Menilai kemajuan menulis pada anak-anak hiperaktif, terutama mereka dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), melibatkan pemahaman tantangan unik yang dihadapi anak-anak ini dalam tugas menulis. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD sering berjuang dengan berbagai aspek penulisan, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan revisi, karena defisit dalam fungsi eksekutif dan kontrol perhatian. Tantangan-tantangan ini memerlukan strategi penilaian khusus untuk secara akurat mengukur kemajuan penulisan mereka dan mengidentifikasi area yang membutuhkan intervensi.
Aspek Utama Penilaian Penulisan pada ADHD
Fungsi Eksekutif dan Pengaturan Mandiri: Anak-anak dengan ADHD sering menunjukkan kekurangan dalam fungsi eksekutif, yang berdampak pada kemampuan mereka untuk merencanakan, mengatur, dan merevisi komposisi tertulis. Keterampilan ini sangat penting untuk mempertahankan upaya dan perhatian selama tugas menulis, dan ketidakhadiran mereka dapat menyebabkan hasil menulis yang lebih buruk dibandingkan dengan teman sebaya tanpa ADHD (Casas et al., 2013).
Proses Penulisan dan Revisi: Studi menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD dan ketidakmampuan belajar (LD) dalam menulis cenderung menghindari revisi substantif dan mekanis, sering kali menggunakan penyalinan sebagian teks. Hal ini menunjukkan perlunya penilaian yang berfokus pada proses revisi dan penggunaan intervensi penulisan strategis (Rodríguez et al., 2009).
Kemampuan Kognitif dan Model Menulis: Model Pandangan Menulis yang Tidak Begitu Sederhana menunjukkan bahwa beberapa kemampuan kognitif, seperti memori kerja dan keterampilan menulis dasar, memprediksi kinerja menulis. Model ini dapat digunakan untuk menilai kesulitan menulis pada anak-anak dengan ADHD, karena menyoroti keterkaitan keterampilan kognitif dan hasil penulisan (Matta, 2023).
Memori Kerja dan Kualitas Menulis: Memori kerja memainkan peran penting dalam kemampuan menulis. Anak-anak dengan ADHD sering membuat lebih banyak kesalahan ejaan, terutama di bawah beban memori kerja bersamaan. Penilaian harus mempertimbangkan dampak memori kerja pada kualitas penulisan dan kemampuan untuk mengelola informasi verbal dan visuospasial secara bersamaan (Capodieci et al., 2019).
Proses Tulisan Tangan dan Penulisan: Penilaian tulisan tangan harus mengevaluasi produk (kualitas dan keterbacaan) dan proses (fitur dinamis seperti tekanan dan kecepatan pena). Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ADHD mungkin mengalami gangguan proses tulisan tangan, yang dapat mempengaruhi kualitas tulisan secara keseluruhan (Puyjarinet et al., 2023).
Tantangan Menulis Ekspresif: Anak-anak dengan ADHD sering menghasilkan teks yang lebih pendek dengan lebih banyak kesalahan dalam struktur, tata bahasa, dan kosa kata. Penilaian harus mencakup tugas-tugas yang mengevaluasi penulisan ekspresif di berbagai genre dan konteks untuk mengidentifikasi bidang kesulitan spesifik (Re et al., 2007) (Re & Cornoldi, 2010).
Perspektif yang Lebih Luas
Sementara tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan ADHD secara tertulis didokumentasikan dengan baik, penting untuk mempertimbangkan variabilitas dalam pengalaman individu. Beberapa anak mungkin menunjukkan kekuatan di bidang kognitif tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung perkembangan tulisan mereka. Selain itu, adanya kondisi komorbid atau perbedaan subtipe ADHD dapat mempengaruhi kemampuan menulis, menunjukkan perlunya pendekatan penilaian yang dipersonalisasi (Puyjarinet et al., 2023) (Graham et al., 2016). Memahami nuansa ini dapat membantu pendidik dan dokter mengembangkan intervensi yang lebih efektif dan strategi dukungan yang disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap anak.