Berurusan dengan seorang anak yang mudah frustrasi ketika belajar membaca membutuhkan pendekatan multifaset yang memenuhi kebutuhan emosional dan pendidikan. Anak-anak yang mengalami frustrasi dalam belajar membaca sering menghadapi hambatan emosional yang dapat menghambat kemajuan mereka. Hambatan ini dapat dikurangi melalui strategi yang meningkatkan toleransi frustrasi, meningkatkan kontrol yang berusaha, dan menggunakan teknik membaca yang efektif. Bagian berikut menguraikan strategi kunci untuk mendukung anak-anak tersebut.
Meningkatkan Toleransi Frustrasi
- Pelatihan Toleransi Frustrasi: Anak-anak yang mudah frustrasi mendapat manfaat dari pelatihan yang membantu mereka menafsirkan situasi yang membuat frustrasi secara positif, sehingga mendapatkan rasa kontrol batin. Ini melibatkan mengajar mereka untuk mengelola reaksi mereka dan mengembangkan ketahanan terhadap kemunduran (Knaus, 2006).
- Ekspresi Emosi yang Aman: Memberi anak-anak ruang aman untuk mengekspresikan perasaan mereka dapat membantu mereka memproses frustrasi tanpa menyerang. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan yang memungkinkan ekspresi emosional, seperti seni atau mendongeng (Hirschland, 2008).
Meningkatkan Kontrol yang Berusaha
- Kontrol dan Literasi yang Mengusahkan: Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan kontrol usaha yang lebih tinggi cenderung memiliki keterampilan melek huruf yang lebih baik. Mendorong kegiatan yang meningkatkan kontrol perhatian dan pengaturan diri dapat meningkatkan pemahaman membaca dan kemahiran melek huruf secara keseluruhan (Huang & Yeh, 2019).
- Lingkungan Belajar Terstruktur: Lingkungan terstruktur dengan harapan dan rutinitas yang jelas dapat membantu anak-anak fokus lebih baik dan mengurangi frustrasi. Ini termasuk menetapkan tujuan yang dapat dicapai dan memberikan umpan balik yang konsisten (Orlow, 1974).
Menggunakan Teknik Membaca yang Efektif
- Solusi Didaktis: Memanfaatkan metode seperti metode suku kata, sistem TAC (Think — Arrange — Check), dan latihan pemahaman bacaan dapat membuat membaca lebih menarik dan tidak membuat frustrasi anak-anak. Metode-metode ini harus disesuaikan dengan tingkat membaca dan minat anak saat ini (Marzec-Jóźwicka, 2022).
- Membaca untuk Kesenangan: Mendorong membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan daripada tugas dapat membantu mengurangi kecemasan dan frustrasi. Ini melibatkan pemilihan bahan bacaan yang selaras dengan minat anak dan tingkat baca (Reason & Boote, 1986).
Mengatasi Masalah yang Mendasarinya
- Penilaian Fungsi Kognitif: Sangat penting untuk menilai apakah kesulitan membaca anak berasal dari masalah kognitif yang lebih luas atau gangguan membaca tertentu seperti disleksia. Ini dapat memandu pengembangan intervensi yang ditargetkan (Billard, 2006).
- Memahami Hambatan Emosional: Frustrasi dan kecemasan sering dikaitkan dengan kesulitan membaca. Mengenali hambatan emosional ini dan mengatasinya melalui intervensi suportif dapat meningkatkan hasil baca (Laurita, 1972).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mendukung anak yang mudah frustrasi ketika belajar membaca, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik. Menyesuaikan intervensi dengan kebutuhan individu dan keadaan anak sangat penting untuk kesuksesan. Selain itu, membina lingkungan belajar yang mendukung dan sabar dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan anak untuk mengatasi frustrasi dan mengembangkan kecintaan membaca.