Meningkatkan koordinasi mata-tangan pada anak-anak dengan autisme, terutama dalam konteks penulisan, melibatkan pendekatan multifaset yang menggabungkan latihan terapi tradisional dengan intervensi teknologi inovatif. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan autisme sering menghadapi tantangan dalam koordinasi motorik, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk menulis secara efektif. Berbagai strategi telah dieksplorasi untuk mengatasi tantangan ini, mulai dari pelatihan postural hingga penggunaan teknologi canggih seperti realitas virtual dan exergames. Berikut adalah beberapa pendekatan utama untuk dipertimbangkan:
Pelatihan Postural dan Pengembangan Keterampilan Motorik
- Latihan stabilitas postural telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan motorik dan motorik halus pada anak-anak dengan autisme. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggabungkan latihan postural sebelum aktivitas motorik menyebabkan koordinasi tangan-mata yang lebih baik, yang sangat penting untuk tugas menulis (Hemavathy & K, 2024).
- Latihan-latihan ini membantu dalam menyesuaikan postur tubuh, yang seringkali merupakan prasyarat untuk pelaksanaan keterampilan motorik yang efektif, sehingga meningkatkan kemampuan untuk melakukan tugas-tugas ekstremitas atas seperti menulis (Hemavathy & K, 2024).
Intervensi Teknologi
- Alat berbasis realitas virtual dan platform peka tatapan dapat menilai dan meningkatkan koordinasi mata-tangan secara kuantitatif dengan melacak pola dan kinerja pandangan dalam tugas 3D. Alat-alat ini membantu dalam memahami hubungan antara pandangan dan kinerja motorik, yang seringkali tidak biasa pada anak-anak dengan autisme (Rane et al., 2024).
- Penggunaan Myo Gestures Control Armband, yang menggunakan jaringan saraf buatan untuk mengenali gerakan tangan, menawarkan metode yang menjanjikan untuk melatih keterampilan motorik. Teknologi ini memungkinkan terapi berbasis rumah di bawah pengawasan terapis, memfasilitasi peningkatan berkelanjutan dalam keterampilan motorik tangan (Syahputra et al., 2021).
Pendekatan Interaktif dan Berbasis Game
- Exergames, yang menggabungkan olahraga dengan bermain game, telah efektif dalam menjaga perhatian dan meningkatkan koordinasi mata-tubuh pada anak-anak dengan autisme berat. Permainan ini memberikan pengalaman multisensori yang membuat anak-anak tetap terlibat dan fokus selama sesi terapi (Caro et al., 2017).
- Game berbasis Kinect, yang tidak memerlukan pengontrol fisik, menawarkan solusi berbiaya rendah untuk terapi. Permainan ini dirancang untuk meningkatkan koordinasi mata-tangan melalui kegiatan berbasis gerakan, membuatnya cocok untuk anak-anak dengan autisme yang mungkin berjuang dengan metode terapi tradisional (Shapi’i et al., 2018).
Alat Penulisan Alternatif
- Untuk anak-anak yang berjuang dengan tulisan tangan tradisional, penggunaan keyboard sebagai alternatif dapat mengurangi frustrasi yang terkait dengan tindakan fisik menulis. Pendekatan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak yang merasa sulit untuk menghasilkan cetakan yang dapat dibaca (Broun, 2009).
Sementara intervensi ini menunjukkan harapan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Beberapa anak mungkin merespons metode tradisional dengan lebih baik, sementara yang lain mungkin mendapat manfaat lebih dari intervensi teknologi. Selain itu, integrasi pendekatan ini dengan kegiatan pendidikan dan terapeutik reguler dapat memberikan strategi komprehensif untuk meningkatkan koordinasi mata-tangan pada anak-anak dengan autisme.