Meningkatkan minat menulis di antara anak-anak dengan sindrom Down melibatkan penanganan tantangan fisik dan kognitif yang mereka hadapi, sementara juga menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan mendukung. Penelitian menunjukkan bahwa intervensi yang disesuaikan, pendekatan multisensori, dan alat pendukung dapat secara signifikan meningkatkan minat dan keterampilan menulis pada anak-anak ini. Di bawah ini adalah strategi kunci yang berasal dari literatur untuk menumbuhkan minat menulis pada anak-anak dengan sindrom Down.
Alat dan Alat Fisik
- Gengkeraman Menulis: Pegangan pena baru yang dapat dilampirkan telah dirancang untuk membantu anak-anak dengan sindrom Down menulis lebih nyaman dan untuk waktu yang lebih lama tanpa rasa tidak nyaman. Alat ini mengukur kekuatan yang diterapkan oleh tangan, mengurangi kram dan meningkatkan latihan tulisan tangan, yang dapat meningkatkan pengalaman dan minat menulis secara keseluruhan(AlBeeshi et al., 2020)].
- Tulisan Tangan Tanpa Air Mata (HWT) :Â Pendekatan pembelajaran multisensori ini telah menunjukkan perubahan positif dalam partisipasi dan motivasi di antara anak-anak dengan sindrom Down. Metode HWT mendorong keterlibatan melalui kegiatan langsung, yang dapat membuat menulis lebih menyenangkan dan tidak terlalu menakutkan(Patton & Hutton, 2017)].
Pengembangan Kognitif dan Bahasa
- Kesadaran Fonologis: Stimulasi sistematis keterampilan fonologis, seperti manipulasi sajak dan suku kata, telah terbukti meningkatkan kemampuan membaca dan menulis pada anak-anak dengan sindrom Down. Pendekatan ini dapat membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan menarik, sehingga meningkatkan minat dalam menulis (Pelosi et al., 2018) (Lavra-Pinto & Lamprecht, 2010).
- Integrasi Bahasa dan Literasi: Metode pengajaran yang mengintegrasikan bahasa dan literasi dapat mendukung perkembangan kognitif dan keterampilan komunikasi. Pendekatan holistik ini dapat membuat menulis menjadi kegiatan yang lebih bermakna, mendorong anak-anak untuk berpartisipasi lebih aktif (Buckley et al., 2001) (Buckley, 2001).
Strategi Pendidikan
- Mendongeng dan Interaksi: Menggunakan cerita anak-anak sebagai alat untuk menguasai menulis dapat memfasilitasi perkembangan bahasa. Interaksi dan mediasi oleh guru selama bercerita dapat memberikan konteks yang kaya dan menarik untuk menulis, menjadikannya kegiatan yang lebih menarik bagi anak-anak dengan sindrom Down (Silva & Ghirello-Pires, 2019).
- Zona Perkembangan Proksimal: Menerapkan strategi berdasarkan gagasan Vygotsky tentang zona perkembangan proksimal dapat membantu menyesuaikan tugas menulis dengan kemampuan anak saat ini, secara bertahap meningkatkan kompleksitas saat meningkat. Pendekatan ini dapat membuat tugas menulis lebih dapat dicapai dan memberikan (Echee & Shaik-Abdullah, 2020) (Echee & Shaik-Abdullah, n.d.).
Dukungan Lingkungan dan Orang Tua
- Lingkungan Literasi Rumah: Lingkungan literasi rumah yang mendukung, di mana orang tua secara aktif terlibat dengan anak-anak mereka melalui membaca dan mendongeng, dapat secara signifikan meningkatkan minat dalam menulis. Mendorong anak-anak untuk mengajukan pertanyaan dan berpartisipasi dalam mendongeng dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi mereka (Ricci, 2011).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk meningkatkan minat menulis di antara anak-anak dengan sindrom Down, penting untuk mengenali perbedaan individu dalam pembelajaran dan perkembangan. Menyesuaikan intervensi untuk kebutuhan dan kemampuan unik setiap anak sangat penting untuk memaksimalkan potensi mereka. Selain itu, penelitian berkelanjutan dan pengembangan alat dan metode baru sangat penting untuk lebih meningkatkan hasil pendidikan untuk anak-anak dengan sindrom Down.