Menyeimbangkan waktu bermain dan belajar “calistung” (membaca, menulis, dan berhitung) untuk anak-anak melibatkan mengintegrasikan kegiatan pendidikan dengan bermain untuk memastikan bahwa anak-anak tetap terlibat dan bahagia. Penelitian menunjukkan bahwa bermain tidak hanya penting untuk perkembangan anak-anak tetapi juga dapat menjadi media yang efektif untuk mempelajari keterampilan dasar. Dengan mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis permainan, pendidik dan orang tua dapat menciptakan lingkungan di mana anak-anak dapat mengembangkan keterampilan kognitif dan sosial sambil menikmati kegiatan mereka.
Peran Bermain dalam Pembelajaran
- Bermain adalah bagian alami dan esensial dari masa kanak-kanak yang mendukung berbagai aspek perkembangan, termasuk pertumbuhan kognitif, sosial, dan emosional. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan diri secara bebas dan mengeksplorasi konsep-konsep baru tanpa tekanan, menjadikannya media yang ideal untuk belajar (Dilena, 2022) (Singer et al., 2006).
- Permainan pendidikan, seperti permainan yang melibatkan pencocokan atau penyortiran, dapat meningkatkan konsentrasi dan perkembangan kognitif. Kegiatan ini membantu anak-anak fokus dan meningkatkan kemampuan mereka untuk memproses informasi, yang sangat penting untuk belajar calistung (Nofianti, 2019).
- Bermain terpandu, di mana orang dewasa menetapkan tujuan belajar tetapi memungkinkan anak-anak untuk mengarahkan permainan mereka, telah terbukti menumbuhkan keterampilan seperti matematika, melek huruf, dan interaksi sosial. Pendekatan ini menggabungkan manfaat pembelajaran terstruktur dengan kebebasan bermain, membuatnya efektif untuk mengajarkan keterampilan dasar (Fletcher et al., 2024).
Mengintegrasikan Bermain dan Belajar
- Konsep “belajar sambil bermain” menekankan pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang mengutamakan kesenangan dan keterlibatan. Pendekatan ini sangat efektif dalam pengaturan pendidikan anak usia dini, di mana fokusnya adalah pada pengembangan kecerdasan ganda melalui kegiatan yang menyenangkan (Nasir et al., 2022) (Nasir et al., 2022).
- Pembelajaran berbasis permainan dapat diimplementasikan di berbagai pengaturan, termasuk ruang kelas dan ruang komunitas, dan dapat disesuaikan untuk memasukkan aplikasi digital. Fleksibilitas ini memungkinkan berbagai pengalaman belajar yang dapat memenuhi gaya dan preferensi belajar yang berbeda (Fletcher et al., 2024).
- Memasukkan bermain ke dalam kegiatan belajar juga dapat membantu mengurangi risiko kelelahan dan pelepasan, karena anak-anak lebih cenderung tetap tertarik dan termotivasi ketika mereka bersenang-senang (Singer et al., 2006).
Manfaat Bermain untuk Perkembangan Fisik dan Soal
- Bermain sangat penting untuk perkembangan fisik, karena membantu anak-anak mengembangkan keterampilan motorik, keseimbangan, dan koordinasi. Ini juga memberikan kesempatan untuk interaksi sosial, di mana anak-anak belajar untuk bekerja sama, berbagi, dan bekerja dalam tim (Wahyudhi et al., 2023).
- Dengan mengurangi waktu layar dan mendorong bermain aktif, anak-anak dapat meningkatkan kebugaran fisik dan kesehatan secara keseluruhan. Hal ini sangat penting di era modern, di mana gaya hidup menetap menjadi lebih umum (Wahyudhi et al., 2023).
Sementara pembelajaran berbasis bermain menawarkan banyak manfaat, penting untuk menyadari bahwa tidak semua pembelajaran dapat dicapai melalui bermain saja. Beberapa keterampilan, terutama yang membutuhkan latihan dan pengulangan, mungkin masih memerlukan metode pembelajaran yang lebih tradisional. Namun, dengan mengintegrasikan permainan ke dalam proses pembelajaran, pendidik dan orang tua dapat menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih seimbang dan menyenangkan bagi anak-anak. Pendekatan ini tidak hanya mendukung pengembangan keterampilan penting tetapi juga menumbuhkan kecintaan belajar seumur hidup.