Meningkatkan keterampilan sosial pada anak-anak dengan cerebral palsy (CP) adalah tantangan multifaset yang membutuhkan kombinasi intervensi yang disesuaikan dan lingkungan yang mendukung. Anak-anak dengan CP sering menghadapi kesulitan dalam kognisi sosial dan fungsi eksekutif, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk berinteraksi secara efektif dengan teman sebaya. Berbagai strategi telah dieksplorasi untuk meningkatkan keterampilan ini, mulai dari program terstruktur hingga kegiatan terapeutik. Di bawah ini adalah beberapa pendekatan dan pertimbangan utama untuk meningkatkan keterampilan sosial pada anak-anak dengan CP.
Program Keterampilan Sosial Terstruktur
- Program PEERS Plus: Program yang dibantu pengasuh ini dirancang untuk meningkatkan partisipasi sosial pada anak-anak dengan CP dengan berfokus pada keterampilan relasional. Ini melibatkan sesi berbasis kelompok yang menekankan komunikasi sosial dan interaksi, menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan keterampilan sosial dan pembelajaran emosional (Thompson et al., 2025).
- Pelatihan Keterampilan Sosial (SST): SST adalah pendekatan berbasis bukti yang menargetkan defisit keterampilan sosial tertentu, seperti kerja sama, ketegasan, dan pengendalian diri. Telah terbukti meningkatkan interaksi sosial pada anak-anak dengan menggunakan latihan dan umpan balik terstruktur (Qamaria, 2023).
Intervensi Kognitif dan Perilaku
- Intervensi Fungsi Eksekutif: Intervensi ini menggabungkan tugas kognisi sosial untuk meningkatkan fungsi eksekutif dan keterampilan sosial. Penelitian telah menunjukkan bahwa meningkatkan fungsi eksekutif dapat mengarah pada kognisi sosial yang lebih baik, yang sangat penting untuk interaksi sosial (Pueyo et al., 2024).
- Pendekatan Kognitif-Perilaku: Ini termasuk intervensi berbasis kelompok dan yang dimediasi rekan yang berfokus pada pemodelan perilaku dan manajemen diri untuk mempromosikan kompetensi sosial (Park et al., 2017).
Aktivitas Terapi dan Kreatif
- Menunggang Kuda Terapeutik: Kegiatan ini telah ditemukan untuk meningkatkan keterampilan motorik dan sosial pada anak-anak dengan CP. Gerakan dan interaksi dengan kuda dapat meningkatkan komunikasi non-verbal dan keterampilan emosional (Charitaki & Papalexopoulou, 2018).
- Pendekatan Dramatis: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan drama dapat menumbuhkan kompetensi sosial dengan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan emosi dan berinteraksi dalam lingkungan yang terkendali. Metode ini membantu anak-anak memahami isyarat sosial dan mengembangkan empati (Rorić, 2018).
Dukungan Pendidikan dan Lingkungan
- Pengaturan Pendidikan Inklusif: Memberikan kesempatan bagi anak-anak dengan CP untuk berinteraksi dengan teman sebaya dalam pengaturan inklusif dapat meningkatkan keterampilan sosial. Kelompok bermain terstruktur dan intervensi yang dimediasi rekan efektif dalam mempromosikan interaksi sosial (McCollow & Hoffman, 2019).
- Keterlibatan Praktisi dan Orangtua: Keterlibatan aktif praktisi dan orang tua dalam menerapkan strategi keterampilan sosial sangat penting. Teknik seperti narasi sosial dan pemodelan video dapat digunakan untuk mengajarkan perilaku sosial tertentu (McCollow & Hoffman, 2019).
Sementara intervensi ini menunjukkan harapan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan individu setiap anak dengan CP. Menyesuaikan intervensi untuk mengatasi defisit keterampilan sosial tertentu dan memberikan dukungan yang konsisten dapat mengarah pada hasil yang lebih efektif. Selain itu, mengintegrasikan strategi ini ke dalam rutinitas harian dan pengaturan pendidikan dapat membantu anak-anak dengan CP mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk interaksi teman sebaya yang sukses dan kesejahteraan secara keseluruhan.