Menghubungkan menulis dengan kegiatan mendongeng atau mendongeng melibatkan mengintegrasikan elemen naratif ke dalam latihan menulis untuk meningkatkan kreativitas, keterlibatan, dan keterampilan melek huruf. Pendekatan ini bisa sangat efektif dalam pengaturan pendidikan, di mana mendongeng dapat berfungsi sebagai jembatan antara tradisi lisan dan ekspresi tertulis. Dengan memasukkan mendongeng ke dalam kegiatan menulis, pendidik dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam tentang bahasa, budaya, dan ekspresi pribadi di antara siswa. Berikut adalah beberapa aspek kunci tentang bagaimana menulis dapat dihubungkan dengan kegiatan mendongeng:
Meningkatkan Keterampilan Literasi dan Bahasa
- Perkembangan Literasi Awal : Mendongeng, bila dikombinasikan dengan kegiatan berbasis bermain, secara signifikan meningkatkan keterampilan literasi dini dan literasi digital pada anak kecil. Kegiatan mendongeng terstruktur memberikan cara yang berharga untuk mendukung pengembangan literasi dalam pendidikan anak usia dini (Maureen et al., 2020).
- Akuisisi Bahasa: Mendongeng adalah alat yang ampuh untuk stimulasi bahasa, membantu pengembangan keterampilan bahasa lisan dan tertulis. Guru sering menggunakan mendongeng untuk merangsang kreativitas, imajinasi, dan ingatan, meskipun mereka sering kekurangan pelatihan formal di bidang ini (Costa et al., 2017)].
Mengintegrasikan Teknologi dan Digital Storytelling
- Bercerita Digital: Penggunaan alat digital dalam mendongeng memungkinkan pengalaman naratif multimodal dan multidimensi, memotivasi pelajar yang beragam untuk terlibat lebih kreatif dalam menulis. Pendekatan ini mengkontekstualisasikan pembelajaran dan mendukung pembelajaran mandiri (Bandi-Rao & Sepp, 2014).
- Petunjuk Cerita dan Teknologi: Memanfaatkan teknologi seperti blog dan aplikasi seluler dapat membuat penulisan naratif lebih mudah diakses dan menarik bagi anak-anak. Petunjuk cerita yang dibuat melalui media digital dapat merangsang ide dan meningkatkan kinerja siswa dalam tes penulisan naratif (James, 2017) (James, 2017).
Keterlibatan Budaya dan Kreatif
- Pemahaman Budaya: Kegiatan mendongeng dapat meningkatkan pemahaman budaya dan pemikiran kritis dengan memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi cerita dari budaya yang berbeda dan konteks sejarah. Pendekatan ini membantu siswa terhubung secara emosional dengan materi, meningkatkan keterlibatan dan retensi (Tabakova, 2023).
- Kreativitas dan Ekspresi: Mendongeng mendorong penggunaan bahasa ekspresif, struktur cerita, dan kreativitas dalam menulis. Hal ini juga meningkatkan kenikmatan siswa terhadap proses penulisan, menjadikannya alat yang berharga bagi pelajar bahasa Inggris (Mead, 2002).
Strategi Pendidikan dan Pedagogi
- Mendongeng dalam Pendidikan: Mendongeng telah menjadi alat pendidikan lama, secara efektif melibatkan siswa dalam pembelajaran di berbagai mata pelajaran, termasuk teknologi dan sastra asing. Ini dapat digunakan untuk meluncurkan proyek kreatif dan mempromosikan kegiatan eksplorasi (Tabakova, 2023).
- Pendekatan Mendongeng Terstruktur: Menerapkan metode mendongeng terstruktur, seperti kegiatan menceritakan kembali, dapat meningkatkan pemahaman dan kemahiran siswa dalam pembelajaran bahasa. Kegiatan ini mendorong kolaborasi dan strategi pembelajaran interaktif (Rifiyanti & Hidayat, 2024).
Sementara mendongeng adalah alat yang ampuh untuk meningkatkan keterampilan menulis dan melek huruf, penting untuk mengenali tantangan yang terkait dengan implementasinya. Guru sering kekurangan pelatihan formal dalam teknik mendongeng, yang dapat membatasi efektivitas kegiatan ini. Selain itu, integrasi penceritaan digital membutuhkan akses ke teknologi dan sumber daya yang mungkin tidak tersedia di semua pengaturan pendidikan. Terlepas dari tantangan ini, mendongeng tetap menjadi metode yang berharga untuk melibatkan siswa dan menumbuhkan hubungan yang lebih dalam dengan bahasa dan budaya.