Berurusan dengan stres sebagai orang tua dari anak dengan cerebral palsy (CP) melibatkan memahami tantangan multifaset dan menggunakan strategi yang efektif untuk mengelolanya. Orang tua sering menghadapi peningkatan stres karena tuntutan perawatan berkelanjutan dan ketegangan emosional yang terkait dengan membesarkan anak dengan CP. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi strategi koping, dukungan sosial, dan intervensi terapeutik dapat secara signifikan mengurangi stres dan meningkatkan hasil kesehatan mental bagi orang tua ini. Di bawah ini adalah strategi dan wawasan utama yang berasal dari literatur tentang mengelola stres untuk orang tua dari anak-anak dengan CP.
Strategi Mengatasi dan Intervensi Terapi
- Pelatihan Strategi Koping: Memasukkan pelatihan strategi koping di samping intervensi fisik, seperti belat ibu jari, telah terbukti secara signifikan mengurangi tingkat stres dan kecemasan pada orang tua. Pendekatan ini memberdayakan orang tua dengan melengkapi mereka dengan teknik untuk mengelola tuntutan perawatan dengan lebih efektif, yang mengarah pada peningkatan hasil kesehatan mental (Thakral & Dwivedi, 2024).
- Terapi Okupasi Berbasis Orang Tua: Terlibat dalam terapi okupasi berbasis orang tua dapat meningkatkan keterampilan mengatasi, kompetensi emosional, dan mengurangi tingkat stres. Bentuk terapi ini berfokus pada peningkatan interaksi orang tua-anak dan kepuasan dengan terapi, yang pada gilirannya mengurangi stres orangtua (Akyurek et al., 2023).
- Program Manajemen Stres: Program manajemen stres terstruktur yang mencakup pelatihan relaksasi, restrukturisasi kognitif, dan pengembangan keterampilan mengatasi telah terbukti efektif dalam mengurangi stres di antara orang tua dari anak-anak cacat. Program-program ini menekankan pentingnya dukungan sosial, humor, dan optimisme dalam mengelola stres (López-Liria et al., 2020).
Dukungan Sosial dan Rasa Koherensi
- Jaringan Dukungan Sosial: Ada korelasi yang kuat antara dukungan sosial dan penurunan tekanan psikologis. Orang tua yang menerima dukungan dari keluarga dan teman mengalami tingkat stres dan kelelahan yang lebih rendah. Dukungan sosial juga meningkatkan rasa koherensi, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan mental (Waqar et al., 2024) (Wang et al., 2020).
- Kelompok Pendukung: Partisipasi dalam kelompok dukungan khusus diagnosis dapat membantu orang tua merasa kurang terisolasi dan menyediakan platform untuk berbagi pengalaman dan strategi mengatasi. Dukungan komunal ini sangat penting untuk mengurangi perasaan sendirian dalam menghadapi tantangan membesarkan anak dengan CP (Andersen, 2023).
Mengatasi Kelelahan Orang Tua dan Kesulitan Psikologis
- Memahami kelelahan orangtua: Tingkat kelelahan orang tua yang tinggi terkait dengan peningkatan tekanan psikologis. Mengatasi kelelahan melalui intervensi yang ditargetkan dapat mengurangi dampaknya pada kesehatan mental. Strategi untuk mengurangi kelelahan termasuk menyeimbangkan tanggung jawab pengasuhan dan memprioritaskan perawatan diri (Waqar et al., 2024) (Lima et al., 2022).
- Dampak pada Hasil Anak: Stres orang tua tidak hanya mempengaruhi pengasuh tetapi juga berdampak negatif pada hasil perkembangan anak. Oleh karena itu, mengurangi stres orang tua sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan orang tua dan anak (Testani et al., 2024).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mengelola stres, penting untuk mengenali kompleksitas situasi masing-masing keluarga. Faktor-faktor seperti tingkat keparahan kondisi anak, kesehatan orang tua, dan sumber daya yang tersedia dapat mempengaruhi efektivitas intervensi ini. Selain itu, penelitian berkelanjutan diperlukan untuk lebih memahami dampak jangka panjang dari stres orang tua pada pengasuh dan anak, dan untuk mengembangkan intervensi yang lebih disesuaikan yang mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh keluarga-keluarga ini.