Berurusan dengan anak sindrom Down yang menolak untuk belajar membaca membutuhkan pendekatan multifaset yang mempertimbangkan tantangan kognitif dan linguistik unik yang dihadapi anak-anak ini. Anak-anak dengan sindrom Down sering mengalami kesulitan dengan kesadaran fonologis dan decoding kata, yang merupakan keterampilan dasar untuk membaca. Namun, dengan strategi dan intervensi yang tepat, anak-anak ini dapat mencapai literasi fungsional. Bagian berikut menguraikan strategi dan pertimbangan yang efektif untuk mendukung anak sindrom Down dalam belajar membaca.
Intervensi Dini dan Instruksi yang Disesuaikan
- Intervensi dini sangat penting untuk anak-anak dengan sindrom Down. Memperkenalkan literasi sebagai kegiatan pengajaran bahasa di tahun-tahun prasekolah dapat mengarah pada tingkat pencapaian yang lebih tinggi (Buckley, 2001).
- Instruksi yang disesuaikan yang berfokus pada kekuatan anak, seperti memori visual mereka, dapat bermanfaat. Anak-anak dengan sindrom Down sering mengandalkan memori visual untuk mengenali kata-kata, yang dapat dimanfaatkan dalam instruksi baca (Buckley, 2001).
Peran Ahli Patologi Bicara-Bahasa (SLP)
- SLP memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan membaca dengan mempromosikan kesadaran fonologis dan keterampilan decoding. Mereka dapat bekerja dengan keluarga untuk menciptakan lingkungan literasi rumah yang kaya dan berkolaborasi dengan pendidik untuk memastikan dukungan yang konsisten (Loveall & Barton-Hulsey, 2021).
- SLP juga dapat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan spesifik anak, memungkinkan intervensi membaca yang lebih personal dan efektif (Loveall & Barton-Hulsey, 2021).
Penggunaan Scaffolding dan Teknologi
- Teknik perancah dapat membantu mengelola beban kognitif untuk anak-anak dengan sindrom Down, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk memproses dan menyimpan informasi. Pendekatan ini dapat diintegrasikan ke dalam courseware multimedia untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri pada tahap awal baca(Yussof & Zaman, 2011).
- Program membaca online, seperti program Headsprout® Early Reading, telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan keterampilan membaca ketika dimediasi oleh orang tua. Program-program ini dapat disesuaikan untuk digunakan di rumah, memberikan dukungan tambahan di luar sekolah (Grindle et al., 2019).
Pendidikan Inklusif dan Praktek Konsisten
- Anak-anak dengan sindrom Down mendapat manfaat dari dididik di ruang kelas inklusif utama, di mana mereka memiliki akses ke berbagai kegiatan literasi yang lebih luas. Paparan ini dapat menyebabkan tingkat melek huruf yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang dididik di sekolah khusus (Buckley, 2001).
- Latihan dan keterlibatan yang konsisten dalam kegiatan literasi sehari-hari sangat penting. Bahkan instruksi membaca yang terbatas dapat secara signifikan meningkatkan bahasa lisan dan perkembangan kognitif (Buckley & Bird, 1993).
Mengatasi Faktor Emosional dan Sosional
- Faktor emosional dan sosial dapat memengaruhi kesediaan anak untuk terlibat dalam membaca. Mengurangi tekanan dan menciptakan lingkungan yang mendukung dapat membantu mengurangi kecemasan dan resistensi terhadap belajar (Robinson, 1939).
- Mendorong sikap positif terhadap membaca dan merayakan keberhasilan kecil dapat membangun kepercayaan diri dan motivasi pada anak-anak dengan sindrom Down (Robinson, 1939).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk mendukung anak sindrom Down dalam belajar membaca, penting untuk mengenali perbedaan individu di antara anak-anak. Beberapa mungkin berkembang lebih lambat atau memerlukan berbagai jenis dukungan. Selain itu, penelitian berkelanjutan diperlukan untuk lebih menyempurnakan dan mengembangkan intervensi membaca yang efektif untuk populasi ini. Meskipun demikian, dengan dukungan dan sumber daya yang tepat, banyak anak dengan sindrom Down dapat mencapai literasi fungsional dan menikmati manfaat membaca.