Berurusan dengan anak hiperaktif yang cepat menyerah ketika belajar berhitung membutuhkan pendekatan multifaset yang menggabungkan teknik manajemen perilaku, strategi pendidikan, dan intervensi suportif. Anak-anak hiperaktif sering menghadapi tantangan dalam mempertahankan fokus dan ketekunan, yang dapat menghambat proses belajar mereka. Strategi yang efektif melibatkan menciptakan lingkungan yang terstruktur, menggunakan penguatan positif, dan menggunakan metode pengajaran inovatif untuk melibatkan anak dan membangun kepercayaan diri mereka. Berikut adalah beberapa strategi utama untuk dipertimbangkan:
Teknik Manajemen Perilaku
- Penguatan Positif: Menerapkan sistem penghargaan dapat mendorong anak untuk bertahan dalam tugas. Penguatan positif tidak hanya membantu dalam mengelola perilaku tetapi juga meningkatkan harga diri, yang sangat penting bagi anak-anak yang cenderung mudah menyerah (Wolraich, 1979).
- Ekonomi Token: Ini melibatkan pemberian token untuk perilaku yang diinginkan, yang nantinya dapat ditukar dengan hadiah. Hal ini efektif dalam mengelola masalah perilaku rumah dan sekolah pada anak-anak hiperaktif (Murray, 1980).
- Hitungan: Menggunakan alat bantu visual seperti Countoons dapat membantu anak-anak memantau sendiri perilaku mereka. Metode ini melibatkan anak-anak menandai kemajuan mereka, yang dapat memotivasi mereka untuk tetap mengerjakan tugas dan meningkatkan keterampilan berhitung mereka (Daly & Ranalli, 2003).
Strategi Pendidikan
- Bermain Peran dan Pembelajaran Aktif: Melibatkan anak-anak dalam kegiatan bermain peran dapat membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. Metode ini memanfaatkan kecenderungan alami anak-anak untuk bermain, sehingga mempertahankan minat mereka dan mengurangi kemungkinan menyerah (R et al., 2022).
- Peran Guru: Guru dapat memainkan peran penting dengan menetapkan tugas yang menanamkan rasa tanggung jawab dan memberikan pujian untuk tugas yang diselesaikan. Pendekatan ini membantu dalam membangun kepercayaan diri anak dan mendorong mereka untuk bertahan dalam kegiatan belajar (Jannah et al., 2024).
Intervensi Pendukung
- Keterlibatan Orangtua: Orang tua harus terlibat dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang memadai, memantau kemajuan, dan membimbing anak dalam belajar. Membangun hubungan komunikasi yang baik antara orang tua, guru, dan sekolah sangat penting untuk keberhasilan anak (Abidin, 2023).
- Terapi dan Konseling: Berkonsultasi dengan psikolog anak dan mempertimbangkan terapi seperti musik atau terapi bermain dapat mengatasi masalah yang mendasarinya dan meningkatkan kemampuan anak untuk fokus dan belajar (Abidin, 2023).
Meskipun strategi ini efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Selain itu, sementara obat stimulan kadang-kadang diresepkan, obat tersebut harus digunakan dengan hati-hati dan biasanya sebagai upaya terakhir, terutama untuk anak-anak yang lebih muda (Eisenberg, 1973) (Schmitt, 1977). Fokus harus tetap pada intervensi perilaku dan pendidikan yang memberdayakan anak untuk mengembangkan kontrol diri dan kegigihan dalam tugas belajar.