaran di kelas dengan memberikan kesempatan latihan di rumah dan menggunakan teknik penguatan positif untuk meningkatkan harga diri dan motivasi anak mereka (Peters & Stephenson, 1979) (Hickey et al., 1979).
Tantangan dan Pertimbangan
- Mengatasi Hambatan: Terlepas dari manfaat kolaborasi, tantangan seperti masalah organisasi, komunikasi, dan terkait kompetensi dapat menghambat kemitraan yang efektif. Mengatasi hambatan ini membutuhkan promosi kemitraan pendidikan dan menciptakan kondisi untuk diskusi multi-pemangku kepenting (Kuracki, 2024).
- Kepekaan Budaya dan Kontekstual: Mengenali dan menghormati beragam nilai dan praktik keluarga dapat meningkatkan kolaborasi. Sekolah harus berusaha untuk mengintegrasikan praktik di rumah ke dalam program literasi mereka, memungkinkan orang tua untuk menyumbangkan keahlian mereka (Jackson & Doell, 2017).
Sementara kolaborasi antara orang tua dan guru sangat penting, penting untuk mengakui potensi tantangan dan keterbatasan. Misalnya, beberapa sekolah mungkin mengadopsi pandangan sempit tentang keterlibatan orang tua, lebih berfokus pada apa yang dapat dilakukan orang tua untuk guru daripada membina hubungan timbal balik. Selain itu, efektivitas keterlibatan orang tua dapat bervariasi berdasarkan keadaan keluarga individu dan sumber daya yang tersedia bagi mereka (Cairney, 1992) (Jackson & Doell, 2017). Oleh karena itu, upaya berkelanjutan untuk meningkatkan komunikasi, memberikan dukungan, dan menyesuaikan strategi untuk memenuhi kebutuhan setiap anak dan keluarga sangat penting untuk kolaborasi yang sukses.