Children engaged in an energetic football game on a dusty outdoor field.

Bagaimana Cara Menyeimbangkan Antara Belajar Berhitung Dan Perkembangan Keterampilan Lainnya?

Menyeimbangkan pengembangan keterampilan berhitung dengan kemampuan kognitif lainnya pada anak-anak sangat penting untuk menumbuhkan landasan matematika yang menyeluruh. Menghitung bukan hanya tentang membaca angka; itu melibatkan pemahaman konsep numerik, yang dapat diintegrasikan dengan keterampilan lain melalui berbagai metode. Keseimbangan ini dapat dicapai dengan menggunakan beragam strategi yang mempromosikan kemahiran menghitung dan perkembangan kognitif yang lebih luas.

Pentingnya Keterampilan Menghitung

  • Dasar Matematika: Menghitung adalah keterampilan dasar yang mendasari pembelajaran matematika awal. Ini melibatkan penghitungan rote, penghitungan titik, dan memahami urutan angka, yang penting untuk konsep matematika yang lebih kompleks (Frank, 1989).
  • Perkembangan Kognitif: Menghitung meningkatkan kemampuan kognitif dengan membantu anak-anak memahami hubungan numerik dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Hal ini sangat penting untuk aplikasi kehidupan sehari-hari dan kesuksesan akademis(Susetyawati et al., 2024).

Mengintegrasikan Menghitung dengan Keterampilan Lain

  • Permainan dan Pembelajaran Interaktif: Menggunakan game seperti “Ular dan Tangga” dapat membuat pembelajaran berhitung menyenangkan dan interaktif, sehingga meningkatkan motivasi dan keterlibatan. Permainan semacam itu membantu anak-anak meningkatkan keterampilan berhitung mereka sambil secara bersamaan mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif (Susetyawati et al., 2024)].
  • Isyarat Spasial dan Praktik Terstruktur: Memasukkan isyarat spasial dalam aktivitas menghitung, seperti menggunakan permainan papan angka, dapat membantu dalam mempelajari urutan angka yang kompleks. Metode ini mendukung pengembangan kesadaran spasial di samping keterampilan menghitung (Dunbar et al., 2017).
  • Subitisasi dan Numerositas: Berfokus pada subitisasi (kemampuan untuk langsung mengenali jumlah objek dalam kelompok kecil) dapat memberikan jalur alternatif untuk memahami angka. Pendekatan ini dapat diintegrasikan dengan penghitungan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak tentang kardinalitas dan hubungan numerik (Young-Loveridge, 2011).

Pertimbangan Kognitif dan Perkembangan

  • Fokus Spontan pada Numerositas (SFON) : Anak-anak secara alami berbeda dalam perhatian mereka terhadap aspek numerik lingkungan mereka. Mendorong SFON dapat meningkatkan keterampilan menghitung verbal dan objek, menyarankan beberapa jalur untuk mengembangkan keterampilan enumerasi (Hannula et al., 2007).
  • Perspektif Evolusi dan Saraf: Penelitian menggunakan model jaringan saraf menunjukkan bahwa keterampilan menghitung dapat dikembangkan lebih efektif ketika dibangun di atas kemampuan persepsi dasar, seperti persepsi ukuran. Pendekatan ini menyoroti pentingnya mengintegrasikan penghitungan dengan proses kognitif lainnya (Katz et al., 2016).

Aplikasi dan Strategi Praktis

  • Konteks Kehidupan Nyata: Mendorong penghitungan dalam situasi sehari-hari, seperti menghitung benda selama bermain atau aktivitas sehari-hari, dapat membuat pembelajaran lebih bermakna dan praktis. Pendekatan ini membantu anak-anak melihat relevansi penghitungan dalam konteks dunia nyata (M, 1993).
  • Penguatan Positif: Memberikan umpan balik dan dorongan positif saat anak-anak mengeksplorasi angka dapat meningkatkan kepercayaan diri dan minat mereka dalam belajar (M, 1993).

Meskipun menghitung adalah keterampilan penting, penting untuk menyadari bahwa itu bukan satu-satunya penentu keberhasilan matematika. Keterampilan lain, seperti subitisasi dan kesadaran spasial, juga memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif. Dengan mengintegrasikan berhitung dengan keterampilan ini, pendidik dan orang tua dapat memberikan pendekatan pembelajaran yang lebih holistik. Fokus ganda ini dapat membantu anak-anak mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang angka dan hubungan mereka, yang pada akhirnya mengarah pada hasil matematika yang lebih baik.

Frank, A. R. (1989). Counting Skills–A Foundation for Early Mathematics. The Arithmetic Teacher. https://doi.org/10.5951/AT.37.1.0014
Susetyawati, M. M. E., Wicaksono, B., Oktavia, L., & Putri, N. M. (2024). Permainan Ular Tangga Sebagai Media Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Sekolah Dasar. Jurnal Derivat: Jurnal Matematika & Pendidikan Matematika. https://doi.org/10.31316/jderivat.v10i2.6872
Dunbar, K., Ridha, A., Cankaya, O., Lira, C. J., & LeFevre, J.-A. (2017). Learning to Count: Structured Practice With Spatial Cues Supports the Development of Counting Sequence Knowledge in 3-Year-Old English-Speaking Children. Early Education and Development. https://doi.org/10.1080/10409289.2016.1210458
Young-Loveridge, J. (2011). Rethinking The Role Of Counting In Mathematics Learning. Teachers and Curriculum. https://doi.org/10.15663/TANDC.V12I1.34
Hannula, M. M., Räsänen, P., & Lehtinen, E. (2007). Development of Counting Skills: Role of Spontaneous Focusing on Numerosity and Subitizing-Based Enumeration. Mathematical Thinking and Learning. https://doi.org/10.1080/10986060709336605
Katz, G. B., Benbassat, A., & Sipper, M. (2016). Development of Counting Ability: An Evolutionary Computation Point of View. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-801637-4.00006-8
M, E. (1993). Learning by numbers. Nursing Times.
Scroll to Top